logo-dark
logo-dark

Beranda

Blog

Panduan Lengkap Melindungi Diri dan Orang Tersayang dari HPV dan Kanker Serviks

Blog

Panduan Lengkap Melindungi Diri dan Orang Tersayang dari HPV dan Kanker Serviks

December 30, 2024 by Fathimah Zahro

Share

blog-image

Setiap 2 Menit, 1 Nyawa Wanita Hilang Karena Kanker Serviks

Kanker serviks adalah salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan wanita di seluruh dunia. Menurut data World Health Organization (WHO), setiap dua menit, satu wanita meninggal akibat kanker serviks. Sayangnya, lebih dari 90% dari 348.000 kematian yang terjadi pada tahun 2022 berasal dari negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk Indonesia.

Kanker leher rahim merupakan penyakit kanker yang dapat dicegah dengan upaya vaksinasi HPV serta melakukan deteksi dini secara berkala untuk menemukan adanya lesi prakanker sehingga dapat dilakukan tindak lanjut segera untuk mencegah perkembangan kearah kanker leher rahim. Di sisi lain, keterbatasan akses informasi dan layanan kesehatan menjadi tantangan besar, terutama di daerah dengan sumber daya terbatas. Artikel ini akan memberikan panduan langkah demi langkah mengenai cara melindungi diri sendiri dan orang tersayang dari ancaman HPV dan kanker serviks.

 

1. Melindungi Diri Sendiri: Langkah-Langkah Pencegahan yang Dapat Diambil

Vaksinasi HPV: Perlindungan Utama

Vaksinasi HPV dapat melindungi tubuh dari jenis-jenis HPV berisiko tinggi, seperti HPV-16 dan HPV-18, yang merupakan penyebab utama kanker serviks. WHO merekomendasikan vaksinasi HPV untuk anak perempuan dan laki-laki mulai usia 9 tahun.

Meskipun menjadi perlindungan utama, efektivitas vaksinasi HPV pada kelompok usia di atas 26 tahun cenderung lebih rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kemungkinan bahwa lebih banyak orang dalam rentang usia ini telah terpapar HPV sebelumnya.

 

Skrining Rutin untuk Deteksi Dini

Skrining rutin adalah kunci untuk mendeteksi perubahan sel serviks sebelum berkembang menjadi kanker. WHO merekomendasikan tes HPV DNA, yang dapat mendeteksi virus HPV berisiko tinggi bahkan sebelum gejala muncul.

Di Indonesia, tes HPV DNA disarankan bagi perempuan yang sudah menikah atau aktif secara seksual, terutama setelah usia 30 tahun. Pemerintah melalui Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/33/2023 juga mendukung tes ini sebagai bagian dari upaya deteksi dini. Dengan skrining rutin, kita bisa mencegah kanker serviks sejak tahap awal.


Baca juga : Seberapa Penting Melakukan Deteksi Dini Kanker Serviks?
 

Jangan Panik, Ikuti Prosedur yang Ada

Jika hasil tes HPV DNA positif, jangan panik! Positif HPV bukan berarti langsung terkena kanker serviks. Sebagian besar infeksi HPV dapat sembuh dengan sendirinya. Yang penting adalah mengikuti rekomendasi medis dan melanjutkan pemantauan secara teratur untuk memastikan kesehatan serviks tetap terjaga.

Apabila kamu terdiagnosa kanker serviks, tetap ikuti prosedur medis yang ada. Ada berbagai tes dan perawatan yang dapat membantu kamu menghadapinya. Deteksi dini memungkinkan pengobatan yang lebih efektif. Semakin cepat langkah pengobatan dimulai, semakin besar kemungkinan untuk mengatasi kondisi ini. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter dan tim medis untuk mendapatkan penanganan terbaik.

 

2. Dukung Kebijakan Eliminasi Kanker Serviks

Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim yang diterapkan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia menjadi langkah nyata dalam mengurangi kasus kanker serviks. Pada fase pertama (2023-2027), pemerintah menargetkan untuk menjangkau 70% perempuan usia 30-69 tahun untuk menjalani skrining HPV DNA. Pada fase kedua (2028-2030), cakupan tersebut diharapkan meningkat menjadi 75%, dengan skrining dilakukan setiap 10 tahun.
 

