• Home
  • Blog

share

5 Cara Tingkatkan Microbiome Baik untuk Bayi

27 May 2021

5 Cara Tingkatkan Microbiome Baik untuk Bayi

Tahukah kamu, bahwa ada banyak jenis mikroorganisme yang sifatnya baik maupun tidak tumbuh dan berkembang di dalam tubuh kita? Keduanya hidup berdampingan dan dalam jumlah yang seimbang dapat memberikan manfaat baik bagi kesehatan tubuh. 

Secara khusus, kumpulan mikroorganisme yang sering disebut
microbiome ini merupakan materi genetik yang pertama kali terekspos saat masa tumbuh kembang bayi di dalam kandungan.

Entah
microbiome tersebut baik atau tidak bagi kesehatan janin, namun bakteri yang hidup di dalam tubuh bayi akan ditentukan oleh berbagai faktor mulai dari usia kehamilan, cara persalinan, ketersediaan air susu ibu dan kesehatan ibunya sendiri.
 

Microbiome dan Tumbuh Kembang Bayi

microbiome dan perkembangan bayi


Pastinya para ibu menginginkan yang terbaik untuk si kecil, kan? Dikutip dari situs web informasi kesehatan WebMD, peneliti microbiome dan asisten profesor kesehatan anak di University of Manitoba, Kanada, mengatakan bahwa pihaknya menemukan bahwa microbiome memiliki dampak yang sangat penting dalam tiga bulan pertama perkembangan seorang bayi setelah dilahirkan.

Secara khusus,
microbiome baik bermanfaat untuk kesehatan pencernaan, mental, dan imun si kecil di tahap awal perkembangannya. Hal ini juga dibuktikan oleh penelitian yang diterbitkan oleh Nursing Research pada tahun 2017. Dalam studi tersebut disimpulkan bahwa microbiome yang tinggal di usus bayi memengaruhi imunologi, endokrin, dan saraf.

Terdapat banyak sekali faktor yang memengaruhi perkembangan
microbiome pada usus bayi. Dengan memahami bahwa microbiome yang beragam dapat membantu tumbuh kembang si kecil, maka orang tua pun perlu tahu cara bagaimana cara meningkatkan microbiome baik pada bayi saat ia baru dilahirkan.

Baca Juga: Menyusui, Kunci Pembentukan Microbiome yang Baik untuk Bayi
 

Cara Meningkatkan Microbiome Baik pada Bayi


Sebagai informasi, kolonisasi dari berbagai microbiome di dalam tubuh mulai dibangun pada usia 3 tahun. Di lain sisi, perkembangan selama tiga bulan pertama kehidupan bayi menjadi kunci ketahanannya di dalam tubuh. 

Perkembangan
microbiome di dalam tubuh bayi dapat membentuk metabolisme dan kesehatan imun hingga usia dewasa sehingga meminimalisir risiko obesitas, asma, alergi, dan penyakit autoimun lainnya.

Nah, karena proses lahiran bayi seringkali tidak bisa diprediksi dan dikontrol sebelumnya, terdapat berbagai cara yang lebih mudah untuk bisa meningkatkan kesehatan dengan mengembangbiakan
microbiome yang lebih aman dan bermanfaat bagi si kecil.
 

1. Menunda waktu memandikan bayi untuk pertama kali

menunda waktu mandi bayi


Banyak rumah sakit yang sudah memperbaharui prosedur memandikan bayi untuk pertama kalinya setidaknya dalam 24 jam setelah dilahirkan. Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO merekomendasikan bahwa kegiatan membersihkan badan bayi yang terlalu cepat dapat meningkat risiko gula darah yang rendah pada saat ia dilahirkan. Belum lagi, hal ini bisa mengganggu kolonisasi awal microbiome baik pada ususnya.

Sebenarnya, aroma bayi yang baru dilahirkan sangatlah unik sehingga tidak ada alasan untuk membersihkan tubuhnya terlalu cepat. Nikmatilah aromanya selagi bisa dan buktikan manfaat kesehatannya di kemudian hari.

