• Home
  • Blog

share

9 Tips Merawat Jerawat Agar Tidak Meninggalkan Bekas

11 Jan 2023

9 Tips Merawat Jerawat Agar Tidak Meninggalkan Bekas

Ada yang menganggap bahwa wajah yang berjerawat bisa mengganggu penampilan dan membuat rasa yang tidak nyaman pada kulit. Apalagi, jika ada bekas luka atau bintik hitam karena jerawat. Namun menurut sebuah studi dari Global Burden Disease yang dilansir dari National Library of Medicine, sebanyak 85% orang muda berusia 12 - 25 tahun di seluruh dunia mengalami masalah kulit berjerawat sehingga menganggapnya sebagai hal yang sangat umum terjadi di masa pubertas. 

Seperti yang telah dijelaskan dalam beberapa artikel Nusantics, kulit manusia merupakan “tempat tinggal” microbiome yang terdiri dari virus, bakteri, jamur, dan sebagainya. Kemunculan jerawat merupakan akibat dari tidak seimbangnya microbiome kulit tersebut. 

Melansir artikel Healthline, jerawat adalah sebuah kondisi di mana folikel kulit tersumbat oleh minyak (sebum) dan sel-sel kulit mati. Walaupun kebanyakan jerawat timbul pada masa remaja, orang dewasa di usia 40 - 50 tahun juga masih bisa memilikinya.

Ada 3 alasan mengapa jerawat bisa timbul di permukaan kulit kita, dilansir dari artikel Cleveland Clinic, yaitu:

  • Tersumbatnya rongga folikel rambut dan pori-pori akibat sebum (substansi berminyak yang membantu menjaga skin barrier).

  • Bakteri merupakan salah satu microbiome yang tinggal di permukaan kulit kita yang jika jumlahnya tidak seimbang (terlalu banyak) dapat menyumbat pori-pori kulit.

  • Sel-sel kulit mati yang menumpuk dapat menyumbat pori-pori kulit dan rongga folikel rambut.

Bahkan, masih mengutip dari sumber yang sama, ada beragam jenis jerawat yang dipicu oleh faktor-faktor khusus, seperti:

  • Fungal Acne: jerawat yang disebabkan oleh jamur yang dapat menyebabkan kulit gatal dan meradang.

  • Cystic Acne: jerawat yang berupa benjolan berisi nanah, nyeri saat disentuh, kemerahan, dan biasanya berukuran lebih besar sehingga dapat meninggalkan bekas luka atau bopeng. Jerawat jenis ini bisa diatasi dengan antibiotik yang diberikan oleh dokter kulit.

  • Hormonal Acne:  jerawat hormonal muncul di siklus tertentu seperti menstruasi, menopause, dan setelah persalinan di usia 20 - 50 tahun sehingga sering disebut sebagai jerawat dewasa.

  • Nodular Acne: jerawat nodul muncul di bawah permukaan kulit dengan ukurannya yang besar. Jerawat ini termasuk jerawat bergejala berat karena benjolannya keras dan terasa sakit saat tersentuh tangan. 

Penyebab Jerawat Meninggalkan Bekas 


Jerawat seringkali menimbulkan rasa gatal yang membuat beberapa orang tidak sadar menggaruk wajah sehingga menimbulkan luka. Selain itu, ada juga orang yang suka mencungkil jerawat yang belum sembuh sepenuhnya. 

Karena hal-hal tersebut, wajah bisa menjadi bopeng akibat luka-luka jerawat dan pada akhirnya luka tersebut meninggalkan bekas yang terlihat seperti bintik-bintik hitam. 

Mengutip artikel Medical News Today, bekas luka berwarna kecoklatan atau bintik-bintik hitam yang muncul adalah salah satu akibat dari berlebihnya produksi pigmen melanin (pigmen yang mengatur warna kulit) di sekitar luka jerawat yang mengalami proses penyembuhan. 

Macam-macam Bekas Jerawat

Meski sama-sama meninggalkan “jejak”, bintik-bintik hitam (dark spots), hiperpigmentasi (hyperpigmentation), dan bekas luka jerawat (acne scars) yang seperti bopeng jelas berbeda. 

