• Home
  • Blog

share

Kesehatan Usus Memengaruhi Kehidupan Seks, Benarkah?

18 May 2022

Kesehatan Usus Memengaruhi Kehidupan Seks, Benarkah?

Semakin dipelajari, semakin nyata bahwa kumpulan mikroorganisme yang hidup di dalam usus kamu, atau biasanya disebut sebagai microbiome usus, memang memengaruhi kesehatan kamu dari segala aspek.

Tak hanya berperan dalam proses pencernaan, namun juga memengaruhi produksi hormon yang nantinya berdampak pada kehidupan seks.

 

Bagaimana Microbiome Memengaruhi Kehidupan Seks Kamu?

Kesehatan Usus Memengaruhi Kehidupan Seks


Dilansir dari Healthlinemicrobiome berdampak pada beberapa hal, seperti suasana hati, energi, libido, dan inflamasi. 

Semuanya tentu berhubungan langsung dengan kehidupan seks manusia. Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut!

 

1. Mood


Sekitar 95% serotonin diproduksi di usus. Serotonin merupakan hormon yang menimbulkan rasa bahagia dan senang. 

Tetapi untuk memproduksi jumlah serotonin yang optimal, diperlukan kondisi 
microbiome usus yang seimbang. Ketika keseimbangan microbiome terganggu (disbiosis), tingkat serotonin yang diproduksi juga dapat menurun.

Berdasarkan penelitian, tingkat serotonin yang rendah diasosiasikan dengan dorongan seks yang rendah pula.

 

2. Energi


Microbiome usus juga berperan dalam membuat vitamin B yang esensial untuk produksi energi.

Jadi jika kamu kekurangan vitamin B, kamu akan merasa kekurangan energi.

Ditambah lagi, 
microbiome juga berkomunikasi dengan sel-sel lain yang berperan dalam meregulasi gula darah, sehingga ketika disbiosis microbiome terjadi, kadar gula darah dapat lebih mudah menurun. 

Rendahnya kadar gula dalam darah dapat menimbulkan rasa lemas atau kekurangan energi yang lebih lama.


Baca Juga: Mitos atau Fakta: Microbiome Memengaruhi Kehidupan Percintaan?
 

3. Hasrat dan Libido


Tahukah kamu bahwa serotonin juga ditemukan di genital? Terdapat pula penelitian yang menunjukkan ketika kadar serotonin menurun, respons fisik kamu terhadap rangsangan dan dorongan seksual kamu juga ikut menurun.
 

4. Inflamasi


Disbiosis dalam microbiome usus juga dapat menimbulkan inflamasi atau peradangan. Peradangan yang terjadi di bagian tubuh tertentu dapat menurunkan dorongan seks pula. 

Sebagai contoh, terdapat 
penelitian bahwa disfungsi seksual umum ditemukan pada penderita radang arthritis ata radang sendi.

Libido dan 
microbiome adalah dua hal dalam tubuh kita yang sangat rumit dan tidak mudah untuk diketahui. 

Keduanya pun dipengaruhi oleh berbagai hal yang berbeda-beda, seperti hormon dan gaya hidup. 

Jadi cukup sulit menentukan apakah gangguan dalam kehidupan seks kamu saat ini dipengaruhi oleh disbiosis 
microbiome tanpa bantuan ahli.

Pada dasarnya, disbiosis microbiome memang dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. 

Tetapi jika kamu secara spesifik merasakan beberapa gejala berikut ini, kamu dapat berkonsultasi dengan spesialis gastroenterologi:

  • Brain fog
  • Sakit sendi
  • Diare
  • Konstipasi
  • Suasana hati mudah berubah-ubah
  • Lemas dan lelah terus-menerus
  • Gangguan tidur
  • Mengidam makanan manis
  • Berat badan yang fluktuatif


Seperti gangguan kesehatan lainnya, sebaiknya tidak mendiagnosa sendiri apa yang sedang terjadi di tubuh kamu. 

Apabila memang kamu merasa ada yang salah, tak perlu ragu berkonsultasi dengan ahli untuk mendapatkan diagnosa yang jelas dan menjalani terapi yang tepat.

 

Konsumsi Probiotik dan Kehidupan Seks

Kesehatan Usus Memengaruhi Kehidupan Seks


Biasanya, disbiosis microbiome usus akan disarankan untuk mengonsumsi probiotik dan diet tertentu. 

Namun, perlu kamu ketahui bahwa tidak semua probiotik adalah sama. 

Seperti yang disebutkan sebelumnya, 
microbiome merupakan susunan mikroorganisme yang kompleks dan rumit, sehingga menentukan jenis bakteri mana yang dapat membantu menyeimbangkan kembali microbiome kamu, diperlukan saran ahli.

Ada dua alasan mengapa kamu sebaiknya tidak mencoba mengobati diri sendiri:

  • Tidak semua gejala dapat sembuh dengan probiotik
  • Pada kasus tertentu, mengonsumsi suplemen atau probiotik dalam dosis yang cukup tinggi tanpa resep dapat menimbulkan masalah baru


Misalnya saja, jika ketidakseimbangan dalam komposisi microbiome kamu disebabkan oleh overpopulasi jenis bakteri tertentu, mengonsumsi probiotik hanya akan memperburuk beberapa gejala, seperti diare.

