• Home
  • Blog

share

Menyusui, Kunci Pembentukan Microbiome yang Baik untuk Bayi

4 May 2021

Menyusui, Kunci Pembentukan Microbiome yang Baik untuk Bayi

Dalam tiga tahun pertama kehidupan seorang anak, microbiome berkembang dari relatif sederhana tapi keragamannya berkembang dengan cepat, menjadi kondisi dewasa yang lebih kompleks dan stabil. 

Selain metode persalinan dan antibiotik yang digunakan sebelum atau setelah persalinan, ternyata asupan bayi di awal kehidupan adalah faktor kunci yang menentukan komposisi dan fungsi 
microbiome-nya, lho.

Sebuah penelitian membenarkan bahwa status ASI adalah faktor paling signifikan yang berkaitan dengan struktur 
microbiome di awal kehidupan. Menyusui bisa membentuk microbiome usus secara langsung lewat paparan bayi ke microbiome ASI serta secara tidak langsung melalui faktor ASI yang memengaruhi pertumbuhan dan metabolisme bakteri.

Menurut penelitian di 
JAMA Pediatrics, bayi yang disusui menerima 27,7% bakteri usus mereka dari ASI dan 10,4% dari kulit areola ibunya di bulan-bulan pertama kehidupannya. ASI sendiri mengandung 102-104 bakteri hidup per mililiter. Komunitas bakteri ASI kompleks dan bervariasi antar individu serta berkembang selama periode menyusui.

Microbiome pada kolostrum lebih beragam dibanding mature milk (ASI yang keluar mulai minggu kedua sejak ASI pertama keluar). Pada kolostrum, Staphylococcus, bakteri asam laktat, dan Streptococcus adalah jenis yang paling berlimpah. Setelah satu bulan, jumlah Staphylococcus berkurang drastis, sementara bakteri asam laktat masih banyak.

Baca Juga: 14 Gaya Hidup yang Bisa Mengganggu Microbiome

Berubahnya microbiome ASI dari kolostrum menjadi mature milk terjadi bersamaan dengan berkembangnya microbiome bayi baru lahir. Sekitar 3-4 hari setelah dilahirkan, microbiome usus bayi mulai mirip dengan microbiome kolostrum. Setelah itu, microbiome usus Si Kecil menjadi kaya akan bifidobacteria yang baik untuk mengatur microbiome usus and lactobacilli, yakni bakteri “ramah” yang bisa membantu memecah makanan, menyerap nutrisi, dan melawan organisme patogen penyebab penyakit.
 

Faktor Penentu Komposisi Microbiome ASI

faktor penentu komposisi ASI


ASI mengandung komunitas bakteri kompleks yang membantu membentuk microbiome usus bayi. Jika komposisi microbiome ASI terganggu, bayi bisa mengalami disbiosis (ketidakseimbangan) microbiome sehingga menyebabkan ia rentan terkena penyakit kronis seperti alergi, asma, dan obesitas.

Sebenarnya, apa yang menentukan komposisi microbiome ASI? Menurut peneliti yang risetnya dimuat di jurnal Cell Host & Microbe, komposisi dan keragaman microbiome ASI berkaitan dengan faktor ibu (indeks massa tubuh, jumlah persalinan yang pernah dijalani, dan cara persalinan), praktik menyusui, serta komponen ASI lain yang berkaitan dengan kelamin.

Baca Juga: Masa Depan Bayi Dipengaruhi Microbiome pada Ibu Hamil? Ini Penjelasannya!

Berdasarkan riset di American Journal of Clinical Nutrition, ASI dari ibu obesitas cenderung mengandung komunitas bakteri yang berbeda dan kurang beragam dibanding ASI dari ibu dengan berat badan normal.

Selain itu, sampel ASI dari ibu yang menjalani persalinan sesar karena pilihan (bukan karena keadaan yang memaksa) mengandung komunitas bakteri yang berbeda dengan sampel ASI dari ibu yang melahirkan 
pervaginam. Peneliti menduga bahwa masalahnya adalah bukan pada operasinya, melainkan pada ketiadaan tekanan fisiologis atau sinyal hormonal yang memengaruhi transmisi mikroba ke ASI.