Bekas luka jerawat menimbulkan perubahan tekstur pada kulit wajah, dilansir dari Skinkraft Laboratories. Penanganan yang tepat hanya bisa diberikan apabila mengetahui apa jenis bekas jerawat yang dimiliki.

Sementara itu, mengutip Medical News Today, hiperpigmentasi menyebabkan bagian-bagian kulit tertentu menjadi lebih gelap dari warna kulit di sekelilingnya. 

Proses pemulihan jerawat tidak bisa instan, ya! Menurut jurnal berjudul Acne, Scars: Pathogenesis, Classification and Treatment, luka bekas jerawat akan melewati 3 tahap proses penyembuhan ini:

  • Inflammation  (inflamasi)

  • Granulation Tissue Formation (pembentukan jaringan granulasi)

  • Matrix Remodelling (perubahan model matrix)

Mengutip Healthline, jerawat bergejala ringan dan sedang yang keadaannya membaik awalnya akan meninggalkan bekas kemerahan, kecoklatan, kemudian kehitaman. Sedangkan jerawat bergejala berat seperti cystic acne meninggalkan luka bopeng yang lebih sulit untuk dihilangkan. 

Nah, supaya lebih jelas, berikut ini adalah macam-macam bekas jerawat yang perlu kamu tahu, yaitu:

1. Atrophic Scars (Luka Atrofi)

Bekas luka jerawat atrofi ada yang berbentuk cekungan datar yang dangkal maupun dalam. Atrophic scars disebabkan oleh kurangnya kadar kolagen pada kulit saat penyembuhan jerawat. Ada 3 jenis atrophic scars yang diketahui, yaitu:

  • Boxcar Scars

Bekas luka dengan jenis ini bentuknya melebar, walaupun cenderung tidak memiliki cekungan yang terlalu dalam. Karena memiliki garis tepi yang tegas, bekas luka ini disebut dengan boxcar scars.

  • Ice Pick Scars

Jenis luka yang satu ini membentuk cekungan yang menajam ke dalam lapisan dermis kulit. Itulah mengapa bekas luka jerawat ini disebut dengan nama ice pick atau alat pemecah es.

  • Rolling Scars

Bekas luka ini teksturnya naik turun seperti jalan yang bergelombang dan cenderung dangkal akibat jerawat yang lama meradang.

2. Hypertrophic Scars (Luka Hipertrofi) dan Keloid

Jika atrophic scars terjadi akibat kekurangan kolagen saat penyembuhan jerawat, maka hypertrophic scars adalah bekas luka jerawat akibat kadar kolagen yang berlebih pada kulit. Maka dari itu, bekas luka ini akan membentuk benjolan seperti keloid.

3. Post-inflammatory Hyperpigmentation (Hiperpigmentasi Pasca Peradangan Kulit) 

Bekas jerawat yang satu ini berbeda dengan bekas jerawat yang sebelumnya disebutkan karena ada produksi pigmen melanin yang berlebihan saat penyembuhan luka. Oleh karena itu, bagian wajah atau tubuh yang tadinya berjerawat akan menjadi lebih gelap dari warna kulit di sekitarnya.

9 Tips Merawat Jerawat Agar Tidak Meninggalkan Bekas 


Apakah kamu pernah merasa frustasi karena bekas jerawat yang tidak kunjung hilang? 

Yuk, simak tips yang di bawah ini agar wajah kamu bisa bebas dari bekas jerawat, baik bopeng maupun dark spots:

  1. Gunakan Sunscreen Setiap Hari

Sinar matahari memang tidak akan memperparah bekas jerawat atau dark spots. Namun, jika tidak menggunakan sunscreen, bekas jerawat yang kecoklatan bisa menjadi lebih gelap lagi. Cocok untuk bekas jerawat akibat hiperpigmentasi.

