• Home
  • Blog

share

Komposisi Microbiome yang Dimiliki Satu Keluarga yang Tinggal Bersama Cenderung Serupa, Kok Bisa?

20 Aug 2021

Komposisi Microbiome yang Dimiliki Satu Keluarga yang Tinggal Bersama Cenderung Serupa, Kok Bisa?

 

Pernahkah kamu menyadari bahwa keluarga tak hanya memiliki ikatan batin yang kuat, tetapi juga memiliki kesamaan dalam hal kesehatan? 

Microbiome yang merupakan kumpulan mikroorganisme penghuni tubuh manusia dan berperan penting bagi kesehatan ini rupanya suka sekali memengaruhi dan berpindah ke inang yang berdekatan. Microbiome terdiri dari bakteri, jamur, archaea, dan virus.

Dari
Journal of Physiology disampaikan adanya ilmu metagenomics. Ilmu ini menjadi dasar pengukuran kemiripan microbiome. Metagenomics yang merupakan bidang baru, berfokus pada karakterisasi struktur, fungsi, dan operasi dinamis komunitas mikroba yang diambil sampelnya di habitat asli mereka tanpa memerlukan kultur.

Benar adanya, faktor genetik menjadi faktor utama kemiripan
microbiome inti pada manusia. Namun jangan lupa juga, manusia adalah homo sapiens yang unik sehingga perilakunya tidak hanya ditentukan dari faktor biologisnya saja namun juga lingkungannya.  

Manusia adalah makhluk sosial yang pastinya memiliki komunitas pertemanan tertentu dan lingkungannya ini akan memengaruhi komposisi
microbiome-nya juga.

Baca Juga: Bagaimana Microbiome Berkontribusi Terhadap Kesehatan Lingkungan?
 

Kemiripan Komposisi Microbiome pada Anggota Keluarga

kemiripan komposisi microbiome keluarga


Microbiome mudah berkoloni pada mereka yang tinggal bersama dalam waktu tertentu. Dalam penelitian American Society for Microbiology, disebutkan faktor tinggal bersama adalah faktor terbesar kemiripan kandungan microbiome antar manusia. Faktor tinggal bersama ini bahkan mengalahkan faktor genetika inang (keturunan). 

Microbiome yang terkandung dalam saliva menjadi contoh microbiome yang terbentuk karena pola pengasuhan dalam jangka waktu tahunan, sehingga meski sang anak telah tinggal terpisah dari orang tua, kemiripan microbiome-nya masih ada akibat dari pengasuhan dan tinggal bersama selama tahunan. 

Penelitian lain berjudul
The effects of family, dentition, and dental caries on the salivary microbiome membuktikan bahwa microbiome saliva  lebih mirip di dalam keluarga meski kondisinya terus berubah seiring bertambahnya usia. 

Tidak hanya antar anggota keluarga, bagi mereka yang tinggal bersama di suatu tempat dalam jangka waktu tertentu seperti rumah sakit juga akan memiliki kemiripan
microbiome. 

Journal of Clinical Periodontology meneliti 10 pasien yang mengidap penyakit periodontitis agresif (AgP) dan 10 anggota inti dari mereka. AgP sendiri adalah penyakit dengan laju perkembangan dan kerusakannya terjadi sangat cepat. Penyakit ini biasanya menyerang dewasa muda yang berumur di bawah 30 tahun. 

Journal of Clinical Periodontology mendapat hasil tidak hanya faktor kekerabatan keluarga saja yang memengaruhi arsitektur filogenetik
microbiome, antar pasien juga memiliki kemiripan microbiome karena berada dalam satu ruangan perawatan meskipun nilainya masih lebih rendah daripada faktor kekerabatan keluarga.

Baca Juga: Bisakah Microbiome di Tubuh Berubah Seiring Waktu?

Microbiome di usus yang jumlahnya sekitar 10 sampai 100 triliun juga cukup terpengaruh akibat kondisi tinggal bersama ini. Meskipun microbiome usus tiap orang akan bervariasi dalam garis keturunan microbiome tertentu dengan perbandingan yang sama yaitu pasangan kembar monozigot dan dizigotik. Tinggal bersama akan mempengaruhi microbiome usus dan akan ada beragam gen microbiome sama yang terdeteksi. 

Kemiripan
microbiome ini didasari pada microbiome yang saling memengaruhi karena berada dalam satu rumah yang sama. Kemungkinan besar masing-masing individunya akan menggunakan barang-barang yang sama juga besar. 

Bahkan mereka juga berkesempatan berbagi makanan dan tempat tidur.
Microbiome yang terkandung dalam satu individu di keluarga itu tentu akan memengaruhi individu lainnya. 
 

Apakah Mengkhawatirkan Jika Microbiome Cenderung Mirip dengan Orang Lain? 

microbiome mirip orang lain


Pada dasarnya, microbiome sudah bervariasi secara sistematis di dalam tubuh menurut The American Association for the Advancement of Science. Namun, tidak ada penelitian yang menyatakan seberapa berbahaya atau memengaruhi kesehatan jika microbiome di dalam tubuhmu cenderung sama dengan orang lain. 

Sebaliknya, memiliki
microbiome yang sama dengan orang lain artinya mungkin kamu juga mendapatkan microbiome jenis baru. Tentu saja hal ini baik, tubuhmu akan memiliki perbendaharaan bakteri yang banyak dan beragam. 

Semakin bervariasi bakteri baik di dalam tubuhmu, kamu juga akan semakin sehat. Semua perbendaharaan
microbiome tadi akan cukup melawan segala patogen (bakteri penyebab penyakit) yang menyerang. 

Keberagaman
microbiome bisa didapatkan bukan hanya dari koloni dari orang lain namun juga dari berbagai kegiatan seperti hiking, plesir ke pantai, dan tentunya mengonsumsi makanan yang tinggi probiotik, lho.

Jangan lupa, untuk menjaga
microbiome kulit wajahmu supaya tetap seimbang, kamu juga bisa mencoba perawatan seperti facial. Kamu bisa mencoba Biome Facial Bar dari Nusantics yang akan merawat wajahmu dengan bahan-bahan alami, ramah microbiome dan lingkungan, serta tidak akan menyebabkan rasa sakit sedikit pun. Penasaran? Daftar di sini, ya!

Kamu juga bisa menggunakan
skincare ramah microbiome yang bisa merawat kulit sekaligus menjaga microbiome-mu tetap seimbang, seperti Biome Beauty dari Nusantics. Biome Beauty hanya menggunakan bahan-bahan alami yang dibutuhkan kulit, tidak menggunakan bahan potensi berbahaya, dan ramah lingkungan. Tertarik coba? Cek di sini.

Referensi

Writer: Lintang Zahrima Kalsum

Editor: Serenata Kedang