• Home
  • Blog

share

5 Bahan Alami Ramah Microbiome untuk Atasi Kulit Kering

5 Jan 2022

5 Bahan Alami Ramah Microbiome untuk Atasi Kulit Kering

Punya kulit sehat memang menjadi idaman hampir semua orang. Namun, tidak semua orang mendapatkan jenis kulit yang sama. Ada yang punya kulit berminyak, kulit sensitif, atau kulit kering. Nah, ternyata pemilik kulit kering berisiko mendapatkan banyak masalah kulit seperti eksim, iritasi, hingga penuaan dini. 

Kulit kering atau 
xerosis merupakan kondisi yang paling sering dialami dan disebabkan banyak hal, salah satunya ketidakseimbangan bakteri baik atau microbiome pada kulit. Bahkan terkadang, kulit kering bisa jadi gejala dari penyakit yang lebih serius, lho. 

Namun pada kebanyakan kasus, kulit kering disebabkan oleh faktor lingkungan yang menghilangkan kelembapan kulit. Cuaca yang panas, kebiasaan mandi air hangat, iklim kering, dan sabun dengan kandungan zat kimia yang keras juga dapat memicu kulit kering. 

Nah, jenis kulit kering ini bisa diatasi dengan rutin menggunakan bahan alami untuk menghindari kulit kering dan mengembalikan kelembapan kulit. 

 

Bahan Alami Ramah Microbiome untuk Kulit Kering


Terdapat berbagai macam bahan alami yang bisa mengatasi kulit kering. Sebagian besar perawatan kulit kering adalah dengan menjadikannya pelembap. Bahan-bahan alami yang disebutkan juga adalah termasuk perawatan kulit yang ramah akan microbiome

Penggunaannya dengan mengaplikasikannya ke bagian kulit yang kering setelah membersihkan wajah dan atau tubuh, lalu biarkan meresap. Beberapa bahan alami yang terbukti bisa mengatasi kulit kering di antaranya:

 

1. Petroleum Jelly

petroleum jelly


Petroleum jelly atau mineral oil telah lama dikenal sebagai pelembap yang manjur sejak dahulu kala. Hal ini dikarenakan petroleum jelly dapat mengikat kelembapan hingga ke lapisan bawah kulit. 

Berdasarkan jurnal 
Int J Older People Nurs., lapisan terluar kulit atau skin barrier pada orang dengan usia lanjut perlahan membaik setelah mengaplikasikan petroleum jelly

Penemuan ini akhirnya mendorong penggunaan 
petroleum jelly untuk menyembuhkan kulit kering akibat penuaan. Di sisi lain, petroleum jelly juga dapat membantu meredakan kulit kemerahan dan iritasi.

Baca Juga: Pengaruh Aging terhadap Microbiome Kulit
 

2. Minyak Kelapa

minyak kelapa


Minyak kelapa atau coconut oil memang sudah jadi bahan alami untuk merawat kulit kering yang digunakan sejak zaman dulu.

Sebuah studi yang dipublikasikan di 
jurnal Pubmed menemukan bahwa minyak kelapa sama aman dan efektifnya dengan petroleum jelly untuk merawat kulit kering.

Disebutkan pada jurnal tersebut, minyak kelapa mengandung asam lemak jenuh yang memiliki sifat emolien. Emolien sendiri adalah lemak atau minyak yang bertindak sebagai pelembap dengan membuat kulit kering menjadi berangsur halus.

Minyak kelapa ini secara signifikan dapat meningkatkan hidrasi kulit dan jumlah lipid (lemak) pada permukaan kulit.

 

3. Gel Lidah Buaya

gel lidah buaya


Gel lidah buaya (aloe vera) juga termasuk bahan alami yang dapat mengatasi masalah kulit kering. 

Dalam jurnal penelitian berjudul 
Evaluation of aloe vera gel gloves in the treatment of dry skin associated with occupational exposure, gel lidah buaya efektif digunakan di seluruh tubuh termasuk kaki dan tangan yang kering karena cuaca yang dingin. 

Gel lidah buaya direkomendasikan untuk dipakai pada malam hari sebelum tidur dan dibiarkan sepanjang malam. Gel lidah buaya pada dasarnya gampang diserap oleh kulit, sehingga meski ditutupi dengan sarung tangan dan kaus kaki, efektivitasnya dalam menjaga kelembapan kulit tidak akan berkurang. 


Baca Juga: Haruskah Kita Soap-Free untuk Punya Kulit Sempurna?
 

4. Madu

madu


Tidak hanya untuk tipe kulit kering, madu juga memiliki manfaat super untuk semua masalah kulit. Hal ini dipertegas dalam jurnal ulasan Medicinal and cosmetic uses of Bee's Honey pada tahun 2021.

Dalam jurnal tersebut disebutkan madu bisa mengatasi masalah kulit kering seperti eksim (
eczema), iritasi, dan kulit kemerahan. Madu juga sangat populer dalam perawatan kulit seperti pencuci wajah, pelembap kulit, kondisioner rambut, dan dalam pengobatan jerawat. 

Jadi, dapat disimpulkan bahwa madu memiliki manfaat melembapkan, menyembuhkan, dan antiinflamasi. Berbagai sifat ini bisa mengatasi kulit kering jika diaplikasikan langsung ke kulit.

 

5. Minyak Biji Bunga Matahari

minyak biji bunga matahari


Minyak biji bunga matahari (sunflower seed oil) adalah jenis minyak pelembap yang berguna meningkatkan hidrasi saat digunakan di bagian tubuh yang kering. 

Studi yang dipublikasikan di 
jurnal Pediatric Dermatologist menemukan bahwa dibandingkan dengan minyak zaitun, minyak biji bunga matahari tidak akan merusak lapisan terluar kulit.

Hal ini juga menunjukkan bahwa tidak semua minyak alami cocok untuk dijadikan pelembap menyesuaikan dengan kondisi jenis kulitnya. 


Baca Juga: Bagaimana Microbiome Usus yang Sehat Bisa Membuat Kulit Sehat?
 

Mencegah Masalah Kulit Kering

mencegah masalah kulit kering


Pada dasarnya, kulit adalah pertahanan pertama melawan bakteri dan virus sehingga harus dirawat dengan baik. Ketika kulit terganggu oleh rasa gatal, infeksi kulit dapat terjadi. 

Menggunakan pelembap adalah salah satu cara untuk bisa mendapatkan kembali hidrasi kulit dan mencegah kerusakan kulit dalam jangka waktu panjang. 

Pastikan untuk mengenakan pakaian katun yang longgar dan dapat menyerap keringat dari kulit saat terpapar suhu tinggi atau kondisi yang mengiritasi kulit.

Ingatlah bahwa kulit yang sangat kering bisa menjadi indikasi kondisi yang lebih serius. Jika pengobatan dengan bahan alami tidak membantu, temuilah dokter untuk meredakan kulit kering.

Selain menggunakan bahan alami, 
kamu juga perlu menjaga kulit kamu dengan perawatan kulit ramah microbiome, nih. Jika microbiome kulitmu seimbang, maka kulit wajah pun bisa terus sehat. 

Kamu bisa menggunakan 
skincare Biome Beauty dari Nusantics, yang dibuat dengan bahan-bahan alami, tidak mengandung bahan potensi berbahaya, dan tentunya ramah microbiome dan lingkungan. Cek rangkaian skincare Biome Beauty di sini.

Referensi:

Writer: Ria Theresia Situmorang

Editor: Serenata Kedang