• Home
  • Blog

share

Ketahui Manfaat dan Risiko Adanya Bioteknologi

8 Nov 2021

Ketahui Manfaat dan Risiko Adanya Bioteknologi

Bioteknologi terdengar seperti bidang teknologi yang super canggih. Namun faktanya, bioteknologi sudah ada sejak 6.000 tahun lalu, lho. Hal ini diaplikasikan dalam proses pembuatan roti, tempe, keju dan mengawetkan produk susu. 

Dikutip dari jurnal yang berjudul
An Introduction to Biotechnology, istilah "bioteknologi" diciptakan oleh seorang insinyur Hungaria Karl Ereky, pada 1919, untuk merujuk pada ilmu pengetahuan dan metode yang memungkinkan produk diproduksi dari bahan mentah dengan bantuan organisme hidup. 

Bioteknologi adalah bidang ilmu yang melibatkan sel-sel hidup (bakteri, jamuri, virus, dan lain-lain) atau produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol, antibiotik, dan asam organik) untuk menghasilkan produk dan jasa yang dapat digunakan untuk kebaikan umat manusia.

Berdasarkan jurnal
Definition of Biotechnology, Product Characteristics and It Types dan situs web Modern biotechnology, ada 2 tipe bioteknologi.

Pertama, bioteknologi konvensional atau tradisional, yaitu bioteknologi yang menggunakan organisme hidup untuk mengubah bentuk atau kandungan suatu produk tertentu, seperti kandungan enzim. Ciri yang paling khas dari  bioteknologi konvensional adalah proses pemanfaatannya menggunakan makhluk hidup secara langsung dan teknologi (peralatan dan teknik) yang digunakan sederhana.

Contoh bioteknologi konvensional: Pembuatan tempe dengan Rhizopus oryzae, pembuatan kecap dengan Aspergillus goii.

Kedua, bioteknologi modern, yang melibatkan pembuatan produk yang berguna, asalnya dari seluruh organisme atau bagian dari organisme, seperti molekul, sel, jaringan dan organ. Misalnya modifikasi genetik pada tanaman dan hewan. Sifatnya memang tidak digunakan dalam keseharian kita, tapi akan sangat bermanfaat di masa depan. 

Sekarang kita masuk ke contohnya, ya, agar kamu makin punya gambaran konkret.


Baca Juga: 4 Tipe Bioteknologi dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari
 

Contoh Pengaplikasian Bioteknologi

contoh aplikasi bioteknologi


Tanpa disadari, begitu banyak hal-hal yang kita alami sekian tahun silam atau bahkan masih berlangsung, melibatkan bioteknologi dalam prosesnya. Mengutip Benefits and Risks of Biotechnology dan jurnal An Introduction to Biotechnology, berikut ini contoh aplikasi bioteknologi dalam keseharian manusia:
 

1. Menyembuhkan manusia dan dunia


Bioteknologi membantu menyembuhkan dunia, di antaranya dengan menggunakan susunan genetik kita sendiri untuk menyembuhkan dan membantu berbagai penelitian dengan:

  • Mengurangi tingkat penyakit menular
  • Menyelamatkan jutaan nyawa anak-anak
  • Mengubah kemungkinan kondisi serius dan mengancam jiwa yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia
  • Menyesuaikan perawatan untuk individu untuk meminimalkan risiko kesehatan dan efek samping
  • Membuat alat yang lebih tepat untuk deteksi penyakit
  • Memerangi penyakit serius dan ancaman sehari-hari yang dihadapi negara berkembang.

Baca Juga: Potensi Masa Depan Teknologi Microbiome dalam Kesehatan

Bioteknologi yang berkaitan dengan kesehatan manusia juga ditemukan di beberapa aspek di bawah ini, dikutip dari Benefits and Risks of Biotechnology:
  • Serangkaian pemeriksaan kesuburan, misalnya tes kehamilan di rumah
  • Imunisasi dan antibiotik, keduanya berhasil meningkatkan harapan dan kualitas hidup seseorang
  • Bioteknologi berada di balik obat blockbuster untuk mengobati kanker dan penyakit jantung, dan itu digunakan dalam penelitian mutakhir untuk menyembuhkan Alzheimer.


