• Home
  • Blog

share

5 Tanaman yang Bagus untuk Microbiome Udara Rumah Kamu

1 Apr 2022

5 Tanaman yang Bagus untuk Microbiome Udara Rumah Kamu

Kamu mungkin sudah akrab dengan penjelasan tentang microbiome usus dan kulit yang berpengaruh pada kesehatan tubuh. Tapi tahukah kamu kalau faktor eksternal dari luar tubuh kita seperti udara juga menampung banyak microbiome

Selama beberapa dekade terakhir, peran
microbiome di udara banyak dibicarakan. Setiap udara yang kita hirup ternyata mengandung jutaan mikroorganisme yang terdiri atas bakteri, jamur virus, dan archaea. Microbiome ini sebenarnya tidak hanya ada di udara, tapi juga di tubuh manusia, bahkan sejak dalam kandungan.

Baik buruknya
microbiome udara yang kita hirup umumnya dipengaruhi beberapa faktor, seperti kelembapan, sinar matahari, ukuran partikel udara, hingga aliran udaranya. 
 

Microbiome Udara di Lingkungan Rumah


Tinggal di hunian area perkotaan memiliki efek samping yang tidak diinginkan seperti aliran udara yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan lingkungan pedesaan. 

Kurangnya aliran udara memungkinkan polusi udara dalam ruangan menumpuk dan menyebabkan masalah kesehatan khususnya di sistem pernapasan yang menyebabkan asma, indera penglihatan yang ditandai dengan mata kemerahan, dan indera perasa yang diikuti dengan iritasi kulit. 


Semua penyakit kesehatan ini berakar dari satu masalah yakni sick building syndrome, yakni suatu kondisi di mana rumah tinggal, gedung perkantoran, dan gedung industri memberikan gejala penyakit yang berhubungan dengan kualitas udara, serta durasi menetap di dalam gedung itu sendiri. 

Faktanya, perabotan modern, bahan bangunan sintetis dan bahkan karpet bisa jadi mengandung lebih banyak bahan kimia yang pada dasarnya bisa menghasilkan 90 persen polusi udara dalam ruangan, lho.

Untuk mengurangi risiko tersebut, salah satu cara efektif yang bisa dilakukan adalah dengan memelihara tanaman di lingkungan sekitar rumah kamu. 


Baca Juga: Pengaruh Jendela Terhadap Komposisi Microbiome di Rumah
 

Tanaman yang Bagus untuk Rumah


Dalam studi yang dirangkum oleh NASA, tanaman dapat menyerap racun berbahaya dari udara terutama di ruang tertutup dengan sedikit aliran udara. 

Studi ini telah menjadi dasar tentang manfaat tanaman yang ditempatkan di dalam ruangan yang mampu membersihkan udara. NASA merekomendasikan 2 atau 3 tanaman dalam pot berukuran 8 hingga 10 inci untuk setiap ruangan dengan luas 30 meter. 

Nah, beberapa tanaman yang disarankan untuk ditempatkan di rumah adalah: 

 

1. Sri Rejeki (Aglaonema)

Sumber: cnnindonesia.com


Tanaman hias ini tampaknya sudah tak asing lagi bagi kamu karena tumbuh dan banyak dipelihara orang-orang yang tinggal di kawasan tropis seperti di Indonesia. 

Sri Rejeki merupakan tanaman yang memiliki motif dan warna yang cantik. Tanaman ini memiliki kemampuan menyerap banyak racun di
microbiome udara, sehingga butuh dirawat sebaik mungkin agar tetap sehat. 

Perawatan tanaman: Tanaman Sri Rejeki suka berada dalam kondisi yang lembap. Kamu perlu menyiram tanaman ini secara rutin dibarengi dengan pemberian kompos. 

Beracun bagi hewan: Sri Rejeki bisa jadi tanaman beracun bagi anjing atau kucing.

Zat kimia yang diserap: benzena, karbon monoksida, formaldehida, trikloroetilena, dan banyak lagi.

Baca Juga: Cahaya Matahari Bisa Membunuh Bakteri Jahat di Dalam Rumah, Lho!
 

2. Bunga Peace Lily

Sumber: kompas.com


Pada 1980-an, NASA dan Associated Landscape Contractors of America menemukan bahwa bunga peace lily adalah salah satu dari tiga tanaman yang bermanfaat untuk menghilangkan zat beracun pada alat rumah tangga seperti amonia.

