Logo

Beranda

Blog

Waspada, Kenali Gejala Long Covid Omicron

Blog

Waspada, Kenali Gejala Long Covid Omicron

August 26, 2022 by Lintang Zahrima Kalsum

Share

blog-image

Setelah Alfa, Beta, Delta, muncul pula varian COVID-19 Omicron. Ternyata, tak hanya varian Alfa, Beta, dan Delta yang menimbulkan gejala long covid. Walau dikenal dengan gejala yang lebih ringan dari varian-varian sebelumnya, Omicron juga dapat menimbulkan kondisi long covid, lho
 

Apa Itu Long Covid?

apa itu long covid

 

 

  • Long covid memang tidak dirasakan oleh semua orang yang sembuh dari covid, namun tak sedikit pula yang mengalaminya. Durasi long covid beragam, mulai dari 1 bulan setelah dinyatakan sembuh sampai berbulan-bulan setelahnya.


Masalahnya, menurut CDC meski tak semua orang mengalami long covid, namun kondisi ini bisa menyerang segala usia dan semua tingkat keparahan covid. 

Sehingga, meski gejala yang dirasakan sangat ringan sekalipun, kamu tetap memiliki risiko mengalami
long covid. Pasien umumnya merasakan gejala-gejala yang mirip dengan covid meski sudah dinyatakan negatif.

Baca Juga: Semakin Banyak Gula di Tubuhmu, Semakin Tinggi Risiko Terkena Virus COVID-19
 

Gejala Long Covid Omicron

gejala long covid omicron


Beberapa gejala long covid berikut ini adalah yang sering dialami oleh penderitanya. Gejala yang muncul bisa satu atau pun kombinasi dari banyak gejala, antara lain: 
 

1. Napas Pendek


Penderita mungkin akan mengalami intensitas/sirkulasi napas yang lebih pendek dari biasanya saat kondisi fisik sehat dan normal. Ini wajar terjadi karena covid menyerang sistem pernapasan manusia. 
 

2. Batuk 


Batuk tak hanya terjadi saat sedang positif covid, namun juga bagi sebagian penderita long covid. Batuk yang dialami biasanya batuk kering dan batuk berdahak. 
 

3. Mudah Lelah 


Seiring dengan kondisi fisik yang tidak bugar dan prima, wajar jika penderita menjadi mudah lelah. Belum lagi jika sebelumnya penderita juga mengalami serangkaian gejala lainnya. 

Menjadi mud
ah lelah disebabkan gejala sistemik tubuh yang terganggu karena infeksi virus. Tak hanya mudah lelah, meriang, demam, suhu tubuh rendah, dan keringat dingin umumnya juga ikut dirasakan penderita long covid.
 

4. Brain Fog


Brain fog adalah keadaan sulit berkonsentrasi atau berpikir. Gejala ini wajar terjadi ketika kondisi tubuh sedang tidak prima. Itulah mengapa penderita membutuhkan istirahat total agar tubuh tidak terbebani dan proses pemulihan berjalan maksimal. 

CDC juga melaporkan pasien yang mengalami efek akut dan pasca akut COVID-19, serta isolasi sosial akibat tindakan pencegahan pandemi COVID-19, seringkali mengalami gejala depresi, kecemasan, atau perubahan suasana hati.
 

5. Alergi


Gangguan imunologi, seperti alergi, juga mungkin dapat terjadi. Tak hanya reaksi alergi lama, long covid juga dilaporkan dapat menimbulkan alergi baru pada beberapa orang. Contoh gejala alergi yang timbul misalnya gatal, ruam, dan pendarahan bawah kulit.

Baca Juga: Alergi Makanan Ternyata Berhubungan dengan Microbiome, Lho!
 

6. Nyeri Dada


Nyeri dada ini bisa berkaitan dengan napas pendek dan batuk. Bagi pasien yang mengalami batuk parah, tak jarang merasakan nyeri dada pula. Pada pasien dengan gejala berat, juga dapat menyebabkan jantung berdebar lebih cepat atau lambat, hingga hilang kesadaran (pingsan).
 

7. Gangguan Tidur 


Gangguan tidur dapat terjadi karena berbagai sebab, entah karena batuk terus-menerus, kesulitan bernapas, dan lain-lain. Sebagian pasien juga mengalami rasa pusing yang hebat sehingga menjadi sulit tidur. 
 

8. Nyeri Sendi


Seperti halnya saat covid, nyeri sendi adalah gejala long covid yang sering dialami. Nyeri sendi terkadang juga dirasakan bersama dengan nyeri otot, dan rasa kaku di leher.
 

9. Diare


Pencernaan adalah salah satu sistem yang mudah terganggu ketika seseorang mengalami covid. Diare, mual, muntah, nyeri perut, GERD, dan konstipasi dapat terjadi dan menjadi salah satu gejala long covid.
 

10. Perubahan Penciuman dan Indera Perasa


Perubahan penciuman terjadi karena saat menderita covid, penderita mengalami anosmia (kehilangan penciuman), sehingga efek perubahan penciuman juga masih berlanjut saat long covid. Indera penciuman ini juga mungkin tidak bisa kembali normal dengan cepat pada sebagian pasien.

Tak hanya anosmia, gangguan indera lain seperti
mata kabur, sakit tenggorokan, mata kering, pilek, sakit telinga, hingga gangguan pendengaran juga dapat terjadi saat long covid berlangsung.
 

11. Gangguan Sistem Reproduksi


Bagi perempuan, siklus menstruasi mungkin akan berubah atau terganggu, terutama jadwal menstruasi yang menjadi kacau. Tidak hanya terjadi pada perempuan, sebagian laki-laki juga melaporkan mengalami disfungsi seksual.
 

Apa yang Harus Dilakukan Jika Menderita Long Covid?

apa yang harus dilakukan jika long covid


Agar mendapatkan penanganan dan perawatan yang sesuai, penderita long covid perlu melakukan hal-hal berikut ini: 

  1. Konsultasi dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
  2. Minum obat dan vitamin secara teratur sesuai arahan dokter. 
  3. Melakukan pemeriksaan pasca covid.
  4. Mengembalikan kebugaran tubuh dengan berolahraga rutin.
  5. Konsumsi makanan bergizi yang kaya nutrisi.


Baca Juga: Tingkatkan Imunitas dengan Konsumsi 10 Makanan Ini

Merasa kontak erat dengan pasien positif covid? Atau merasakan gejala-gejala yang mirip flu, tapi ragu bahwa kamu terinfeksi covid? Segera periksa diri kamu melalui tes deteksi covid terdekat dari lokasi kamu atau kamu bisa alatnya untuk cek sendiri di rumah.

Kalau merasa ragu atau tidak nyaman dengan teknik
swab nasofaring, kamu juga bisa coba PCR kumur inovasi dari Nusantics! PCR kumur alias PUMU ini bisa kamu pesan dari rumah alias take home kit, lho. Mau tahu lebih banyak soal PCR Kumur alias PUMU? Klik di sini!

Kamu tak perlu cemas berlebih, sebab sebelum kasus Omicron meledak, telah banyak yang mendapatkan vaksinasi. Diperkirakan penderita
long covid Omicron tidak akan terlalu banyak karena sudah dicegah dengan vaksinasi.

Untuk kamu yang belum menerima vaksin, yuk segera! 

Referensi:


Logo

© 2025 PT Riset Nusantara Genetika.

Kebijakan Privasi