• Home
  • Blog

share

Microbiome Usus Happy Kalau Kita Olahraga! Kenapa, Ya?

10 Sep 2021

Microbiome Usus Happy Kalau Kita Olahraga! Kenapa, Ya?

Kalau kamu merasa bahagia setelah olahraga, ternyata microbiome di dalam pencernaan juga merasakan hal yang sama lho. Yuk, cari tahu apa yang sebetulnya terjadi.

“Exercise not only changes your body, it changes your mind, your attitude, and your mood.” -NN

Quote di atas menggambarkan betapa olahraga memberikan manfaat kesehatan yang komprehensif, baik fisik dan psikis. Yang unik, terjadi keselarasan dampak baik antara kesehatan fisik, microbiome, dan otak manusia. 

Microbiome ialah kumpulan mikroorganisme di dalam tubuh manusia, terdiri dari jamur, bakteri, virus, dan archaea, paling banyak berhuni di usus, mulut, dan kulitmu.
 

Bukti Penelitian Olahraga terhadap Tubuh Kita

bukti penelitian olahraga terhadap tubuh


Hasil penelitian berjudul The Potential Mediation of the Effects of Physical Activity on Cognitive Function by the Gut Microbiome oleh Victoria Sanborn dan John Gunstad dari Kent State University di Ohio menunjukkan beberapa hal berikut, nih:

  1. Penelitian Sanborn dan Gunstad berfokus pada asam empedu yang dilepaskan untuk membantu mencerna lemak dan minyak. Nah, ternyata olahraga mampu memengaruhi kadar asam empedu dan ini dapat mendorong pertumbuhan bakteri baik lainnya. 
  2. Dampak baik olahraga tak hanya untuk microbiome usus tapi diduga bisa juga memengaruhi suasana hati, lho. Namun, Sanborn dan Gunstad berkesimpulan bahwa masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut terkait hal ini. “Hubungan antara aktivitas fisik, microbiome usus, dan otak sangat kompleks dan penting untuk mengklarifikasi intervensi mana untuk microbiome usus yang memberikan keuntungan kognitif terbesar dan apakah metode ini juga mengarah pada manfaat berbasis otak lainnya, seperti meningkatkan suasana hati atau tidur.”
  3. Perlu diingat, microbiome usus juga dipengaruhi oleh pola makan. Pastikan kamu mendapatkan banyak serat, yang mendorong pertumbuhan bakteri menguntungkan bersama dengan olahraga.

Baca Juga: Ingin Microbiome di Usus Sehat? Hindari 5 Makanan Ini!

Dalam penelitian lain berjudul Potential beneficial effects of butyrate in intestinal and extraintestinal diseases, yang salah satu anggotanya bernama Lucy Mailing, ilmuwan nutrisi dari University of Illinois Urbana-Champaign, memaparkan temuannya yang melibatkan 32 pria dan wanita yang cukup aktif.

Selama enam minggu, mereka berlatih tiga hari seminggu. Bentuk olahraganya di treadmill atau sepeda, mulai dari 30 menit per hari. Selama berminggu-minggu, mereka secara bertahap meningkatkan latihan menjadi 60 menit.

Para peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh seseorang yang aktif terhadap microbiome ususnya. Dan untuk mengetahuinya, mereka mengambil sampel tinja.

Selama minggu-minggu latihan, para objek penelitian tidak mengubah apa yang mereka makan – kecuali selama tiga hari sebelum, setiap pengumpulan kotoran. Masing-masing mengikuti menu yang dirancang khusus untuk mereka. Dan inilah beberapa hasil yang didapat:

1. Microbiome para sampel penelitian menunjukkan menghasilkan lebih banyak asam lemak rantai pendek (SCFA) yang baik untuk kesehatan. Salah satunya adalah butirat, yang diketahui dapat melindungi terhadap kanker tertentu, melawan peradangan, dan mengatur gen yang meningkatkan kesehatan. Bahkan dapat meningkatkan kualitas tidur. Bakteri usus kita mampu memproduksi SCFA, dari serat yang ditemukan dalam kacang-kacangan, biji-bijian, dan banyak sayuran.

Dalam poin ini disebutkan olahraga dapat membantu meningkatkan kualitas tidur seseorang. Nah, mungkin kamu pernah merasakan, ketika kamu mendapatkan porsi tidur mumpuni setiap harinya - dalam menjalani hari suasana hati juga lebih stabil, tidak mudah bad mood, melihat segala sesuatu bisa dengan hati tenang dan kepala dingin. Dengan suasana hati seperti itu, biasanya seseorang juga mudah merasakan kebahagian dari hal-hal yang sederhana, yes?

Baca Juga: 21 Makanan yang Dapat Meningkatkan Bakteri Baik dalam Usus

Lalu pada akhir penelitian, rekrutan memiliki lebih banyak microbiome penghasil SCFA daripada di awal. Hal ini terutama berlaku pada orang kurus. Dan mereka yang memiliki lebih banyak bakteri ini kehilangan lebih banyak lemak tubuh selama enam minggu latihan. Kebugaran mereka juga meningkat lebih cepat.

2. 
Begitu mereka berhenti berolahraga, microbiome usus mereka kembali seperti semula sebelum penelitian. Ini menunjukkan bahwa "olahraga teratur mengubah komposisi dan aktivitas microbiome usus," kata Mailing. Dan manfaat olahraga pada orang-orang ini kemungkinan besar telah dibantu oleh microbiome tersebut, tambahnya.


Microbiome Terbentuk Sejak Usia Dini

microbiome terbentuk sejak dini


Temuan menarik lain datang dari penelitian yang berjudul  Early-life exercise may promote lasting brain and metabolic health through gut bacterial metabolites University of Colorado di Boulder yang dilakukan oleh Agnieszka Mika dan Monika Fleshner.

Para ilmuwan telah menemukan bahwa masa kanak-kanak dan remaja adalah gerbang awal untuk mengumpulkan microbiome ini. Olahraga teratur dan pola makan yang baik selama tahap awal kehidupan ini menciptakan microbiome yang sehat. Hal tersebut kemudian bermanfaat bagi tubuh dan pikiran kita selama sisa hidup kita.

Baca Juga: Benarkah Mood Kamu Dipengaruhi Microbiome?

Untuk kamu yang belum rajin olahraga, yuk, tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baik. Yang sudah konsisten olahraga, pertahankan, ya. Karena dengan olahraga seperti yang dikatakan dari dua hasil penelitian di atas dapat membantu usus kamu sehat. Jika usus sehat, maka kesehatan tubuh secara keseluruhan pun tetap terjaga, seperti sistem imun yang optimal, kulit yang terawat, dan mood yang baik setiap hari.

Butuh referensi artikel menarik lainnya tentang microbiome, dan hubungannya dengan kesehatan usus? Mampir ke Nusantics Blog, yuk! Di sana kamu juga akan menemukan berbagai peran microbiome dalam kehidupan manusia.

Referensi:

Writer: Anita Desyanti

Editor: Serenata Kedang