Perawatan tanaman: Bunga peace lily tumbuh subur di tempat yang banyak cahaya. Jika kekurangan cahaya, bunganya akan mekar tidak sempurna.

Beracun bagi hewan dan manusia: Meskipun namanya menenangkan, tanaman cantik ini beracun bagi kucing, anjing, dan anak-anak. Lebih baik meletakkan pada area yang sulit terjangkau dan dijadikan hanya sebagai tanaman hias karena dapat menyebabkan masalah kulit seperti perasaan terbakar, bengkak, dan iritasi.

Zat kimia yang diserap: formaldehida, benzena, trikloretilen, xilena, amonia, dan lainnya.
 

3. Lili Paris (Spider Plant)

Sumber: allaboutgardening.com


Tanaman Lili Paris atau yang juga dikenal sebagai spider plant dikenal sebagai tanaman yang ramah akan microbiome udara. 

Dikutip dari situs web
Microbe, tanaman spider plant memengaruhi microbiome udara karena memiliki efek positif pada kualitas udara dalam ruangan dengan menyerap kontaminan seperti etilbenzena. 

Perawatan tanaman: Siram tanaman spider plant dua hingga tiga kali seminggu.

Tidak beracun: Tanaman ini tidak berisiko jika ditempatkan dekat dengan anak-anak atau hewan peliharaan.

Zat kimia yang diserap: formaldehida, xilena, etilbenzena, dan banyak lagi. 
 

4. Dracaena

Sumber: kompas.com


Dracaena adalah jenis tanaman hias yang sebenarnya banyak ditemukan di Indonesia. Bentuk, ukuran, dan warna yang menarik membuat banyak orang menjadikannya tanaman hias. 

Beberapa kelompok dracaena bahkan dapat mengontrol kelembapan ruangan dan menghasilkan oksigen. Karena bentuknya yang menarik, tanaman ini juga dianggap dapat meningkatkan suasana hati orang-orang di sekitarnya. 


Perawatan tanaman: Jaga agar tanah tetap lembap, tetapi tidak terlalu basah. Kondisi tanaman yang terlalu lembap dapat membuat tanaman ini layu.

Beracun untuk hewan: Kucing atau anjing yang berada di dekat tanaman ini mungkin akan mengeluarkan banyak air liur dengan pupil yang perlahan akan melebar. Jika tidak secara sengaja memakan tanaman ini, kemungkinan besar hewan akan muntah.

Zat kimia yang diserap: formaldehida, xilena, toluena, benzena, dan trikloretilen.

Baca Juga: Dampak Udara Indoor yang Sehat dan Bersih terhadap Kesehatan Tubuh
 

5. Bunga Serunai (Chrysanthemums)


Bunga serunai atau krisan adalah tanaman yang menempati peringkat teratas untuk membersihkan udara. Tanaman ini terbukti menghilangkan zat kimia umum yang ada di rumah seperti amonia.

Kendati demikian, bunga ini hanya mekar sekitar enam minggu. Kamu dapat menyuburkan potnya lagi dengan selalu menjaga kelembapannya. Namun, tanpa bunga, tanaman ini tidak memiliki fungsi membersihkan udara. 


Perawatan tanaman: Jaga kelembapan tanah setidaknya setiap dua hari sekali.

Beracun untuk hewan: Tanaman ini bisa berisiko bagi ibu hamil dan menyusui, juga hewan peliharan seperti kucing dan anjing.

Zat kimia yang diserap: formaldehida, xilena, benzena, dan amonia.

Nah, itulah lima jenis tanaman yang bagus untuk membersihkan
microbiome udara rumah kamu. Microbiome udara yang sehat, tentu akan memengaruhi kesehatan tubuh juga.

Kalau kamu masih belum yakin dengan kualitas udara di dalam rumah atau kantor kamu, silakan coba layanan
Nusantics Covid Air Scan untuk memonitor microbiome udara sekitarmu.

Covid Air Scan menggunakan teknologi
Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) yang sangat akurat dalam mengidentifikasi patogen. Ditambah dengan sensitivitas yang tinggi, Nusantics Covid Air Scan mampu mendeteksi ada atau tidaknya virus COVID-19 beserta mutasinya di udara.

Klik
di sini untuk informasi lebih lanjut tentang Covid Air Scan, ya!

Referensi:

Writer: Ria Theresia Situmorang

Editor: Serenata Kedang