share

4 Jenis Bioteknologi

30 Jun 2022

4 Jenis Bioteknologi

Seperti namanya, bioteknologi adalah gabungan dari ilmu biologi dengan rekayasa teknologi, di mana organisme, sel, atau bagian makhluk hidup digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. 

Penerapannya sangat luas. Namun, secara umum, bioteknologi dikelompokkan ke dalam beberapa jenis. Kamu sudah tahu, belum?

Bioteknologi adalah teknologi yang berdasarkan biologi. Bidang yang beragam ini menggunakan sel hidup atau molekul yang berasal darinya untuk aplikasi yang berorientasi kepada kesejahteraan manusia menggunakan beragam jenis alat dan teknologi.

Sebenarnya, bioteknologi bukanlah hal baru. Lebih dari 6.000 tahun lalu, manusia sudah memanfaatkan bioteknologi konvensional untuk membuat wine, keju, roti, mengawetkan produk yang berasal dari susu, serta membiakkan hewan secara selektif.

Bioteknologi pun berkembang secara bertahap. 

Saat ini, bioteknologi modern meliputi penggunaan atau manipulasi organisme hidup untuk menghasilkan senyawa bermanfaat yang memiliki kegunaan medis, agrikultur, industri, serta berbagai bidang lainnya.

Menurut artikel di jurnal Basic and Applied Aspects of Biotechnology, keuntungan bioteknologi sangat luas sampai memiliki tempat di setiap industri. 

Aplikasinya mulai dari obat-obatan, diagnostik, tekstil, aquaculture, kehutanan, zat kimia, produk rumah tangga, pembersihan lingkungan, pengolahan makanan, sampai forensik.

Bioteknologi memungkinkan industri-industri tersebut membuat produk baru atau yang lebih baik, seringkali dengan kecepatan, efisiensi, dan fleksibilitas yang jauh lebih mengagumkan.

Baca Juga: Peluang Karier Luas untuk Jurusan Bioteknologi, Apa Saja?

4 Jenis Bioteknologi dan Klasifikasi Warnanya

Menurut Biotech Health, ada banyak cara untuk mengelompokkan bioteknologi, tapi penggunaan kode warna adalah yang paling populer. 

Tujuannya agar kita lebih mudah mengingat area-area penelitian bioteknologi yang berbeda.

Ada empat subbidang utama bioteknologi, yakni bioteknologi medis (merah), bioteknologi agrikultur (hijau), bioteknologi industri (putih), dan bioteknologi lingkungan (abu-abu). 

Mari kita bahas lebih lanjut masing-masing subbidang tersebut:

1. Bioteknologi Medis (Merah)

bioteknologi medis merah

Berhubungan dengan ilmu kedokteran dan produk untuk kesehatan hewan, bioteknologi medis memiliki fungsi utama untuk menemukan obat sekaligus menyembuhkan dan mencegah penyakit. 

Bidang ini melibatkan studi sel bakteri, tumbuhan, dan hewan untuk memahami fungsinya di level dasar.

Bioteknologi medis banyak melibatkan studi DNA untuk mengetahui cara memanipulasi susunan genetik sel demi meningkatkan produksi karakteristik yang bermanfaat bagi manusia, seperti produksi insulin.

Bidang ini biasanya menghasilkan perkembangan obat-obatan dan terapi baru. 

Contohnya adalah vaksin, antibiotik, teknik diagnostik molekular, serta teknik rekayasa genetik untuk menyembuhkan penyakit.

Nah, salah satu contoh bioteknologi di bidang medis ialah Nusantics. 

Saat ini, Nusantics berkiprah di bidang bioteknologi medis, tepatnya berfokus terhadap microbiome dan kesehatan. 

Inovasi bioteknologi Nusantics meliputi BioSaliva, MBiocov-19, VarScreen RxReady, Nusantics Air, dan Nusantics Skin

Nusantics juga terus melakukan riset dan pengembangan serta mengadakan program-program yang berhubungan dengan keahliannya di bidang microbiome. Seru banget, ya!

Baca Juga: Ketahui Manfaat dan Risiko Adanya Bioteknologi

2. Bioteknologi Agrikultur (Hijau)

bioteknologi agrikultur hijau

Bioteknologi agrikultur fokus mengembangkan tanaman rekayasa genetika untuk meningkatkan hasil panen. 

Bisa juga untuk memperkenalkan sifat-sifat tanaman yang memberikan keuntungan sehingga dapat tumbuh di wilayah dengan cuaca dan hama tertentu. 

