• Home
  • Blog

share

Mengapa Vaksin Booster Sangat Dianjurkan?

2 Feb 2022

Mengapa Vaksin Booster Sangat Dianjurkan?

Memasuki tahun kedua pandemi di Indonesia, program vaksinasi tambahan atau booster segera digencarkan untuk segera mencapai herd immunity yang menjadi salah satu faktor berakhirnya pandemi. 

Setelah diterpa badai varian Delta di pertengahan hingga menjelang akhir tahun lalu, varian Omicron yang dikabarkan menginfeksi lebih cepat tentu membuat kewaspadaan kamu meningkat.

Salah satu cara untuk mempersiapkan diri dan sekeliling kamu, juga masyarakat secara lebih luas, adalah dengan menerima vaksin 
booster. Jadi, apakah dua dosis vaksin yang sebelumnya tidak cukup? Ini dia penjelasannya!

Pada dasarnya vaksin bekerja dengan cara mengajari tubuh kita untuk memproduksi sel imun spesial yang dapat mengalahkan virus lebih cepat ketika masuk ke dalam tubuh. Studi yang dirilis oleh
 CDC Amerika Serikat menunjukkan bahwa orang yang tidak divaksin 29 kali lebih mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit akibat COVID-19 dibandingkan dengan mereka yang sudah divaksin.

Sekarang muncul varian Omicron yang merupakan hasil mutasi, sama seperti varian Delta, menunjukkan resistensi tertentu terhadap vaksin. Laporan dari Israel, Afrika Selatan, dan Pfizer sendiri juga menunjukkan bahwa dua dosis vaksin masih kurang optimal dalam menghadapi varian ini, tetapi tiga dosis menawarkan proteksi yang lebih signifikan.


Baca Juga: Benarkah Microbiome yang Sehat Bisa Bantu Tubuh Kalahkan COVID-19?

Ingatan sistem imun kamu dapat melemah seiring waktu, terutama pada orang-orang yang lanjut usia. Vaksin booster bertujuan untuk meningkatkan tingkat respon kekebalan tubuh yang berkurang secara alami. Cara kerjanya masih sama dengan cara kerja vaksin pada dasarnya, yaitu dengan "menipu" sistem kekebalan tubuh agar mengira mereka bertemu lagi dengan patogen (mikroba tidak baik).

Dengan sistem imun yang merespon vaksin, sel antibodi dan sel imun lainnya kembali aktif dan diproduksi. Kuantitas dan kualitas antibodi yang diproduksi dapat meningkat melalui proses yang disebut
 antibody affinity maturation.

Antibody affinity maturation merupakan proses sistem imun mempelajari cara kerja yang lebih baik dalam mengenali patogen, sehingga dapat membuat antibodi yang dapat mengikat target lebih erat. Pada contoh kasus COVID-19, antibodi yang telah mengalami proses affinity maturation dapat lebih efektif dalam mengenali berbagai varian virus dan mutasinya. 
 

Berapa Kali Vaksin Booster Dianjurkan?


vaksin booster dianjurkan


Dengan diketahuinya virus COVID-19 yang begitu cepat bermutasi dan menginfeksi, apakah artinya kamu harus terus menerima vaksin booster untuk secara berkala?

Hal ini dijawab dalam wawancara
 Harvard Medical School dengan Jonathan Abraham, asisten profesor mikrobiologi dan seorang spesialis penyakit menular. Menurutnya, saat ini vaksin sangat efektif dalam mencegah kematian dan infeksi dengan gejala berat, namun belum 100 persen efektif dalam menghentikan akuisisi dan transmisi virus.

Ditambah lagi, masih ada daerah-daerah yang tingkat infeksinya tinggi akibat kurangnya tingkat vaksinasi, menyebabkan orang-orang yang telah divaksinasi juga ikut terinfeksi. 

Jika muncul varian-varian baru yang lebih menular, vaksin 
booster mungkin akan dibutuhkan untuk beberapa tahun secara berkala. Tentu saja seiring waktu, vaksin juga perlu terus diperbarui dengan strain virus yang baru karena kemungkinan besar strain virus original akan punah.

