Blog
Bagaimana Kesehatan Usus Memengaruhi Siklus Menstruasi Kamu
May 14, 2024 by Lintang Zahrima Kalsum
Share
Apakah ada di antara kamu, yang bahkan sudah mencapai usia dewasa, masih belum rutin siklus menstruasinya? Relax, ada banyak kok, yang bernasib sama!
Selain menerapkan pola hidup sehat, apabila memang membuat kamu khawatir, tak ada salahnya konsultasi ke dokter kandungan, ya. Namun, sebelum itu, apakah kamu sudah mencoba memperhatikan kesehatan usus? Yup, ternyata kesehatan usus juga bisa memengaruhi siklus menstruasi kamu, lho.
Menstruasi adalah kodrat dan siklus alami yang terjadi pada perempuan usia produktif. United Nations Population Fund menyatakan, menstruasi adalah proses di mana rahim mengeluarkan darah dan jaringan melalui vagina. Menstruasi dimulai dari yang namanya menarche, yaitu menstruasi kali pertama yang waktunya berbeda-beda pada tiap perempuan.
Menstruasi akan terjadi terus sampai kita sudah dinyatakan tidak dalam usia nonproduktif. Nah, proses menstruasi ini berjalan terus sesuai siklusnya. Apa itu siklus menstruasi?
Siklus menstruasi adalah rangkaian berulang terjadinya menstruasi. Siklus normal berada di 28 hari sekali, namun bisa jadi lebih cepat atau lambat tergantung pada kondisi tubuh dan lingkungan yang mempengaruhi.
Bagi perempuan di Amerika Serikat, dalam penelitian berjudul Menstruation: choosing whether … and when, menstruasi merupakan masalah kesehatan utama. Hal ini didasarkan pada menstruasi yang menjadi salah satu kondisi yang mungkin memperburuk kesehatan misalnya, sakit kepala migrain, epilepsi, dan lain sebagainya.
Memang, seberapa pengaruh sih, kondisi tubuh dan lingkungan terhadap menstruasi?
Meski pengaruh paling utama adalah tubuh kamu sendiri, tetapi lingkungan juga cukup memberi dampak terhadap siklus menstruasimu, nih.
Misalnya saja tabir surya atau sunscreen. Mungkin, selama ini kamu mendapat kesan bahwa sunscreen merupakan skincare wajib yang harus digunakan saat keluar rumah. Jargon “Don’t ever leave your home without sunscreen” mungkin sudah familiar di telinga.
Namun, apabila kamu tidak memperhatikan kandungannya, beberapa bahan dalam sunscreen juga memberi efek kurang baik bagi reproduksi perempuan.
Nusantics Blog juga pernah membahas kalau ternyata tidak semua jenis kulit membutuhkan sunscreen, lho. Dalam penelitian UV filters in sunscreen products − a survey diterangkan bahwa efek filter UV dan benzofenon yang biasa terdapat pada sunscreen - jika terlalu tinggi - akan berdampak mengalami risiko endometris yaitu kondisi yang menyebabkan darah menstruasi terhambat untuk keluar dari tubuh atau berisiko juga pada gangguan sistem imun. Lebih jauh lagi risiko kelainan pada rahim.
Selain sunscreen, konsumsi produk yang mengandung lemak trans juga berisiko pada kesehatan reproduksi - dalam hal ini menstruasi. Lemak trans adalah lemak yang terbentuk saat minyak menjadi lemak padat. Lemak trans biasa terdapat pada produk makanan seperti roti, popcorn, margarin, krimer, dan makanan cepat saji.
Pengaruh lingkungan lainnya adalah pestisida. Tentu ini berbahaya bagi para perempuan yang bekerja di bidang pertanian atau perkebunan. Pestisida mencemari pakaian dan mengontaminasi air minum.
Berkebalikan dengan sunscreen yang menyebabkan darah menstruasi terhambat, pestisida justru dapat menyebabkan pendarahan berat dan menjadikan siklus menstruasi lebih lama.
