• Home
  • Blog

share

Trend Biotech 2022 Indonesia dan ASEAN

18 Jun 2022

Trend Biotech 2022 Indonesia dan ASEAN

Perhatian terhadap industri bioteknologi semakin meningkat karena munculnya virus yang menyebabkan pandemi global. Naiknya minat masyarakat terhadap bioteknologi untuk kesehatan dan sektor lainnya, membuat para investor dan startup teknologi semakin tertarik untuk mengembangkanya. 

Hal ini semakin didukung oleh semakin majunya teknologi dan ketertarikan pasar, mulai dari kemajuan teknologi kecerdasan buatan, isu mental health, serta kesadaran konsumen terhadap langkah preventif dan pemeriksaan masalah kesehatan. 

Hadirnya pandemi Covid-19 akhirnya dapat memaksa perubahan regulasi yang cenderung tidak berubah selama 10 tahun sebelumnya ke arah yang lebih terbuka terhadap kemajuan teknologi. 

Sebagai contoh, akibat pembatasan interaksi sosial secara langsung, kini beberapa jenis konsultasi antara pasien dan dokter dapat dilakukan via video call saja (telemedicine).

Mengutip rangkuman Crunchbase, berikut ini adalah beberapa tren dalam industri bioteknologi yang akan terus berkembang selama tahun 2022 dan mungkin seterusnya di Indonesia atau di Asia Tenggara. 
 

1. Artificial Intelligence (AI)

Berbagai perusahaan teknologi sedang asik-asiknya mengembangkan teknologi AI atau kecerdasan buatan. 

Bukan tanpa alasan, AI dapat membantu manusia menganalisis data yang luar biasa banyak dengan akurasi dan kecepatan yang sulit dilakukan oleh manusia.

Dalam industri bioteknologi, penerapan AI membantu berbagai pihak, mulai dari ilmuwan, para founder perusahaan,  hingga investor, terutama ketika meneliti dan mengembangkan pengobatan kanker. 

Baca Juga: Perbedaan Bioteknologi Konvensional dan Modern
 

2. Rekayasa Genetika dan Terapi Sel

Ketika bioteknologi sudah bisa mendeteksi kanker lebih dini, langkah selanjutnya adalah menentukan tindakan pencegahan atau pengobatan. 

Para pengembang bioteknologi membuat kemajuan yang signifikan untuk terapi kanker, penyakit kardiovaskular, dan area lainnya yang masih sulit dijangkau oleh teknologi kedokteran yang sebelumnya. 

Diharapkan solusi ini dapat diterapkan untuk jangka panjang dan meningkatkan kualitas hidup pasien secara keseluruhan.

Tantangan yang masih dicari solusinya saat ini adalah bagaimana membuat teknologi ini dapat diperbanyak hingga ke skala industri, sehingga dapat mencapai berbagai lapisan masyarakat di daerah manapun.
 

3. Mental Health

Masa pandemi yang memaksa sebagian besar masyarakat mengisolasi diri di rumah dapat memicu berbagai masalah kesehatan mental. 

Tidak bertemu dengan kerabat dan teman, pemutusan hubungan kerja, serta kekhawatiran dalam hal keuangan, kesehatan, dan pekerjaan, betul-betul menguji kekuatan mental. 

Tak sedikit yang akhirnya bersuara mengenai depresi, kecemasan, trauma, dan masalah kesehatan mental lainnya yang dialami.

Kebutuhan masyarakat akan dukungan kesehatan mental ini memicu beberapa startup untuk meluncurkan layanan terapi melalui teknologi. 

Misalnya alat pemindai otak dan terapi area yang ditarget, hingga chatbot yang membantu para pasien mengomunikasikan masalahnya. 

Perkembangan berbagai teknologi ini tentunya masih terus disempurnakan dan ditingkatkan agar dapat menjawab dan membantu kebutuhan masyarakat.

Baca Juga: Inovasi Bioteknologi Asli Indonesia
 

4. Diagnostik

Pandemi membuka mata kita bahwa bioteknologi sangat bermanfaat ketika membutuhkan diagnosis yang akurat dan cepat. 

Sebelumnya, teknologi diagnostik yang ditawarkan seperti tes feses, urin, darah, dan air liur memang sudah dikenal oleh masyarakat, namun prosedur pengambilan sampel tersebut umumnya hanya dapat dilakukan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain.

Dengan kemajuan teknologi dan dorongan permintaan yang besar, kini berbagai tes dapat dilakukan dari rumah, entah dengan memanggil petugas kesehatan untuk mengambil sampel, atau dengan mengirim sampel langsung ke fasilitas. 

Baca Juga: Peluang Karier Luas untuk Jurusan Bioteknologi, Apa Saja?

Salah satu inovasi ini telah diluncurkan oleh Nusantics.

Walau masih dalam lingkup area terbatas, Nusantics menawarkan PUMU Take Home Kit, yaitu layanan tes diagnostik Covid-19 yang dapat dikirim dan dijemput dari rumah. 

PUMU merupakan inovasi pengambilan sampel dengan kumur-kumur (gargle) yang dapat menjadi alternatif tes usap (swab) untuk keperluan diagnosis Covid-19.

Sebagai konsumen, segala inovasi dan tren perkembangan biotech akan bermanfaat untuk masyarakat. 

Kita juga patut berbangga dan mendukung perkembangan startup biotech lokal untuk mewujudkan teknologi yang dapat dipakai secara luas dan terjangkau!

Buat kamu yang mau baca artikel menarik lainnya, yuk kunjungi Nusantics Blog!

Referensi:

  • Turi, Janice Bitters. “Beyond COVID: Biotech And Health Care Trends To Watch In 2022.” Crunchbase News, 4 Jan. 2022, news.crunchbase.com/startups/covid-biotech-health-care-trends-forecast-2022.

Writer: Agnes Octaviani

Editor: Serenata Kedang