logo-dark
logo-dark

Beranda

Blog

Dua Tahun Pandemi dan Perjuangan Nusantics

Blog

Dua Tahun Pandemi dan Perjuangan Nusantics

April 05, 2022 by Fitria Rahmadianti

Share

blog-image

Sudah dua tahun masyarakat di hampir seluruh belahan dunia terdampak COVID-19, tak terkecuali di tanah air kita. Korban berjatuhan dan berbagai aspek kehidupan terkena imbasnya. Bermacam-macam langkah penanggulangan, pencegahan, dan penyesuaian dilakukan. Di sisi lain, pandemi mendorong beragam terobosan teknologi bermunculan.

Kasus pertama COVID-19 teridentifikasi di Wuhan, Tiongkok, pada Desember 2019. Sejak saat itu, penyakit tersebut menyebar ke seluruh dunia. Virus SARS-CoV-2 yang menyebabkannya ternyata sampai juga ke Indonesia dengan kasus pertama yang diumumkan secara resmi pada 2 Maret 2020. 

COVID-19 terus menyebar di berbagai daerah sehingga menimbulkan gelombang pertama pada November 2020 dan memuncak di Januari 2021. Setelah itu, kasus harian di Indonesia mulai menurun. Namun, pada Mei 2021, beberapa varian COVID-19 dari luar negeri masuk ke Indonesia. Salah satunya adalah varian Delta dari India yang memicu gelombang kedua COVID-19 di Republik ini.

Masuknya varian Delta ditambah dengan momen silaturahmi dan tingginya mobilitas pada libur Idul Fitri membuat rekor tertinggi kasus harian dan kematian pecah di pertengahan tahun. Ya, gelombang kedua COVID-19 resmi melanda Indonesia pada Juni hingga Agustus 2021.

Setelah gelombang kedua mereda, ternyata pandemi belum juga usai. Datang varian baru bernama Omicron yang disebut sangat cepat penularannya, melebihi Delta.

Kasus pertama Omicron di Indonesia diketahui pada pertengahan Desember 2021. Indonesia dinyatakan menghadapi gelombang ketiga COVID-19 pada Februari hingga awal Maret 2022. Dua tahun setelah awal pandemi. 

Sampai tulisan ini dimuat, COVID-19 belum sepenuhnya hilang dari Indonesia dan muka bumi.


Baca Juga: Khawatir Kasus Omicron Meningkat? mBioCov-19 Dapat Deteksi Omicron
 

Peraturan Pemerintah selama Pandemi

peraturan pemerintah selama pandemi


Kebijakan pemerintah pun bergonta-ganti. Awalnya adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mengharuskan sebagian pekerja bekerja dari rumah (WFH). Kegiatan masyarakat di tempat umum seperti sekolah, tempat ibadah, tujuan wisata, destinasi belanja, tempat makan, dan transportasi publik juga diatur.

Setelah pengetatan, pada Mei 2020, pemerintah memberikan kelonggaran lewat aturan New Normal. Namun, protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak tetap harus diterapkan.

Para pekerja mulai bisa kembali ke kantor pada PSBB Transisi yang berlangsung pada Juli 2020 hingga Januari 2021. Namun, aturan kembali diperketat dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali menyusul lonjakan kasus sejak akhir 2020. 

Setelah itu, muncul istilah PPKM Mikro untuk pengendalian di tingkat RT mulai April 2021 serta PPKM Darurat pada Juli 2021. Terakhir, pemerintah menerapkan PPKM berbasis level 1-4. 


Baca Juga: PCR untuk Monitor Microbiome di Udara, Bagaimana Cara Kerjanya?
 

Pencegahan melalui Vaksinasi

pencegahan melalui vaksinasi


Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama di Indonesia yang disuntik vaksin COVID-19, tepatnya Sinovac, pada 13 Januari 2021. Ini sekaligus menandai dimulainya vaksinasi COVID-19 di Nusantara, dengan prioritas awal untuk tenaga kesehatan dan lansia.

Selain Sinovac, vaksin AstraZeneca, Moderna, dan Pfizer diberikan kepada masyarakat secara gratis. Beberapa vaksin lain juga telah mendapat izin dari BPOM, yakni Sinopharm, Bio Farma, BioNTech, Sputnik-V, Janssen, CanSino, dan Covovax. Selain vaksin dari luar negeri, Indonesia juga mengembangkan vaksin lokal. Salah satunya adalah vaksin Merah Putih.

Awalnya, vaksin hanya diberikan dua dosis. Namun, kemunculan varian COVID-19 yang menyebar sangat cepat seperti Omicron membuat pemerintah mengharuskan vaksinasi dosis ketiga atau
booster sejak Januari 2022.

Baca Juga: Mengapa Vaksin Booster Sangat Dianjurkan
 

Perjuangan Nusantics

perjuangan nusantics


Nusantics pertama kali diperkenalkan ke publik tak lama setelah kasus pertama COVID-19 di Indonesia, yakni Maret 2020. Diawali dengan layanan terkait microbiome dan kulit seperti Biome Scan, Biome Beauty, dan Biome Facial Bar, Nusantics mengubah arah penelitian dan pengembangannya menjadi mengembangkan alat diagnostik terkait microbiome. Ini dilakukan sebagai langkah kontribusi melawan COVID-19.

Pada Mei 2020, Nusantics bekerja sama dengan PT Bio Farma berkontribusi meluncurkan BioCoV-19 generasi pertama yang disempurnakan dengan
mBio-Cov-19 generasi kedua empat bulan kemudian. Alat uji PCR lokal pertama di Indonesia tersebut dapat mendeteksi mutasi COVID-19, termasuk varian Delta dan Omicron.

Ternyata, PCR tak hanya mampu untuk mengecek keberadaan virus dalam tubuh manusia,
lho, tapi juga untuk ruangan. Teknologi bernama Nusantics COVID Air Scan ini digunakan untuk menguji sampel udara di Cinema XXI pada Maret 2021 dalam kampanye #KembalikeBioskop.

Datangnya gelombang kedua COVID-19 membuat kebutuhan akan tes PCR semakin tinggi. Di sisi lain, dibutuhkan alat tes yang lebih nyaman karena tes usap bisa terasa menyakitkan, terutama bagi lansia dan anak-anak. Kembali bekerja sama dengan Bio Farma, Nusantics kali ini menghadirkan
BioSaliva, tes PCR metode kumur yang mudah digunakan dan berakurasi tinggi.

Februari tahun ini, Nusantics kembali menciptakan alat uji PCR yang semakin canggih. Memperkenalkan:
VarScreen RxReady yang dapat mendeteksi apakah seseorang terkena varian Delta, Omicron, atau varian lain. Sebab, beda varian, beda juga pengobatan yang dibutuhkan.

Sebagai perusahaan bioteknologi yang memiliki visi menjaga biodiversitas demi masa depan alam dan manusia yang berkelanjutan, Nusantics akan terus menghadirkan inovasi di bidang riset dan teknologi
microbiome. Ikuti terus perjalanan Nusantics melalui website dan Instagram.

Referensi:


logo-dark
logo-dark

The most established precision molecular diagnostics company in Indonesia

Temui Kami

Senin - Jumat: 9 a.m. - 6 p.m.

i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210

Contact Us

hello@nusantics.com

+62 (21) 509 194 30

Copyright © 2025 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Kebijakan Privasi

logo-dark
logo-dark

© 2025 PT Riset Nusantara Genetika.

Kebijakan Privasi