2. Membantu dunia mendapatkan bahan baku makanan


Biotek meningkatkan ketahanan serangga tanaman, meningkatkan toleransi herbisida tanaman, dan memfasilitasi penggunaan praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan. Biotek membantu memberi makan dunia dengan:
  • Menghasilkan hasil panen yang lebih tinggi
  • Menurunkan volume bahan kimia pertanian yang dibutuhkan oleh tanaman-membatasi limbah kimia ke lingkungan
  • Menggunakan tanaman biotek yang membutuhkan lebih sedikit aplikasi pestisida dan yang memungkinkan petani mengurangi penggarapan lahan pertanian
  • Mengembangkan tanaman dengan kandungan nutrisi yang lebih tinggi untuk mengatasi kekurangan vitamin dan nutrisi
  • Memproduksi makanan yang bebas dari alergen dan toksin seperti mikotoksin
  • Meningkatkan kandungan minyak makanan dan tanaman untuk membantu meningkatkan kesehatan jantung


3. Menjaga kelestarian lingkungan
 

Bioteknologi lingkungan berkaitan erat dengan pemeliharaan lingkungan, meminimalkan polusi, air bebas kontaminasi, dan atmosfer yang bebas dari gas beracun. Praktik yang dilakukan di antaranya adalah:

  • Bioreaktor enzim juga sedang dikembangkan yang akan mengolah beberapa komponen limbah industri dan makanan dan memungkinkan pembuangannya melalui sistem pembuangan limbah daripada melalui mekanisme pembuangan limbah padat. Produksi biofuel dari limbah dapat mengatasi krisis bahan bakar (biogas).
  • Metana (hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas) dapat diturunkan dari suatu bentuk bakteri yang mendegradasi cairan belerang, produk limbah dari pembuatan kertas. Metana yang diperoleh ini digunakan sebagai bahan bakar atau dalam proses industri lainnya. 


Selain berbagai manfaat yang dihadirkan bioteknologi, di sisi lain ada pula risiko yang menyertai.
 

Risiko Adanya Bioteknologi

risiko adanya bioteknologi


Di balik setiap kemajuan sebuah teknologi, ada konsekuensi risiko yang mesti ditanggung. Dalam hal ini, bioteknologi mempunyai beberapa risiko yang tentunya tidak diinginkan oleh para ahli, dilansir dari Risks and hazards of Biotechnology, yakni:
 

Risiko pada organisme:

  • Sebagian besar organisme yang dihasilkan secara industri/direkayasa tidak berbahaya tetapi beberapa sangat patogen (agen biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya).
  • Jika ini adalah organisme yang secara keliru dilepaskan ke lingkungan, dapat menyebabkan penyakit dan menimbulkan ancaman besar.

Risiko pada lingkungan:

  • Reaksi gen yang tidak dapat diprediksi pada tanaman transgenik dan transgenik yang memiliki risiko terhadap keseimbangan lingkungan.
 

Risiko pada pertanian:

  • Munculnya gulma atau gulma super dapat terjadi. Jika beberapa tanaman adalah transgenik dan ditanam di lapangan, itu mungkin tumpang tindih dan mengganggu tanaman budidaya normal.
  • Perubahan nilai nutrisi alami tanaman karena penerapan teknologi pada DNA.
  • Hilangnya keanekaragaman hayati dan berkurangnya hasil panen.


Baca Juga: Kenapa Kita Butuh Techno-Wisdom?

Sekarang kamu sudah mempunya gambaran yang lebih konkret, kan, seputar manfaat dan risiko adanya bioteknologi? Selain memudahkan dan meningkatkan kualitas hidup manusia, namun ada pula beberapa risiko yang tentunya tidak diinginkan oleh para peneliti.

Namun, dengan kebijaksanaan atau
techno wisdom yang tepat, bioteknologi atau inovasi teknologi apapun bisa digunakan sesuai dengan porsinya.

Teknologi yang melibatkan mikroorganisme atau dalam praktiknya menjaga mikroorganisme dalam tubuh manusia makin berkembang dan sudah merambah ke ranah kesehatan kulit. 

Seperti yang dilakukan oleh Nusantics. Di Nusantics kamu bisa mengecek komposisi
microbiome di kulit wajah kamu lewat Biome Scan, nih. Kulit wajahmu akan di-swab sehingga kamu bisa tahu mikroorganisme apa yang mendominasi kulit wajahmu (apakah bakteri atau jamur). 

Tak hanya di ranah kecantikan, Nusantics pun turut membantu menjaga kesehatan negeri dengan menciptakan beberapa inovasi saat pandemi kemarin, seperti BioSaliva, mBioCov-19, dan
Covid Air Scan yang bisa mendeteksi kualitas udara di sekitarmu.

Referensi:

Writer: Anita Desyanti

Editor: Serenata Kedang