3. Hidup Sehat dan Hindari Risiko

Merokok adalah salah satu faktor yang meningkatkan risiko kanker serviks. Hindari kebiasaan merokok, konsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan jaga berat badan ideal untuk membantu tubuh melawan infeksi HPV. Selain itu, memiliki hubungan seksual yang sehat dengan menggunakan alat pelindung, tidak bergonta-ganti pasangan, dan melakukan hubungan seksual pada usia yang lebih matang dapat menurunkan risiko terpapar HPV.
 

4. Sebagai Support System untuk Keluarga dan Pasangan

Dukungan Emosional dan Praktis

Selain mendampingi, keluarga juga berperan penting dalam mendukung pasien untuk tetap menjaga semangat selama menjalani pengobatan jangka panjang. Ketika pasangan atau anggota keluarga Anda menjalani vaksinasi atau skrining, dukungan emosional dan praktis sangat penting. Temani mereka ke fasilitas kesehatan, ingatkan jadwal pemeriksaan, dan berikan motivasi.

Dukungan Anda menjadi semakin berarti jika mereka menerima hasil positif HPV DNA atau terdiagnosis kanker serviks. Proses pengobatan kanker serviks seringkali memerlukan komitmen jangka panjang yang menguras fisik dan mental. Terlebih, stigma atau kurangnya pemahaman masyarakat tentang penyakit ini dapat membuat mereka merasa terisolasi. Dengan memberikan dukungan secara konsisten, baik secara emosional maupun praktis, Anda membantu mereka tetap kuat, percaya diri, dan mempercepat pemulihan mereka secara keseluruhan.

 

Tidak Menyebarkan Informasi yang Belum Tervalidasi

Ketakutan dan kecemasan seringkali memicu penyebaran informasi yang belum terverifikasi kebenarannya. Di tengah kekhawatiran tentang kanker serviks, sangat penting untuk memastikan bahwa informasi yang kita sebarkan berasal dari sumber yang kredibel. Penyebaran informasi yang salah hanya akan menambah ketakutan yang tidak perlu dan dapat menghalangi langkah pencegahan yang lebih efektif.
 

Komunikasi Terbuka tentang HPV

Diskusikan secara terbuka dengan pasangan dan keluarga tentang pentingnya pencegahan HPV. Keterbukaan ini tidak hanya membantu mencegah infeksi, tetapi juga memperkuat hubungan dan meningkatkan kesadaran. Sebagai orang tua, pastikan anak-anak memahami pentingnya vaksinasi HPV sejak dini agar mereka tumbuh dengan pemahaman yang tepat tentang pencegahan kanker serviks.

Melindungi diri dan orang yang kita cintai dari kanker serviks bukanlah tugas yang mustahil. Dengan langkah pencegahan yang tepat, seperti vaksinasi, skrining rutin, hidup sehat, dan mendukung kebijakan eliminasi kanker serviks, kita bisa mengurangi risiko kanker serviks secara signifikan.

Peran aktif kita sebagai individu, anggota komunitas, dan warga negara sangat penting dalam menciptakan dunia yang lebih sehat, bebas dari kanker serviks. Jangan tunggu lagi, ambil langkah perlindungan sekarang juga demi masa depan yang lebih baik bagi diri kita dan orang-orang terdekat.

 
 

Referensi

  1. American Cancer Society. Causes, Risks, and Prevention: Cervical Cancer Risk Factors. Link

  2. Kementerian Kesehatan RI. Kemenkes Canangkan Perluasan Imunisasi Gratis untuk Cegah Kanker Rahim. Link

  3. Kementerian Kesehatan RI. National Cervical Cancer Elimination Plan for Indonesia 2023-2030. Link

  4. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan No. 2 Tahun 2023 tentang Percepatan Eliminasi Kanker Serviks di Indonesia. Link

  5. Mayo Clinic News Network. 4 Ways to Reduce Cervical Cancer Risk. Link

  6. National Cervical Cancer Coalition (NCCC). HPV and Relationships. Link

  7. World Health Organization (WHO). Cervical Cancer Elimination Initiative: Cervical Cancer Forum. Link

  8. World Health Organization (WHO). WHO Updates Recommendations on HPV Vaccination Schedule. Link

logo-dark
logo-dark

The most established precision molecular diagnostics company in Indonesia

Temui Kami

Senin - Jumat: 9 a.m. - 6 p.m.

i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210

Contact Us

hello@nusantics.com

+62 (21) 509 194 30

Copyright © 2025 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Kebijakan Privasi

logo-dark
logo-dark

© 2025 PT Riset Nusantara Genetika.

Kebijakan Privasi