Kandungan dalam pestisida yang paling umum berbahaya (biasa digunakan untuk membasmi hama siput) menurut penelitian berjudul Influence of Atrazine and Roundup pesticides on biochemical and molecular aspects of Biomphalariaalexandrina snails, adalah atrazin dan glifosat (roundup) yang memiliki kemampuan untuk memengaruhi aromatase yaitu enzim yang mengubah testosteron menjadi estrogen.
Ketika enzim estrogen diproduksi terlalu banyak, estrogen akan membuat seseorang berisiko mengalami pembekuan darah dan stroke. Risiko lain juga perempuan dapat mengalami disfungsi tiroid sehingga dapat membuat tubuh jadi gemuk.
Selain pengaruh lingkungan, kondisi tubuhmu sendiri juga memengaruhi menstruasi. Sebut saja salah satunya adalah stres, yang tanpa disadari berdampak besar bagi menstruasi para perempuan.
Dikutip dari penelitian Psychoneuroendocrinology, stres psikologis sedang memengaruhi efek siklus menstruasi. Kondisi lainnya adalah organ usus. Organ yang menampung bakteri paling banyak di tubuh ini tidak hanya memengaruhi perilaku dan cara kerja otak, namun juga siklus menstruasimu.
Sebagai organ yang menampung bakteri terbanyak, usus memiliki beban berat untuk tetap mempertahankan keseimbangan microbiome di dalamnya. Apa yang terjadi jika microbiome di usus tidak seimbang?
Microbiome di usus menjadi pusat segala keseimbangan untuk hal lain di tubuhmu. Saat microbiome tidak seimbang, keseimbangan energi juga akan terganggu.
Penelitian berjudul Fermentation potential of the gut microbiome: implications for energy homeostasis and weight management, menyatakan ketidakseimbangan microbiome di usus akan membuat ketidakseimbangan energi karena microbiome di usus memfasilitasi fermentasi karbohidrat yang tidak dapat dicerna menjadi asam lemak rantai pendek, yang mana asam lemak rantai pendek ini memberikan energi berlebih sehingga memunculkan risiko obesitas.
Ketika seorang wanita mengalami penambahan berat badan, ini akan memicu gangguan hormonal. Disimpulkan juga dengan penelitian Scielo Brazil, faktor hormon menjadi pemicu yang paling sering saat pra menstruasi sebanyak 53%.
Hormon esterogen - hormon yang membantu perkembangan organ seks, mengatur siklus menstruasi, dan mendukung fungsi sistem reproduksi wanita - akan diproduksi lebih banyak jika berat badan perempuan mengalami kenaikan. Nah, hormon esterogen ini yang akan menghambat pelepasan sel dan menstruasi menjadi tidak lancar.
Lebih jauh lagi, esterogen yang berlebih tadi akan mengalir melalui aliran darah sebelum akhirnya menetap di organ hati. Selama mengalir ini, esterogen dinonaktifkan dan dikirim ke usus. Usus inilah yang akan memecah esterogen dengan bantuan enzimnya agar dapat lancar keluar dari tubuh. Bayangkan jika microbiome tidak seimbang atau terganggu.
Ketidakseimbangan microbiome di usus ini banyak sekali penyebabnya, mulai dari kurangnya konsumsi probiotik dan prebiotik yang sangat penting bagi perempuan, stres, gangguan penyakit berat, dan lain-lain.
Esterogen yang harusnya terbuang keluar dari tubuh, justru hanya akan bersirkulasi di dalam tubuh hanya karena ketidakseimbangan microbiome di ususmu. Itulah mengapa, kesehatan usus menjadi sangat penting untuk kelangsungan seluruh metabolisme di tubuh.
Jadi, ingin menstruasi selalu lancar?
Mulailah dari menjaga kesehatan usus, ya. Tidak sulit kok menjaga kesehatan usus, kamu bisa mulai dari hal-hal kecil seperti:
Fresh Articles
The most established precision molecular diagnostics company in Indonesia
Temui Kami
Senin - Jumat: 9 a.m. - 6 p.m.
i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210
Contact Us
hello@nusantics.com
+62 (21) 509 194 30
Copyright © 2025 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Kebijakan Privasi
© 2025 PT Riset Nusantara Genetika.
Kebijakan Privasi