Bagaimanapun juga, cara menyusui adalah penentu kunci komposisi 
microbiome ASI. Memberikan ASI perah berhubungan secara konsisten dengan beberapa parameter microbiome, di antaranya suburnya patogen potensial dan berkurangnya bifidobacteria.

Temuan ini juga mendukung hipotesis bahwa rongga mulut bayi – dan bukannya 
microbiome sang ibu sendiri -- memengaruhi microbiome ASI. Jadi, saat bayi menyusu, bakteri dari rongga mulut bayi mengalir kembali ke saluran susu dan memasuki kelenjar susu ibu.
 

ASI vs Susu Formula

ASI vs susu formula


Ternyata, pembentukan microbiome bayi memiliki implikasi seumur hidup terhadap kesehatan dan imunitasnya. Microbiome usus anak yang disusui dengan yang tidak disusui tidak hanya berbeda saat bayi, tapi juga hingga dewasa!

Microbiome usus bayi yang disusui biasanya didominasi spesies bifidobacteria dan Lactobacillus, sementara bayi yang minum susu formula memiliki microbiome usus yang lebih beragam dan mirip anak yang sudah lebih besar. Padahal, tentu saja microbiome anak bayi berbeda dengan orang dewasa atau anak yang usianya lebih besar.

Bahkan, sedikit saja suplementasi susu formula pada bayi ASI di awal-awal kehidupannya menghasilkan perubahan komposisi 
microbiome. Studi yang dimuat di JAMA Paediatrics menunjukkan bahwa berhentinya pemberian ASI secara lebih dini dan suplementasi susu formula berkaitan dengan peningkatan risiko kelebihan berat badan di usia 12 bulan, tergantung dosis yang diberikan.

Menurut penelitian di jurnal 
Nature Communications, dibandingkan dengan bayi ASI eksklusif, bayi non ASI eksklusif memiliki keragaman dan usia microbiome yang lebih tinggi serta komposisi dan fungsi microbiome yang berubah.

Baca Juga: Mengapa Microbiome Kamu dan Orang Lain Bisa Berbeda?

ASI eksklusif memiliki efek protektif terhadap microbiome usus bayi saat diare. Perbedaan microbiome usus antara bayi ASI eksklusif dan yang tidak pun bertahan setelah enam bulan. Temuan tersebut bisa menjelaskan manfaat jangka pendek dan panjang dari ASI eksklusif.

Diduga, zat yang berperan besar dalam perbedaan 
microbiome usus bayi ASI dan bayi susu formula  adalah human milk oligosaccharides (HMO), yakni gula yang memiliki struktur kompleks dan hanya terdapat pada ASI. Menurut penelitian di Frontiers in Pediatrics, HMO tidak dapat dicerna dan tidak memberikan energi untuk bayi, tapi berperan sebagai prebiotik yang mendorong pertumbuhan atau aktivitas bakteri baik.

Ternyata, memberikan ASI eksklusif untuk Si Kecil tidak hanya lebih hemat dibanding susu formula, tapi juga membawa banyak manfaat hingga ia tumbuh dewasa. Tak heran jika ASI disebut sebagai 
liquid gold

Namun, bagi Ibu yang belum bisa memberikan ASI bagi Si Kecil, tak perlu khawatir. ASI memang menentukan keberagaman pembentukan 
microbiome, tetapi bukan berarti satu-satunya yang menentukan.

Keberagaman 
microbiome juga ditentukan dari gaya hidup anak, seperti asupan makanannya, waktu tidurnya, aktivitas fisiknya, dan lain-lain. Jadi, walaupun Ibu belum bisa memberikan ASI, pembentukan microbiome yang berkualitas masih bisa diwujudkan, kok. 

Agar ASI tetap berkualitas, ibu pun harus menjaga keseimbangan microbiome dengan baik. Misalnya dengan konsumsi makanan sehat, menjaga pola tidur, mengelola stres sebaik mungkin, dan menggunakan bahan-bahan alami, seperti produk skincare Biome Beauty Nusantics. Yuk, semangat hidup sehat untuk berikan yang terbaik bagi Si Kecil!

Referensi

Writer: Fitria Rahmadianti

Editor: Serenata Kedang