• Home
  • Blog

share

Benarkah Tempat Tinggal Memengaruhi Komposisi Microbiome Tubuh?

22 Jun 2022

Benarkah Tempat Tinggal Memengaruhi Komposisi Microbiome Tubuh?

Melansir artikel Harvard School of Public Health, microbiome di dalam tubuh manusia terlihat seperti gerombolan pejalan kaki yang mengebut dan membanjiri jalanan menuju tempat kerjanya masing-masing. 

Bahkan, karena jumlahnya yang sangat banyak dan memiliki peran yang sangat penting, microbiome dianggap sebagai organ pendukung kelangsungan hidup manusia. 

Bahkan, ada penelitian yang diterbitkan Science yang menyatakan bahwa satu keluarga yang tinggal bersama bisa memiliki variasi microbiome yang sama. Wah, kok bisa ya?

Microbiome Ada di Mana-mana

Di dalam tubuh manusia terdapat sekitar 39 triliun microbiome, jumlah yang lebih besar dibandingkan sel tubuh yaitu 30 triliun, menurut data dari BBC Science Focus. Wow! 

Berarti tubuh kita menjadi tempat bermukim macam-macam mikroorganisme ini, ya! 

Namun tenang saja, karena tidak semua microbiome itu merugikan. Microbiome yang terdiri dari bakteri, virus, archaea, dan jamur ini harus terjaga keseimbangannya agar mampu melawan virus, bakteri, atau jamur bersifat patogen yang bisa menyebabkan banyak penyakit. 

Walaupun tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi mikroba yang tinggal di kulit kepala, mulut, ketiak, telapak kaki,  usus, alat vital, dan seluruh permukaan kulit ini manfaatnya sangat nyata bagi tubuh manusia. 

Baca Juga: Komposisi Microbiome yang Dimiliki Satu Keluarga yang Tinggal Bersama Cenderung Serupa, Kok Bisa?

Berikut ini adalah manfaat microbiome yang dilansir dari Healthline:

  • Lactobacillus, bakteri baik yang sangat bermanfaat bagi kesehatan usus.
  • Lactobacillus yang diserap usus sebagai probiotik dapat membantu menurunkan kolesterol.
  • Bifidobacteria dan Akkermansia membantu menurunkan berat badan dan kadar insulin dengan melindungi usus dari peradangan
  • dan masih banyak lagi.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Microbiome 

Dalam buku yang berjudul I Contain Multitudes, Ed Yong menepis pernyataan Orson Welles yang berbunyi ‘We’re born alone, we live alone, we die alone’. 

Karena pada kenyataannya, manusia selalu hidup berdampingan dengan microbiome sejak lahir, hidup, dan bahkan kematiannya. 

Ia juga menyatakan bahwa apapun yang kamu makan, microbiome-mu akan makan, ke mana pun kamu pergi, microbiome-mu juga ikut pergi bersama. 

Makanan dan tempat yang dikunjungi akan memengaruhi keberagaman microbiome. Artikel Environmental Protection Agency juga menyebutkan bahwa di setiap gedung pasti memiliki microbiome yang beraneka ragam.

Semakin banyak variasi microbiome yang ada di dalam tubuh manusia, maka semakin baik pula kesehatannya. 

Menurut Profesor Mikrobiologi Universitas College Cork Irlandia Dr. Colin Hill dalam bukunya yang berjudul Gut Microbiome, ada beberapa faktor internal dan eksternal yang bisa mempengaruhi keberagaman microbiome, di antaranya adalah:

  • ​Umur
  • Genetik
  • Tingkat stres/ kecemasan
  • Pengobatan
  • Konsumsi makanan yang beragam
  • Lingkungan tempat tinggal
  • Metode kelahiran
  • Tingkat obesitas
  • Konsumsi antibiotik
  • Aktivitas fisik

Tempat Tinggalmu Membentuk Microbiome-mu

Tempat tinggal adalah salah satu faktor yang memengaruhi komposisi microbiome tubuh. 

Sebuah riset yang dilakukan U.S. Department of Energy’s Argonne National Laboratory dan University of Chicago meneliti tentang mikroba yang hidup di dalam rumah dan apartemen. 

