• Home
  • Blog

share

Paparan Sinar Laptop Bisa Merusak Keseimbangan Microbiome Kulit?

11 Feb 2022

Paparan Sinar Laptop Bisa Merusak Keseimbangan Microbiome Kulit?

Kebiasaan kita menatap layar laptop ternyata tidak hanya merusak mata tetapi juga kulit, lho. Pada dasarnya, layar perangkat digital tidak terkecuali laptop memancarkan sinar yang dinamai sinar biru atau blue light

Sinar biru adalah sinar buatan yang memiliki fungsi menerangi layar perangkat digital yang kita gunakan. Paparan sinar ini bisa jadi berbahaya bagi kesehatan apabila kita mendapatkan pancarannya selama berlebihan. 

Dampak langsung dari sinar biru adalah kesulitan tidur karena produksi hormon melatonin atau perangsang tidur yang berkurang. 

Berkurangnya jam tidur menyebabkan mata seringkali lelah hingga muncul lingkaran hitam pada mata. Namun, lebih dari itu, paparan sinar laptop juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan kulit kita. 

 

Sinar Laptop dan Skin Microbiome

sinar laptop dan skin microbiome


Sinar biru berdampak buruk bagi kesehatan kulit kita karena cahayanya dapat menembus ke lapisan terdalam kulit. Jadi, eksposur yang terlalu berlebihan dapat memicu tanda-tanda penuaan dini dengan lebih cepat. 

Kekhawatiran tentang efek negatif sinar biru pada kulit meningkat pesat selama 15 tahun terakhir. Dikutip dari jurnal 
Cosmetic Dermatology, sinar biru bisa berbahaya bagi kulit tergantung pada intensitas dan panjang gelombang cahaya. 

Baca Juga: Apa Itu Skala Indeks UV dan Artinya?

Penelitian ini mengungkapkan bahwa paparan sinar biru lebih lama dengan intensitas tinggi dapat meningkatkan risiko kerusakan pada lapisan terluar kulit, photoaging (penuaan kulit akibat sinar), kerusakan DNA dan matinya sel dan jaringan kulit. Sinar biru dengan eksposur sesingkat 60 menit pun dapat menyebabkan penuaan dini. 

Lebih spesifik lagi, 
Journal of Clinical Medicine menyebutkan bahwa sinar biru pada laptop bisa memicu penyakit dermatitis atopik atau peradangan kulit. Penelitian tersebut mengungkap bahwa pasien dermatitis atopik cenderung memiliki komposisi microbiome (kumpulan mikroorganisme, terdiri dari bakteri, virus, jamur, dan archaea) yang tidak seimbang pada kulitnya sehingga proses penyembuhannya menjadi lebih lama.

Dermatitis atopik ditandai oleh kondisi kulit inflamasi kronis dengan rasa gatal yang menonjol. Kondisi ini dimulai pada anak usia dini dan biasanya akan berkembang menjadi asma dan alergi kulit. 

 

Sinar Laptop dan Dampak Positifnya untuk Kulit

sinar laptop dan dampaknya terhadap kulit


Meskipun memiliki dapat berdampak negatif pada kulit, sinar biru juga memiliki sifat yang mampu menyembuhkan masalah kulit. 

Dalam satu penelitian yang ditulis di 
American Academy of Dermatology Association, sinar biru digunakan untuk mengobati masalah kulit psoriasis ringan hingga sedang. 

Uji coba ini dilakukan selama selama 4 minggu dan membantu mengurangi kemerahan dan serta mengecilkan ukuran kulit yang terus mengelupas sehingga tidak ada efek samping yang serius.

Disebutkan juga bahwa untuk beberapa jenis kulit, sinar bisa bisa dipakai untuk mengobati jerawat pada tingkat ringan hingga sedang dan mengurangi komedo. 


Baca Juga: 5 Bahan Alami Ramah Microbiome untuk Atasi Kulit Kering

Sinar biru juga membantu menurunkan jumlah bercak yang timbul di area wajah, telinga, bibir, tangan dan area kulit lainnya yang terpapar sinar matahari. Dalam beberapa kasus, bercak ini bisa berkembang menjadi kanker kulit. 

Sinar biru juga merupakan bagian dari terapi fotodinamik yang bisa membunuh sel kanker. Jenis terapi ini bisa sama efektifnya dengan pembedahan dan radiasi dalam mengobati jenis kanker tertentu. 

Terapi fotodinamik juga memiliki efek samping lebih sedikit.

Meski begitu, untuk meminimalisir dampak buruk yang berkelanjutan pada kulit, ada baiknya kita menjaga 
keseimbangan microbiome kulit dengan menggunakan produk microbiome skincare, yang tentunya ramah microbiome, dibuat dengan bahan alami dan tidak mengandung bahan potensi berbahaya

Kamu bisa mencoba rangkaian microbiome skincare Biome Beauty dari Nusantics, nih. Tapi, sebelum tahu produk mana yang cocok, kamu bisa cek dengan Biome Scan. Segera daftar, ya!

Referensi:

  • Coats JG, Maktabi B, Abou-Dahech MS, Baki G. Blue Light Protection, Part I-Effects of blue light on the skin. J Cosmet Dermatol. 2021 Mar;20(3):714-717. doi: 10.1111/jocd.13837. Epub 2020 Nov 28. PMID: 33247615.
  • Arjmandi N, Mortazavi G, Zarei S, Faraz M, Mortazavi SAR. Can Light Emitted from Smartphone Screens and Taking Selfies Cause Premature Aging and Wrinkles?. J Biomed Phys Eng. 2018;8(4):447-452. Published 2018 Dec 1.
  • Arjmandi N, Mortazavi G, Zarei S, Faraz M, Mortazavi SAR. Can Light Emitted from Smartphone Screens and Taking Selfies Cause Premature Aging and Wrinkles?. J Biomed Phys Eng. 2018;8(4):447-452. Published 2018 Dec 1.
  • Kim JE, Kim HS. Microbiome of the Skin and Gut in Atopic Dermatitis (AD): Understanding the Pathophysiology and Finding Novel Management Strategies. J Clin Med. 2019;8(4):444. Published 2019 Apr 2. doi:10.3390/jcm8040444.
  • https://www.aad.org/public/diseases/psoriasis/treatment/medications/wearable-light
  • https://www.webmd.com/eye-health/blue-light-skin

Writer: Ria Theresia Situmorang

Editor: Serenata Kedang