Baca Juga: Semakin Banyak Gula di Tubuhmu, Semakin Tinggi Risiko Terkena Virus COVID-19

Tak hanya COVID-19, sebetulnya ada beberapa penyakit yang membutuhkan vaksin booster secara berkala agar angka kasusnya tetap terkendali. Misalnya saja tetanus, difteri, dan pertusis (batuk rejan). Tetapi keputusan vaksin booster ini didasari oleh beberapa pertimbangan dan faktor tertentu, serta berdasarkan penelitian yang terus berjalan.

Untuk beberapa jenis patogen, tubuh kamu telah membentuk tingkat antibodi yang cukup dari respon imun dari vaksin, namun secara alami antibodi ini dapat melemah sehingga membutuhkan vaksin 
booster. Sedangkan pada jenis patogen lainnya, seperti virus Hepatitis B, menerima tiga dosis vaksin terbukti sudah cukup untuk melindungi kamu seumur hidup (imunisasi), sehingga tidak membutuhkan vaksin booster.

Tetapi pada kondisi tertentu dengan risiko terpapar infeksi yang lebih tinggi, misalnya untuk para tenaga kesehatan dan daerah endemik, pemeriksaan level antibodi rutin diperlukan dan mungkin vaksin 
booster akan diberikan jika level antibodinya rendah.

Saat ini, antigen dari potongan protein virus SARS-CoV-2 yang sama masih digunakan untuk vaksin dan vaksin 
booster. Nantinya tidak menutup kemungkinan bahwa seiring waktu virus COVID-19 ini dapat bermutasi cukup banyak sehingga vaksin booster perlu diperbarui dengan unsur protein strain virus yang terbaru. 

Jika ini terjadi, kemungkinan masyarakat akan menerima vaksin 
booster secara berkala setiap tahun, mirip vaksin booster influenza musiman yang diberikan secara tahunan.
 

Kapan Sebaiknya Vaksin Booster?


kapan sebaiknya vaksin booster


Walau secara alami antibodi kamu terus melemah terhadap patogen tertentu (dalam kasus ini virus Covid-19), tetapi bukan berarti kapasitasnya dalam memproduksi sel imun menghilang, hanya saja kemungkinan besar virus menjadi lebih mudah menginfeksi dan bereplikasi di tubuh kamu.

Mengenai kapan kamu perlu mendapatkan vaksin 
booster, saat ini jawaban yang diberikan berbagai institusi kesehatan negara lain cukup bervariasi, sebab penelitian tentang penurunan antibodi dan efeknya dalam melawan varian-varian baru masih terus dalam observasi dan penelitian.

Pemerintah
 Australia menyarankan vaksin booster tiga bulan setelah vaksin dosis kedua. Pemerintah Singapura menyarankan vaksin booster setelah tiga atau lima bulan setelah dosis vaksin primer (tergantung jenis vaksin primernya), dan tidak lebih dari sembilan bulan sejak menerima dosis terakhir vaksin primer. Pemerintah Indonesia sendiri menyarankan vaksin booster diberikan setelah enam bulan dari dosis kedua vaksin primer.

Baca Juga: Peran Penting Microbiome, Memaksimalkan Kerja Vaksin

Sejak 12 Januari 2022, pemerintah telah melaksanakan program vaksin booster secara bertahap di berbagai daerah. Kamu dapat langsung pergi menerima vaksin jika sudah menerima tiket vaksin yang dapat diperiksa melalui aplikasi PeduliLindungi. Kalau kamu masih belum menerima vaksin primer, belum telat kok! Aktif mencari tahu informasi vaksinasi di area kamu, ya.

Takut sakit saat tes COVID-19? Nusantics sudah punya solusi tes PCR tanpa metode swab yang invasif, yaitu dengan cara berkumur saja. 
PCR kumur ini tingkat akurasinya mencapai 93,6%, jadi tidak kalah akurat dengan PCR swab. Metode ini tentunya menjadi jawaban bagi kalangan yang kesulitan untuk tes COVID-19 dengan cara swab, misalnya anak-anak dan lansia.

Jadi, jangan lupa untuk mendapatkan vaksin 
booster kamu secepatnya dan lakukan tes COVID-19 jika kontak erat dengan pasien positif atau merasa bergejala, supaya kamu bisa segera melakukan isolasi mandiri dan tidak menginfeksi sekeliling kamu. Mari, kita lawan bersama virus COVID-19! Semoga sehat selalu, ya!

Referensi:

Writer: Agnes Octaviani

Editor: Serenata Kedang