Lalu bagaimana dengan produk probiotik di pasaran yang dilabeli khusus untuk genital, terutama vagina?

Menurut wawancara dengan ahli dalam Healthline, produk-produk tersebut pada umumnya mengandung kadar bakteri jenis 
Lactobacillus yang lebih tinggi.

Dalam beberapa penelitian, jenis bakteri ini dapat mendukung kesehatan vagina dengan menjaga kadar pH dan mengendalikan patogen.


Baca Juga: Alasan Mengapa Probiotik Sangat Baik Dikonsumsi bagi Wanita

Namun, perlu diketahui bahwa Lactobacillus ini adalah jenis probiotik yang banyak terdapat dalam produk probiotik untuk meningkatkan kesehatan sistem pencernaan, sehingga sebetulnya tidak diperlukan produk probiotik khusus untuk vagina.

Jika kamu ingin mencoba mengonsumsi suplemen probiotik dan telah mendapatkan persetujuan dokter, silakan saja. 

Tetapi perlu dicatat bahwa probiotik bukanlah solusi pasti dan satu-satunya dari masalah disfungsi seksual.

 

Memperbaiki Kesehatan Usus

Kesehatan Usus Memengaruhi Kehidupan Seks


Jika kamu merasa memiliki masalah pencernaan dan ingin memperbaikinya secara alami, ada beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk agar kesehatan kamu dapat membaik secara bertahap, misalnya:
 

1. Memonitor Obat-obatan


Apakah kamu sedang menjalani pengobatan tertentu? Nah, beberapa jenis obat-obatan dan antibiotik yang diresepkan dokter memang dapat memengaruhi komposisi microbiome kamu. 

Selain itu, telah diketahui juga bahwa beberapa obat, seperti 
antidepresan, anti-epilepsi, obat tekanan darah, dan penekan kolesterol, memiliki dampak pada kehidupan seksual.

Jika kamu memang sedang dalam pengobatan khusus, jangan lupa menyebutkan kepada dokter, sehingga mereka dapat membantu kamu memilih terapi yang lebih cocok.

 

2. Tinjau Kembali Diet Sehari-hari


Kesehatan sistem pencernaan tentu berkaitan erat dengan apa yang kamu konsumsi sehari-hari. 

Biasanya dokter akan menyarankan untuk mengeliminasi atau menambahkan satu persatu jenis 
makanan tertentu untuk mengetahui mana yang tidak cocok dengan tubuh kamu.
 

3. Gaya Hidup Lebih Aktif


Banyak sekali akar masalah kesehatan yang disebabkan karena kurangnya olahraga

Jadi, coba atur kembali jadwal olahraga kamu menjadi lebih rutin dan sering, sebab olahraga rutin dapat meningkatkan kadar serotonin dalam tubuh.


Baca Juga: 5 Latihan Olahraga untuk Jaga Kesehatan Usus Kamu

Terakhir, jangan berharap segalanya akan membaik secara instan dalam hitungan satu dua hari saja. 

Probiotik yang masuk ke dalam usus membutuhkan waktu dan dosis tertentu agar dapat berkoloni dan menetap menjadi bagian dari 
microbiome usus. 

Jadi jika dokter meresepkan probiotik, silakan ikuti dosis dan jangka waktu yang disarankan untuk hasil yang optimal, biasanya dalam beberapa minggu.

Kehidupan kita memang tidak lepas dari peran makhluk-makhluk kecil ini. Semakin mengenal dunia 
microbiome, ternyata semakin menakjubkan, ya! Ketahui lebih banyak seputar microbiome di sekitar kita dalam Nusantics Blog!

Referensi:

  • Banskota, Suhrid, et al. “Serotonin in the Gut: Blessing or a Curse.” Biochimie, vol. 161, 2019, pp. 56–64. Crossref, https://doi.org/10.1016/j.biochi.2018.06.008.
  • Frohlich, P. F., and C. M. Meston. “Evidence That Serotonin Affects Female Sexual Functioning via Peripheral Mechanisms.” Physiology & Behavior, vol. 71, no. 3–4, 2000, pp. 383–93. Crossref, https://doi.org/10.1016/s0031-9384(00)00344-9.
  • Kassel, Gabrielle. “Could Probiotics Improve Your Sex Life? Unpacking the Gut-Sex Connection.” Healthline, 4 Jan. 2021, www.healthline.com/health/healthy-sex/probiotics-gut-sex-life.
  • Restoux, Laura J., et al. “Systematic Review of the Impact of Inflammatory Arthritis on Intimate Relationships and Sexual Function.” Arthritis Care & Research, vol. 72, no. 1, 2019, pp. 41–62. Crossref, https://doi.org/10.1002/acr.23857.

Writer: Agnes Octaviani

Editor: Serenata Kedang