 

2. Mengonsumsi makanan yang kaya akan serat


Ibu yang mengonsumsi makanan kaya serat selama masa kehamilan hingga menyusui dapat meningkatkan potensi keragaman microbiome baik pada usus si kecil. Bakteri baik pada umumnya menyukai serat yang menghasilkan senyawa asetat dan butirat yang bisa menurunkan risiko penyakit autoimun.

Serat bisa ditemukan pada makanan berbasis tumbuh-tumbuhan seperti beras merah, jagung, kacang-kacangan, brokoli, apel, dan alpukat. Mengonsumsi makanan berserat tinggi juga membantu proses kelahiran dan produksi air susu ibu (ASI) menjadi lebih lancar.


Baca Juga: 10 Alasan Kamu Wajib Konsumsi Sayur dan Buah
 

3. Menyusui dalam durasi yang lebih panjang

menyusui durasi lama


Meningkatkan perkembangbiakan microbiome baik di dalam usus bayi dapat dilakukan dengan cara menyusuinya dalam periode lebih dari dua tahun. 

Publikasi penelitian
Nature Communications pada tahun 2018 menyebutkan bahwa bayi yang mendapat ASI eksklusif, terutama lebih dari 2 bulan sejak kelahirannya memiliki komposisi microbiome yang lebih stabil di dalam tubuhnya. Maka, risiko si kecil mengalami diare semakin berkurang karena microbiome di dalam ususnya mulai berimbang.

Banyak literatur kesehatan yang mengatakan bahwa menyusui memiliki banyak manfaat pada bayi. Jika memungkinkan, ibu diharapkan bisa memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama lalu dilanjutkan dengan memasukkan makanan padat yang masih dibarengi dengan konsumsi ASI hingga usia dua tahun atau lebih.

 

4. Mengonsumsi suplemen probiotik


Sebuah ulasan penelitian yang diterbitkan oleh European Journal of Allergy and Clinical Immunology menyimpulkan bahwa ada hubungan antara konsumsi probiotik dengan pencegahan alergi khususnya peradangan kulit yang umum terjadi pada bayi. 

Dalam keterangannya disebutkan bahwa bayi yang diobati dengan konsumsi probiotik memiliki risiko peradangan kulit yang menurun secara signifikan. Konsumsi probiotik juga bermanfaat bagi bayi yang menjalani pengobatan menggunakan antibiotik. 

Namun, sebelum memberikan suplemen probiotik kepada bayi, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan suplemen probiotik yang cocok untuk di kecil.

 

5. Memelihara hewan

memelihara hewan


Salah satu cara meningkatkan microbiome dalam tubuh bayi yang bisa sangat membantu adalah memelihara hewan seperti kucing atau anjing. Studi yang dipublikasikan di Microbiome Journal menunjukkan bahwa memiliki hewan peliharaan sebenarnya dapat membantu meningkatkan keragaman microbiome pada usus bayi.

Hal ini berkaitan dengan hipotesis kebersihan yang menyatakan bahwa paparan infeksi yang terbatas pada awal masa kelahiran bayi sebenarnya dapat mengganggu perkembangan sistem kekebalan. Memiliki hewan peliharaan dikaitkan dengan peningkatan dua jenis
microbiome baik yakni ruminococcus dan oscillospira yang masing-masing mengurangi risiko alergi dan obesitas pada masa kanak-kanak.

Baca Juga: Benarkah Hewan Peliharaan Bisa Membuat Microbiome Lebih Beragam?

Ternyata, banyak sekali cara meningkatkan pertumbuhan microbiome bahkan saat si kecil baru saja dilahirkan, ya. Sebagai ibu yang menginginkan hal terbaik bagi kesehatan di kecil, baiknya juga para ibu tetap menjaga microbiome dalam tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, variatif, dan memilah-milah produk skincare yang digunakan.

Pilihnya produk
skincare dari Nusantics, yakni Biome Beauty yang dapat ikut menjaga keseimbangan microbiome di kulit wajah dan tidak mengandung bahan-bahan berpotensi bahaya jangka panjang.

Kamu masih mau baca artikel menarik tentang info kesehatan,
microbiome, dan imun tubuh? Temukan lebih banyak dan lengkap hanya di Nusantics Blog!  

Referensi:

Writer: Ria Theresia Situmorang

Editor: Serenata Kedang