  1. Menggunakan Teknologi Laser

Laser di permukaan kulit seperti saat membuat tato. Laser dengan low power mampu menghilangkan pigmen gelap yang disebabkan oleh hiperpigmentasi kulit bekas jerawat. Perawatan ini cocok untuk hyperpigmentation scars dan hypertrophic scars.

  1. Rutin Menggunakan Anti-inflammatory Skincare 

Penggunaan skincare yang mencegah peradangan kulit pastinya membantu bekas jerawat yang berwarna kecoklatan untuk memudar seiring waktu. Perawatan ini cocok untuk hyperpigmentation scars.

  1. Perawatan Chemical Peeling

Chemical peeling mampu membuang sel-sel kulit mati, sehingga tidak ada lagi pori-pori kulit yang tersumbat, menjadi jerawat, kemudian meninggalkan bekas luka yang tidak diinginkan.

  1. Menggunakan Skincare yang Mengandung Vitamin C

Vitamin C memiliki kandungan yang mampu mencerahkan kulit. Dengan demikian, penggunaan vitamin C sebagai skincare dapat menyamarkan atau bahkan menghilangkan dark spots.

  1. Pastikan untuk Segera Mengobati Jerawat

Jangan tunggu jerawat menjadi parah lalu diobati. Dengan demikian kamu bisa menghindari luka bekas jerawat.

  1. Jangan Memencet Jerawat yang Meradang

Secara tidak sadar, kita sering sekali  menyentuh wajah dan bahkan memencet jerawat yang sedang timbul di wajah, karena bisa menimbulkan atrophic scars.

  1. Penggunaan Retinol

Retinol mampu mengurangi efek peradangan kulit akibat jerawat. Selain itu, kemampuan retinol juga bisa mengatasi hiperpigmentasi dan membuat kulit cerah merata.

  1. Jangan Gunakan Make Up Tebal pada Bekas Luka Jerawat

Jerawat timbul karena tersumbatnya pori-pori kulit. Maka, jangan sampai riasan atau make up tebal juga menumpuk dan menyumbat pori-pori.

Itu dia 9 tips merawat jerawat agar tidak meninggalkan bekas. Karena ada kaitannya dengan jamur dan bakteri, kamu bisa melakukan Nusantics Biome Scan untuk lebih  mengenal microbiome yang ada di kulit kamu.  Selain itu, gunakan rangkaian skin care dari Nusantics Biome Beauty untuk menyempurnakan perawatan kulit yang ramah bagi microbiome kulit kamu.

Pastikan untuk membaca artikel lainnya di Nusantics Blog untuk menambah wawasan kamu tentang microbiome kulit, ya!


Referensi:

  • Lynn DD, Umari T, Dunnick CA, Dellavalle RP. The epidemiology of acne vulgaris in late adolescence. Adolesc Health Med Ther. 2016 Jan 19;7:13-25. doi: 10.2147/AHMT.S55832. PMID: 26955297; PMCID: PMC4769025.

  • https://www.healthline.com/nutrition/13-acne-remedies

  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12233-acne

  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/hyperpigmentation-acne

  • https://skinkraft.com/blogs/articles/hyperpigmentation-acne#why-does-hyperpigmentation-occur-after-acne

  • Fabbrocini G, Annunziata MC, D'Arco V, De Vita V, Lodi G, Mauriello MC, Pastore F, Monfrecola G. Acne scars: pathogenesis, classification and treatment. Dermatol Res Pract. 2010;2010:893080. doi: 10.1155/2010/893080. Epub 2010 Oct 14. PMID: 20981308; PMCID: PMC2958495.

  • https://www.healthline.com/health/skin-disorders/types-of-acne-scars#types-of-scars

  • Patra V, Gallais Sérézal I, Wolf P. Potential of Skin Microbiome, Pro- and/or Pre-Biotics to Affect Local Cutaneous Responses to UV Exposure. Nutrients. 2020 Jun 17;12(6):1795. doi: 10.3390/nu12061795. PMID: 32560310; PMCID: PMC7353315.

  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21222-acne-scars

Writer: Tami Kira

Editor: Agnes Octaviani