Di beberapa kasus, ilmuwan mengidentifikasi sebuah karakteristik, menemukan gen yang menyebabkannya, dan memasukkan gen tersebut ke tanaman lain sehingga tanaman tersebut memiliki sifat yang diinginkan. 

Misalnya, lebih tahan hama dan menghasilkan panen yang lebih besar dari sebelumnya.

Contoh bioteknologi agrikultur adalah menciptakan varietas tanaman baru (misalnya yang tahan hama secara alami tanpa perlu disemprot pestisida), biopestisida, dan biofertilizer.

Ada pula seleksi buatan untuk tanaman dan hewan (selective breeding). 

Contohnya, mengawinkan hewan dengan sifat yang paling diinginkan dengan hewan lain sehingga menghasilkan keturunan yang baik (misalnya hewan lebih besar, lebih tahan penyakit, dan lebih jinak agar proses peternakan lebih menguntungkan).

3. Bioteknologi Industrial (Putih)

bioteknologi industrial putih

Bioteknologi industrial adalah penerapan bioteknologi untuk tujuan industri, termasuk fermentasi industrial. 

Bidang ini merancang proses dan produk yang lebih efisien energi, rendah polusi, dan rendah konsumsi sumber dayanya, sehingga dapat mengalahkan versi tradisional.

Bioteknologi industrial menggunakan sel seperti mikroorganisme atau komponen sel seperti enzim untuk menghasilkan produk di sektor yang berguna secara industri, seperti makanan dan pakan hewan, zat kimia, deterjen, kertas dan bubur kertas, produksi zat kimia, tekstil, bahan bakar hayati, dan biogas.

Penggunaan teknik biologi molekular modern juga mengurangi dampak lingkungan proses industri yang bermacam-macam. 

Misalnya mengurangi emisi gas rumah kaca dengan menggunakan bahan mentah yang bisa diperbaharui untuk menghasilkan bermacam-macam zat kimia dan bahan bakar serta beralih dari ekonomi berbasis petrokimia.

Contoh bioteknologi industrial adalah biokatalis (misalnya memproduksi enzim untuk mensintesis zat kimia dalam kuantitas komersial menggunakan bioteknologi), fermentasi (misalnya jagung sebagai pengganti minyak bumi untuk menghasilkan zat kimia), serta mikroorganisme (berfungsi dalam produksi zat kimia untuk merancang dan menghasilkan plastik atau tekstil baru dan dalam perkembangan sumber energi baru yang berkelanjutan seperti bahan bakar hayati).

4. Bioteknologi Lingkungan (Abu-abu)

bioteknologi lingkungan abu abu

Bioteknologi lingkungan adalah teknologi yang digunakan dalam pengolahan limbah dan pencegahan polusi. 

Tujuannya untuk menjaga keragaman hayati serta membuang polutan atau kontaminan menggunakan mikroorganisme dan tanaman untuk mengisolasi dan membuang banyak jenis zat, seperti logam berat dan hidrokarbon.

Teknologi tersebut bisa lebih efisien membersihkan banyak limbah dibanding metode konvensional, serta secara signifikan mengurangi ketergantungan kita akan metode pembuangan berbasis lahan.

Contoh bioteknologi lingkungan adalah bioremediasi, yakni pengembangan enzim bioreaktor yang tidak hanya mengolah beberapa komponen limbah makanan dan industri dengan zat kimia sebelum dibuang, tapi juga memungkinkan pembuangan secara efisien melalui sistem selokan tanpa menggunakan mekanisme pembuangan sampah padat.

Baca Juga: Kenapa Kita Butuh Techno-Wisdom?

Jenis Bioteknologi Lain

jenis bioteknologi lain

Selain keempat jenis bioteknologi tadi, menurut situs Conserve Energy Future, bidang-bidang penelitian baru muncul dan memiliki warnanya sendiri. Contohnya:

  • Bioteknologi pangan (kuning)
  • Bioteknologi kelautan (biru)
  • Bioteknologi hukum, etika, dan isu filosofis (ungu)
  • Bioteknologi komputasional atau bioinformatika (emas)
  • Bioteknologi bioterorisme atau senjata biologis (gelap)

Wah, ternyata tipe-tipe bioteknologi ada banyak, ya! Kalau kamu, tertarik untuk belajar yang mana, nih? Jenjang karier di bidang bioteknologi banyak juga, lho! Kamu bisa cek artikelnya di sini.

Untuk baca artikel menarik lain tentang dunia microbiome atau bioteknologi lainnya, kamu bisa mampir ke Nusantics Blog!

Referensi:

Writer: Fitria Rahmadianti

Editor: Serenata Kedang