The Home Microbiome Project menganalisis kehidupan 7 keluarga yang terdiri dari 18 orang penghuni, 3 ekor anjing, dan 1 ekor kucing selama 6 minggu berturut-turut. 

Mereka diminta untuk menyeka telapak tangan, kaki, dan juga hidung setiap harinya guna mencatat mikroba apa saja yang ada di lingkungan tempat tinggal mereka tersebut. 

Baca Juga: Pengaruh Jendela Terhadap Komposisi Microbiome di Rumah

Penelitian ini menemukan fakta bahwa ketika ada keluarga yang pindah rumah, maka rumah baru itu akan langsung mempunyai keberagaman microbiome yang sama dengan rumah lamanya. 

Maka dari itu, manusia seringkali disebut dengan “pengangkut” mikroba. 

Kemudian, pasangan yang menikah  memiliki ragam variasi microbiome yang sama. Mereka juga menemukan bahwa telapak tangan subjek penelitian adalah organ tubuh yang memiliki ragam microbiome yang sama, sedangkan hidung memiliki jenis microbiome yang lebih spesifik di tiap individu. 

Pemimpin riset sekaligus Mikrobiologis Argonne Jack Gilbert mengatakan bahwa partisipan yang memiliki hewan peliharaan memiliki banyak jenis mikroba tanaman (yang dibawa telapak kaki hewan peliharaan tersebut) di rumahnya.

“Besar pula kemungkinan bahwa kita terpapar mikroba jahat setiap harinya–yang hidup di dalam dan permukaan diri kita, serta lingkungan sekitar kita–tapi kita hanya akan terdampak jika sistem imun kita sedang drop saja,” papar Gilbert. 

“Penelitian ini sangat penting dilakukan untuk mempelajari masalah kesehatan manusia di abad 21 ini,” ujarnya. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah microbiome yang hidup di lingkungan tempat tinggal suatu keluarga adalah kumpulan mikroba yang bisa “diajak” hidup berdampingan tanpa menimbulkan masalah kesehatan.

Mengutip Citu, microbiome yang ada di lingkungan tempat tinggal juga bisa dipengaruhi oleh tingkat polusi udara dan juga intensitas interaksi penghuni rumah dengan alam (tanah, tumbuhan, rumput, dsb).

Yuk, Lestarikan Microbiome di Lingkungan Rumahmu

Jika tidak terjaga keseimbangan dan keberagamannya, microbiome justru akan menjadi ancaman bagi kesehatanmu, lho

Mengutip The Microbiome and Disease, beberapa gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan ketidakseimbangan microbiome antara lain:

  • Jerawat
  • Diare yang disebabkan oleh konsumsi antibiotik
  • Alergi, karena sistem imunitas tubuh dipengaruhi microbiome
  • Penyakit autoimun seperti sklerosis, lupus, dan artritis reumatoid
  • Risiko terkena kanker
  • Gigi berlubang
  • Depresi dan gangguan kecemasan
  • Diabetes
  • Eksim, dermatitis, psoriasis
  • Obesitas

Selain mengonsumsi makanan yang bervariasi, faktor tempat tinggal juga sangat memengaruhi komposisi microbiome tubuh manusia. 

Baca Juga: Alasan Kenapa Kamu Harus Mulai Bercocok Tanam Sekarang

Berdasarkan The Indoor Microbiome, berikut ini adalah beberapa kiat untuk menjaga mikrobiota di rumahmu:

  • Menjaga kelembapan udara
  • Menjaga rumah tetap kering
  • Bersihkan jamur-jamur yang terlihat di sekitar rumah
  • Bersihkan permukaan lantai dan yang lainnya secara rutin
  • Memakai dan melepaskan sepatu di luar rumah
  • Pastikan rumah memiliki ventilasi udara yang baik

Sekarang kamu sudah mengetahui kalau microbiome ada di sekelilingmu dan memiliki peran penting. 

Agar keseimbangannya selalu terjaga, jangan lupa untuk pastikan kualitas udara rumah kamu dengan AirScan dari Nusantics, ya! 

Selain itu, tempat tinggalmu juga bisa terbebas dari virus-virus jahat yang mengancam kesehatan keluarga kamu! Menarik bukan?

Referensi:

Writer: Tami Kira

Editor: Serenata Kedang