Blog
Terobosan Baru Tes COVID-19 Akurat dan Tanpa Sakit: BioSaliva
May 14, 2024 by Fitria Rahmadianti
Share
Duh, colok lagi, colok lagi! Setiap kamu harus tes PCR, apakah ini yang terlintas di benakmu? Lelah dengan hidung dan tenggorokan yang dicolok-colok? Tenang, enggak hanya kamu saja, kok! Mungkin semua yang harus menjalani swab test punya pemikiran yang sama.
Di zaman pandemi seperti sekarang, tes COVID-19 jadi salah satu tes kesehatan yang paling dicari. Masalahnya, yang akurasinya tinggi menyakitkan, sedangkan yang nyaman dan murah diragukan akurasinya. Lantas, adakah tes COVID-19 yang tidak menyakitkan tapi tetap bisa diandalkan?
Well, we hear you! Nusantics mendengar keluh kesah kalian dan dengan bangga mempersembahkan produk terbaru test kit COVID-19, nih.
Hasil riset Nusantics menunjukkan bahwa 79,5% responden memahami bahwa tes PCR merupakan gold standard untuk mendeteksi virus SARS-CoV-2. Meski demikian, 44% orang mengaku enggan melakukan tes usap (swab) karena merasa tidak nyaman dan sakit, sedangkan 5% peserta studi merasa bahwa tes PCR mahal.
Sebelum mencari tahu apakah ada tes COVID-19 yang nyaman dan memiliki akurasi tinggi, kita kenali lebih dulu perbedaan alat uji COVID-19 yang ada di pasaran Indonesia saat ini:
Ada dua macam RT-PCR, yakni yang meneliti gen cangkang dan yang meneliti gen inti virus.
Jika virus diibaratkan buah rambutan, beda varian, beda pula kulitnya. Ada juga buah yang mirip rambutan walaupun bukan rambutan, misalnya leci.
Mutasi menyebabkan virus punya berbagai varian dengan kulit pembungkus yang sedikit berbeda satu sama lain. Sementara itu, bagian inti virus akan jarang sekali terjadi mutasi karena perlu mencetak jenis virus yang sama.
Dengan analogi rambutan tadi, meski tampilan luar rambutan bisa bermacam-macam, tapi isinya tetap rambutan dengan rasa khas rambutan.
Nah, perbedaan cangkang pada varian virus yang bermutasi inilah yang membuat RT-PCR yang hanya meneliti gen cangkang, tidak mendeteksi varian baru India dan Prancis. Varian baru lainnya juga tidak terjamin bisa terdeteksi. Berbeda dengan RT-PCR yang meneliti gen inti virus karena lebih tahan mutasi dan anti salah deteksi varian.
Antigen juga dilakukan dengan tes usap tapi memberikan hasil yang lebih cepat dibanding RT-PCR dan dengan harga yang lebih terjangkau. Namun, antigen bukan standar emas uji COVID-19. Selain itu, tes ini tidak bisa mendeteksi orang tanpa gejala (OTG), tidak mendeteksi mutasi, dan hanya akurat pada waktu tertentu.
GeNose adalah tes COVID-19 yang paling nyaman karena hidung tidak perlu dicolok-colok seperti pada antigen dan RT-PCR. Cukup hembuskan napas ke kantong udara yang disediakan, hasil bisa keluar dengan cepat dan sangat terjangkau.
Sayang, akurasinya diragukan karena bau mulut pun bisa terdeteksi positif. Selain itu, GeNose tidak bisa mengetahui seseorang sedang sakit atau tidak, apa lagi mendeteksi mutasi virus COVID-19.
Berita paling baru, bahkan Bali sudah meniadakan tes GeNose bagi wisatawan yang travel dengan pesawat ke sana.
Setelah menggagas mBioCoV-19 (PCR swab lokal pertama di Indonesia), Nusantics bekerja sama dengan Biofarma kini meluncurkan BioSaliva, tes RT-PCR COVID-19 dengan metode kumur. Jadi, BioSaliva memiliki kelebihan, seperti:
Fresh Articles
The most established precision molecular diagnostics company in Indonesia
Find Us
Mon - Fri: 9 a.m. - 6 p.m.
i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210
Contact Us
hello@nusantics.com
+62 (21) 509 194 30
Copyright © 2024 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Privacy Policy
© 2024 PT Riset Nusantara Genetika.
Privacy Policy