• Home
  • Blog

share

Apa Dampak bagi Skin Microbiome Jika Terlalu Sering Facial?

11 Mar 2022

Apa Dampak bagi Skin Microbiome Jika Terlalu Sering Facial?

Facial adalah salah satu jenis perawatan kulit wajah yang terkenal dan difavoritkan banyak orang. Perawatan ini dianggap efektif untuk mengangkat sel kulit mati, meremajakan kulit, hingga mencegah dan mengobati masalah kulit seperti jerawat dan komedo. 

Jenis perawatan ini seringkali dilakukan di salon, spa, atau klinik kecantikan. Namun, tak sedikit juga orang yang melakukannya di rumah dengan bahan-bahan alami. 

Tetapi, dalam melakukan prosedur 
facial, ada baiknya dilakukan oleh tenaga terlatih karena tindakan dan kandungan bahan facial bisa jadi berdampak buruk bagi orang dengan kulit sensitif.

Terlebih lagi, terlalu sering 
facial juga ternyata berdampak buruk pada skin microbiomelho.  
 

Tahapan Prosedur Facial

tahapan prosedur facial


Secara umum, terdapat beberapa tahapan yang dilakukan dalam prosedur tindakan facial wajah yang dilakukan oleh tenaga ahli, di antaranya adalah:
 

1. Deep cleansing


Deep cleansing berarti membersihkan wajah secara menyeluruh untuk membersihkan residu seperti sisa make up, debu, sebum, atau produk perawatan kulit yang masih mengendap di permukaan kulit. 
 

2. Membuka pori-pori


Setelah membersihkan wajah, biasanya tahapan selanjutnya adalah membuka pori-pori pada wajah dengan menggunakan alat khusus yang biasanya mengandung uap air dengan suhu yang relatif tinggi namun masih bisa ditoleransi oleh kulit. 

Tahapan ini diperlukan untuk mengangkat kotoran yang menyumbat pori-pori sehingga tidak meninggalkan residu sama sekali. 

 

3. Eksfoliasi


Eksfoliasi adalah tahapan pengelupasan kulit wajah untuk mengangkat sel kulit mati dan kotoran yang dapat menyumbat pori-pori. Biasanya, eksfoliasi pada prosedur facial menggunakan produk yang mengandung scrub (butiran halus) atau clear pad
 

4. Pencabutan komedo


Setelah tahapan eksfoliasi, biasanya tenaga ahli akan menggunakan pencabut komedo untuk mengeluarkan komedo berupa whitehead (komedo tertutup) dan blackhead (komedo terbuka) yang tersumbat di pori-pori. 

Pencabutan komedo dalam prosedur 
facial umumnya menggunakan pinset khusus yang bersih dan higienis.
 

5. Masker wajah


Setelah mencabut komedo, tenaga ahli biasanya akan mengaplikasikan masker sesuai dengan masalah kulit. Jenis masker yang biasanya diberikan adalah cream mask yang memiliki manfaat menghidrasi dan melembutkan kulit wajah. 
 

6. Mengaplikasikan pelembap


Langkah terakhir dalam prosedur facial adalah mengaplikasikan pelembap setelah membersihkan masker. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelembapan kulit setelah melakukan beberapa tahapan eksfoliasi.

Baca Juga: 5 Langkah Facial Massage dan Manfaatnya untuk Wajah
 

Facial dan Microbiome

facial dan microbiome


Kulit adalah organ terbesar dalam tubuh manusia yang ditinggali juga oleh microbiome. Microbiome merupakan triliunan mikroorganisme seperti bakteri, jamur, archaea, dan virus. Mikroorganisme tidak terlihat di kulit ini dikenal sebagai skin microbiome

Berdasarkan jurnal berjudul 
Microbiome in healthy skin, update for dermatologistsskin microbiome berperan penting untuk menjaga kesehatan kulit karena tugasnya yang meliputi:

  • Melawan infeksi
Skin microbiome merupakan antibiotik alami yang membantu menjaga pH kulit kamu tetap asam, yang tidak disukai banyak kuman.
  • Membantu sistem kekebalan bekerja

Skin microbiome juga bisa berfungsi sebagai penanda sistem kekebalan tubuh untuk menangkal bakteri atau virus berbahaya. Keseimbangan skin microbiome juga berperan menangkal pengaruh buruk dari sinar UV yang menjadi salah satu penyebab kanker kulit. 

  • Penyembuhan luka dan antiinflamasi

Sinyal dari skin microbiome dapat mengaktifkan atau menonaktifkan sistem kekebalan pada jaringan kulit. Hal ini membantu menyembuhkan dan mengendalikan peradangan pada kulit yang berbahaya.

Nah, sulit untuk mengetahui seberapa besar kita dapat mengubah komposisi skin microbiome. Namun, berdasarkan 
jurnal Microorganism yang dipublikasikan pada tahun 2021, salah satu cara menjaga keseimbangan skin microbiome adalah dengan tidak melakukan deep cleansing dan eksfoliasi secara berlebihan. 

Pembersihan dan eksfoliasi kulit wajah yang terlalu sering dapat mengganggu keseimbangan 
skin microbiome. Hal ini semakin diperburuk dengan penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung antibakteri. 

Para ahli menyatakan bahwa terlalu banyak membersihkan dan melakukan eksfoliasi akan menyebabkan masalah kulit seperti eksim dan atau psoriasis. 


Baca Juga: Hubungan Eksim dan Microbiome Kulit
 

Seberapa Sering Harus Facial

seberapa sering harus facial


Frekuensi melakukan prosedur facial sebenarnya akan sangat tergantung pada jenis kulit, kebutuhan, tujuan, dan jenis masker yang diaplikasikan. 

Beberapa tujuan 
facial seperti chemical peeling (pengelupasan kulit menggunakan bahan aktif) hanya boleh dilakukan dalam durasi dua minggu sekali atau bulanan tergantung jenis bahan aktif yang digunakan. 

Lain lagi dengan 
facial yang menggunakan laser atau cahaya LED. Facial ini merupakan perawatan wajah yang dilakukan dalam beberapa sesi dengan interval waktu per minggu atau beberapa bulan sekali, tergantung kekuatan laser dan cahaya LED yang digunakan. 

Jika memiliki masalah kulit saat melakukan prosedur 
facial, sebaiknya hentikan dulu rutinitas tersebut dalam beberapa waktu dan konsultasikan kepada dokter kulit terkait pengobatannya.

Nah, kalau kamu mau mencoba 
facial yang menggunakan bahan-bahan alami saja, ramah microbiome dan lingkungan, kamu bisa mencoba Biome Facial Bar dari Nusantics, nih. Dengan Biome Facial Bar, kamu tidak akan merasakan sakit sedikit pun! 

Apabila ingin lebih rileks, kamu bisa memesan paket 
facial dan massage yang pasti dengan harga lebih terjangkau. Yuk, cek selengkapnya di sini

Referensi:

Writer: Ria Theresia Situmorang

Editor: Serenata Kedang