• Home
  • Blog

share

Seberapa Mudah Virus COVID-19 Menyebar di Udara?

21 Aug 2021

Seberapa Mudah Virus COVID-19 Menyebar di Udara?

Angka pertambahan kasus baru COVID-19 di Indonesia masih terbilang cukup tinggi saat ini. Hal ini dipicu munculnya varian baru di hampir seluruh dunia. Itulah mengapa pemerintah dan tenaga kesehatan terus menerus menerapkan peraturan baru (seperti PPKM) dan memberi edukasi pada masyarakat, dengan harapan bisa memperlambat penyebarannya.

Kita seringkali diberitahu bahwa virus COVID-19 menempel pada
droplet (percikan dari saluran pernapasan) yang dikeluarkan saat orang yang terinfeksi mengalami bersin atau batuk. Droplet ini juga keluar dari mulut orang yang terinfeksi saat berbicara. Namun, salah satu isu yang banyak beredar adalah virus ini menempel pada udara dan menyebar kepada orang-orang, benarkah?
 

COVID-19 Bisa Bertahan di Udara

covid bisa bertahan di udara


Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), virus COVID-19 memang bisa bertransmisi melalui udara. Virus ini dapat hidup di udara kurang lebih selama 3 jam.

Tetesan yang mengandung kontaminasi virus pada udara umumnya juga akan dengan cepat jatuh ke lantai atau permukaan setelah dihembuskan. Oleh karena itu, partikel-partikel tersebut diperkirakan tidak akan bertahan lama di udara dan setelah beberapa menit virus tidak lagi beredar di udara dan terhirup.

Tetapi, sebuah studi baru, yang diterbitkan dalam
medRxiv, menunjukkan bahwa virus corona baru dapat tetap berada di udara hingga 3 jam.

Penelitian ini juga mencatat bahwa pada permukaan seperti plastik dan
stainless steel, virus dapat bertahan hingga tiga hari, sementara pada permukaan tembaga bisa bertahan selama empat jam dan pada cardboard hingga 24 jam.

Baca Juga: 3 Hal Penting Tentang COVID-19 Varian Delta

Di sisi lain, studi yang dilakukan di Rumah Sakit Wuhan selama wabah COVID-19 menguji udara dan hasilnya terutama sampel deposisi di dalam ICU dan sampel udara di toilet pasien yang dinyatakan positif SARS-CoV-2. Studi ini menyimpulkan bahwa memang penularan virus melalui udara lebih umum terjadi. Itulah mengapa penelitian lebih lanjut yang lebih spesifik perlu untuk dilakukan. 

Pada skala yang lebih luas, para ilmuwan belum mencapai kesepakatan apakah COVID-19 bisa menyebar melalui udara atau hanya dapat ditularkan dari
droplet. Namun, terlepas dari itu, komponen air dari tetesan sisa-sisa virus dapat mengering di udara. Komponen ini jauh lebih ringan dan ternyata mampu melakukan perjalanan jarak jauh.

Nah, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri sudah mempertimbangkan untuk melakukan pencegahan virus melalui udara di beberapa fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan tempat-tempat umum dengan target rentan terinfeksi virus seperti pusat penitipan anak, panti jompo, dan sekolah di mana terdapat orang-orang rentan yang berdekatan satu sama lain.

Dari sini, kita belajar bahwa penting sekali untuk menjaga agar orang-orang di sekitar kita tidak terkontaminasi dengan udara dengan kualitas yang buruk. Selain beberapa tindakan pencegahan normal seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, tindakan preventif juga bisa dilakukan dengan cara mendeteksi keberadaan virus COVID-19 di udara tempat tinggal.


Baca Juga: Terobosan Baru Tes COVID-19 Akurat dan Tanpa Sakit: BioSaliva
 

Nusantics Covid Air Scan

nusantics covid air scan


Nah, setelah membaca keterangan di atas, kamu sudah cukup paham kalau sebenarnya udara yang baik berpengaruh cukup besar terhadap kualitas hidup, bukan? 

Udara sendiri memiliki komponen
microbiome yang bisa hidup dan berkembang biak di dalam tubuh manusia. Jadi bayangkan jika microbiome yang buruk di udara sampai ke dalam tubuh, pastinya bisa menyebabkan gangguan pernapasan sampai alergi yang memicu berbagai macam penyakit.

Apalagi dengan fakta bahwa virus COVID-19 bisa menyebar melalui udara, mendeteksi dan memonitor kualitas udara di tempat tinggal menjadi penting untuk dilakukan untuk menghindari risiko kesehatan.

Untuk itu, Nusantics menghadirkan layanan terbaru yang dapat mendeteksi keberadaan virus COVID-19 di udara terutama di dalam ruangan, yakni
Nusantics Covid Air Scan.

Nusantics Covid Air Scan memiliki kapabilitas untuk mendeteksi dan memonitor
microbiome dalam udara dengan teknologi termutakhir. Layanan terbaru dari Nusantics ini bekerja dengan teknologi Real-Time PCR yang terbukti dalam berbagai studi internasional mampu memperlihatkan akurasi dan sensitivitas yang tinggi terhadap mutasi virus COVID-19.

Selanjutnya, pengambilan sampel udara dilakukan di beberapa titik sekaligus. Nah, hasil dapat diketahui setelah 1-3 hari dari pengambilan sampel. Tertarik mencoba layanan Nusantics Covid Air Scan? Cek selengkapnya
di sini, ya.

Kamu masih mau baca artikel menarik tentang info kesehatan,
microbiome, dan imun tubuh? Temukan lebih banyak dan lengkap hanya di Nusantics Blog!

Referensi:

Writer: Ria Theresia Situmorang

Editor: Serenata Kedang