logo-dark
logo-dark

Beranda

Blog

Mengatasi Racun PirA dan PirB Penyebab Penyakit Udang AHPND

Blog

Mengatasi Racun PirA dan PirB Penyebab Penyakit Udang AHPND

December 16, 2024 by Revfvi Al Ghaney Rizal

Share

blog-image

Salah satu penyakit pada udang vaname yang banyak menyerang yaitu Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND). Penyakit udang ini juga biasa dikenal dengan Early Mortality Syndrome (EMS). Pertama kali ditemukan di Tiongkok pada tahuna 2009 dan menyebar ke kawasan asia tenggara termasuk Thailand, Vietnam, Filipina hingga Indonesia. Penyakit ini menyebabkan kerugian besar bagi industri budidaya udang karena tingginya tingkat kematian di tambak udang. Penyebab penyakit udang AHPND/EMS yakni bakteri Vibrio parahaemolyticus yang secara spesifik mengandung gen pirA dan pirB (atau sering disebut pirvpA dan pirvpB). 

Mari kita mengenal lebih dekat tentang gen pirA dan pirB pada Vibrio parahaemolyticus.

 

V. parahaemolyticus Mengandung Gen PirA dan PirB

Gen pirA dan pirB adalah gen yang ditemukan pada plasmid tertentu di dalam bakteri Vibrio parahaemolyticus yang berperan sebagai penyebab utama penyakit pada udang vaname yakni Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND). Kedua gen ini bertanggung jawab atas produksi toksin yang merusak organ hepatopankreas udang, yang merupakan organ utama untuk metabolisme dan pencernaan. 

Gen pirA dan pirB terletak pada plasmid virulensi khusus di dalam
Vibrio parahaemolyticus. Produk dari gen pirA dan pirB adalah protein toksin yang bersifat binary toxin (berpasangan). Fungsi dari pirA yaitu sebagai subunit yang membantu pengikatan toksin pada sel target, sedangkan pirB berfungsi sebagai subunit toksin aktif yang masuk ke dalam sel dan menyebabkan kerusakan. 

Toksin ini menyerang hepatopankreas udang dengan dua cara. Pertama menganggu membran sel sehingga menyebabkan celah kebocoran. Kedua menginduksi apoptosis (kematian sel) pada sel-sel di hepatopankreas. Infeksi gen pirA dan pirB ini memicu berbagai gejala penyakit seperti:

 

  • Penurunan nafsu makan udang

  • Hepatopankreas yang pucat dan menyusut

  • Mortalitas tinggi dalam waktu singkat (70-100% pada DOC 30)
     

Mengatasi Gen PirA dan PirB Penyabab AHPND/EMS

Deteksi gen pirA dan pirB penting untuk mengidentifikasi keberadaan Vibrio parahaemolyticus yang virulen di tambak udang. Metode PCR dapat digunakan untuk mendeteksi gen pirA dan pirB pada bakteri. Apabila gen pirA dan pirB terdeteksi, maka udang sangat berpotensi terkena penyakit AHPND/EMS.

Beberapa langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam mengatasi penyakit udang AHPND/EMS antara lain:

 

  1. Manajemen kualitas air yang bertujuan mengurangi stres lingkungan yang memicu infeksi.

  2. Penggunaan probiotik yang bertujuan meningkatkan mikroorganisme positif di perairan untuk menekan dominasi Vibrio.

  3. Aplikasi disinfektan yang bertujuan mengurangi kontaminasi bakteri di air.

  4. Pemberian pakan fungsional yang bertujuan menambah imunitas udang untuk melawan infeksi.

  5. Biosekuriti yang ketat bertujuan mencegah masuknya patogen dari luar, khususnya pada pintu inlet dan outlet.

  6. Cek kesehatan udang bertujuan mengetahui kualitas dan resistensi udang terhadap penyakit

 

Atasi Gen PirA dan PirB dengan ShrimpProtect dari CeKolam

Lindungi tambak Anda dari ancaman EMS/AHPND dengan solusi canggih ShrimpProtect. Teknologi ini mampu mendeteksi gen target pirA dan pirB dalam waktu kurang dari 35 menit. Dengan menggunakan Fenrir Master Mix dan teknologi probe fluorescence, ShrimpProtect memastikan hasil deteksi yang cepat, akurat, dan dapat diandalkan untuk berbagai jenis sampel untuk cek kesehatan udang.

Dengan deteksi dini yang efektif, Anda dapat mengambil langkah preventif lebih cepat untuk menjaga kesehatan udang dan meningkatkan produktivitas tambak Anda.

Jangan tunggu hingga terlambat, optimalkan tambak Anda sekarang!

Hubungi kami di 0882-1877-4777 untuk informasi lebih lanjut


 




Referensi

  1. Nainggolan RKS, Yuhana M, Sukenda, Sariati WNE. 2020. Deteksi Vibrio parahaemolyticus Menggunakan Marka Gen PirA pada Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) dengan Real Time PCR. Jurnal Riset Akuakultur. 15(2):111-119.

  2. Kurnianingtyas FNR, Saputra I, Purbayu MA. 2021. Langkah Strategis Pengendalian Potensi Wabah AHPND pada Budiddaya Udang di Indonesia. Quarantamina. 3(1):1-13.

  3. Joshi J, Srisala J, Truong V, Chen IT, Nuangsaeng B, Suthienkul O, Lo CF, Flegel T, Sritunyalucksana K, Thitamadee S. 2014. Variation in Vibrio parahaemolyticus isolates from a single Thai shrimp farm experiencing an outbreak of acute hepatopancreatic necrosis disease (AHPND). Aquaculture. 428-429

  4. https://app.jala.tech/diseases/acute-hepatopancreatic-necrosis-disease

  5. http://trobosaqua.com/detail-berita/2020/10/15/13/13537/ahpnd-kenali-penyebabnya-cegah-penularannya


logo-dark
logo-dark

The most established precision molecular diagnostics company in Indonesia

Temui Kami

Senin - Jumat: 9 a.m. - 6 p.m.

i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210

Contact Us

hello@nusantics.com

+62 (21) 509 194 30

Copyright © 2024 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Kebijakan Privasi

logo-dark
logo-dark

© 2024 PT Riset Nusantara Genetika.

Kebijakan Privasi