Blog
Pengaruh Vitamin D terhadap Kesehatan Microbiome Usus
May 14, 2024 by Tami Kira
Share
Apakah kamu sering mendengar anjuran untuk berjemur di pagi hari? Hal ini dikarenakan tubuh manusia memiliki kandungan provitamin D yang akan berubah menjadi vitamin D bila terkena sinar matahari.
Namun, dilansir dari Journal of Pharmacology & Pharmacotherapeutics, sebanyak 50% dari total penduduk di dunia kekurangan vitamin D karena faktor berkurangnya aktivitas di luar ruangan dan polusi udara yang menghalangi sinar matahari masuk ke Bumi.
Padahal, sinar matahari inilah yang menjadi sumber vitamin D terbesar bagi manusia, yang membutuhkan asupannya sekitar 10 - 20 mikrogram per hari.
Dikutip dari National Institutes of Health, hanya ada sedikit sumber makanan yang mengandung vitamin D alami, di antaranya:
Asupan vitamin yang larut dalam lemak ini sangat penting untuk memperkuat tulang, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menyehatkan jantung, pankreas, fungsi otak, otot, dan juga menyehatkan usus.
Studi yang ditulis dalam Scientific Reports menunjukkan bahwa vitamin D yang terdapat dalam makanan yang masuk ke usus akan diproses microbiome usus sehingga dapat meningkatkan homeostasis kekebalan tubuh manusia.
Namun, apa sih microbiome usus itu?
Baca Juga: 8 Hal yang Tak Disadari Membahayakan Microbiome Usus
Melansir Healthline, microbiome usus adalah sekumpulan mikroorganisme berupa bakteri, virus, dan jamur yang ada di kantung-kantung usus besar (cecum) dan berfungsi untuk melawan patogen yang menyerang tubuh.
Mengutip artikel Vitamin D and the Host-Gut Microbiome: A Brief Overview, ada beberapa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi jumlah microbiome di dalam tubuh manusia, yaitu:
Selain manfaatnya yang baik untuk pencernaan, microbiome usus yang terjaga keseimbangannya juga akan sangat berguna untuk:
Agar dapat meningkatkan fungsi dan menjaga keberagaman microbiome usus, kamu bisa melakukan beberapa kiat berikut ini:
Baca Juga: Peran Olahraga bagi Microbiome Usus dan Imunitas
Menurut penelitian yang ditulis Scientific Reports, dari 100 partisipan perempuan, ada 80 orang yang berhasil menjalankan 2 tahap suplementasi vitamin D3.
Selama 12 minggu, mereka diberikan vitamin D3 dengan dosis 50.000 IU (setara 1,25 mg) per minggunya dan diambil sampel darahnya.
Setelah itu, sampel darah tersebut dianalisis bersama komposisi microbiome usus. Penelitian tersebut memiliki hasil sebagai berikut:
Mengutip dari wawancaranya dalam Science Daily, Direktur Osteoporosis Clinic di UC San Diego Health Dr. Deborah Kado mengatakan bahwa para peneliti terkejut karena keberagaman variasi microbiome usus berkaitan erat dengan vitamin D yang aktif di dalam tubuh.
Ia juga menambahkan bahwa semakin banyak variasi mikroba di dalam usus, semakin baik pula kesehatan tubuh manusia secara keseluruhannya.
Selain memberikan pengaruh baik terhadap usus, vitamin D juga memiliki kaitan erat dengan kulit karena sinar matahari menyentuh kulit manusia saat mengubah provitamin D menjadi vitamin D yang dibutuhkan tubuh.
Mengutip Frontiers in Microbiology, ada keterkaitan antara kesehatan usus dan juga kulit karena dua hal tersebut memiliki persamaan fungsi.
Kemudian, menurut penelitian yang berjudul Immune Modulation Property of Lactobacillus paracasei NCC2461 (ST11) Strain and Impact on Skin Defences, microbiome usus, khususnya Lactobacillus, diketahui membantu proses alostasis kulit dan bisa memperbaiki lapisan kulit yang rusak.
Jika kekurangan vitamin D, microbiome usus yang tidak seimbang berpotensi mengancam kesehatan inangnya.
Menyadur artikel berjudul The Gut Microbiome as a Major Regulator of the Gut-Skin Axis, ada beberapa penyakit kulit yang bisa ditimbulkannya, yaitu:
Baca Juga: Benarkah Cahaya Matahari Meningkatkan Bakteri Baik di Usus dan Vitamin D?
Kurangnya vitamin D juga bisa menyebabkan penurunan kekebalan tubuh karena microbiome usus tidak bisa menangkal serangan virus yang sifatnya patogen, lho.
Wah, ternyata vitamin D yang bisa kita dapatkan langsung dari sintesis sinar matahari ini sangat berguna bagi perkembangan microbiome usus, ya!
Yuk, baca artikel menarik lainnya di Nusantic Blog supaya kamu mendapatkan pengetahuan lebih banyak lagi tentang microbiome yang tentunya sangat berguna bagi kehidupan manusia. Selamat membaca!
Referensi:
Fresh Articles
The most established precision molecular diagnostics company in Indonesia
Temui Kami
Senin - Jumat: 9 a.m. - 6 p.m.
i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210
Contact Us
hello@nusantics.com
+62 (21) 509 194 30
Copyright © 2024 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Kebijakan Privasi
© 2024 PT Riset Nusantara Genetika.
Kebijakan Privasi