Blog
Waspada! Obesitas Dapat Membahayakan Sistem Imun Kamu, Lho!
May 14, 2024 by Lintang Zahrima Kalsum
Share
Siapa bilang menjaga berat badan tetap stabil hanya karena untuk penampilan? Berat badan yang ideal pun turut memengaruhi kondisi kesehatan kamu saat ini dan di masa depan, lho.
Artikel penelitian berjudul Is Obesity a Risk Factor for Crohn’s Disease? menyimpulkan bahwa berat badan berlebih atau obesitas memiliki peranan dalam kemungkinan mengidap penyakit Crohn, yaitu penyakit radang usus kronis yang memengaruhi lapisan saluran pencernaan.
Tak hanya Crohn, obesitas disebut juga sebagai “bumbu penyedap” penyakit lain yang akan lebih memperparah. Diteliti oleh ProQuest Journal, peningkatan berat badan dan durasi obesitas sangat terkait dengan peningkatan morbiditas (keadaan sakit seseorang) dan mortalitas (ukuran kematian rata-rata penduduk) secara keseluruhan.
Sebut saja mortalitas dari semua kanker dan tingkat kejadian beberapa jenis kanker tertentu telah meningkat pada individu yang obesitas. Insiden dan keparahan penyakit menular juga akan lebih tinggi pada obesitas daripada yang tidak obesitas menurut klinis data survei.
Obesitas sudah ditetapkan menjadi masalah yang cukup serius di Indonesia. Per Maret 2021, Unicef Indonesia melaporkan negara kita mengalami peningkatan dalam masalah obesitas di kalangan orang dewasa bahkan berlipat ganda selama dua dekade terakhir.
Sedangkan laporan untuk kalangan usia anak-anak juga meningkat, sesuai data Survei Riset Kesehatan Dasar Nasional Tahun 2018, yakni satu dari lima anak usia sekolah dasar dan satu dari tujuh remaja di Indonesia mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Baca Juga: Microbiome dan Diabetes, Adakah Hubungannya?
So, apakah kamu sudah mencari tahu apakah berat badanmu termasuk ideal atau tidak? Untuk menghitung berat badan ideal yang sesuai dengan tinggi badanmu, kamu bisa gunakan rumus berikut:
Laki-Laki
Berat badan ideal (kg) = [tinggi badan (cm) – 100] – [(tinggi badan (cm) – 100) x 10 persen]
Perempuan:
Berat badan ideal (kg) = [tinggi badan (cm) – 100] – [(tinggi badan (cm) – 100) x 15 persen]
Sebelum membahas bahaya obesitas, yuk kita pahami dulu apa itu sistem imun dan bagaimana cara kerjanya.
Jurnal The Lancet mendefinisikan sistem imun sebagai jaringan interaktif organ limfoid, sel, faktor humoral, dan sitokin. Sistem imun memiliki fungsi utama dalam pertahanan inang, terutama ketika bakteri patogen masuk dan menyerang tubuh.
Artikel penelitian Discrimination and dialogue in the immune system pun menyimpulkan hal serupa, bahwa sistem imun bertugas mempertahankan tubuh individu sepanjang hidupnya.
Sistem imun sangat penting bagi manusia karena merupakan “pasukan perang” saat tubuh diserang mikroorganisme tak dikenal atau yang sifatnya merusak. Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan agar sistem imun tetap dalam kondisi baik, yakni:
Udara buruk seperti yang berasal dari asap kendaraan atau asap rokok akan memengaruhi pernapasan dan pembuluh darah, sehingga daya tahan tubuhmu bisa terganggu. Kontaminasi udara juga bersifat racun sehingga dapat menimbulkan risiko penyakit. Jika kamu mau mengecek apakah ruangan rumah atau tempat kerjamu sudah terbebas dari mikroorganisme patogen atau belum (misalnya virus COVID-19), kamu bisa coba layanan Nusantics Covid Air Scan, ya.
Kurang bergerak akan membuat tubuh tidak bugar dan bahaya obesitas. Gula dan kalori yang ada dalam tubuhmu tidak akan terbakar menjadi energi, sehingga akan menumpuk dan mengganggu sistem imun.
Baca Juga: Benarkah Rajin Olahraga Bisa Memperbaiki Microbiome?
Berbagai produk kecantikan yang mengandung berbagai zat kimia bisa jadi akan terserap ke dalam tubuhmu. Mulai dari berbagai jenis lipstik, foundation, atau concealer, apalagi jika digunakan dalam jumlah berlebihan. Penggunaan produk dengan bahan kimia secara terus menerus ini bisa jadi berpotensi membahayakan sistem imun, lho. Solusinya, kamu bisa memilih produk kecantikan yang berbahan alami, tidak menggunakan bahan potensi berbahaya, ramah microbiome dan lingkungan seperti Nusantics Biome Beauty.
Junk food memang jadi salah satu alternatif pilihan makanan yang paling simple dan membuat kenyang. Namun, tahukah kamu kalau junk food mengandung banyak minyak? Dalam jumlah yang tidak terkontrol akan menyebabkan risiko peningkatan peradangan di tubuh, yang akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.
Di dalam tubuh, ada dua hormon bernama ghrelin (hormon yang meningkatkan nafsu makan) dan leptin (hormon yang memberi sinyal kenyang dan menurunkan nafsu makan). Jika kamu kurang tidur, hormon ghrelin ini akan meningkat dan membuat kamu akan merasa lapar terus dan ingin makan terus. Akhirnya berat badan naik dan jika terus menerus risiko obesitas akan di depan mata, nih.
Stres merupakan salah satu penyebab berbagai penyakit. Saat stres, kamu akan lebih mudah diserang patogen karena tubuh tidak berada dalam kondisi prima sehingga melemahkan sistem imun.
Nah, obesitas sendiri sebenarnya disebabkan oleh banyak hal. Namun, salah satu penyebab paling utama ialah terlalu banyak konsumsi junk food dan protein, dibarengi kurangnya bergerak.
Dari penelitian ProQuest Journal, disebutkan bahwa beberapa jenis pengamatan menunjukkan fakta obesitas dapat dikaitkan dengan kekebalan yang berubah lho.
Cambridge University Press menerangkan, obesitas dapat merusak sistem imun dengan mengubah jumlah leukosit (sel darah putih) dan respons imun yang diperantarai sel. Leukosit adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh, bertugas untuk menghasilkan antibodi dari produksi sumsum tulang. Nantinya, antibodi ini berguna untuk melawan virus, jamur, bakteri, dan parasit penyebab penyakit.
Bayangkan ketika jumlah leukosit yang sudah diproduksi dan siap diedarkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah justru mengalami gangguan dan perubahan jumlah akibat obesitas. Akibatnya, jumlah leukosit yang beredar ke seluruh tubuh tidak sesuai.
Di sinilah sistem imun akan terganggu. Jika imun terganggu tentu saja tubuhmu tidak akan mampu melawan berbagai serangan patogen. Selanjutnya, kamu jadi terserang penyakit, deh.
Baca Juga: Bagaimana Peran Bakteri Meningkatkan Sistem Imun Tubuh?
Jadi, makan enak memang boleh, tapi selalu ingat apapun yang berlebihan tidak baik, ya. Seimbangkan juga dengan asupan serat dari sayur dan buah, probiotik, dan minum air putih secukupnya.
Sempatkan diri untuk olahraga, minimal 15 menit dalam sehari. Selain bisa menghindari obesitas, rutin olahraga pun membuat jantung dan organ lain tetap sehat.
Masih mau baca artikel menarik lainnya tentang kesehatan usus, sistem imun, microbiome, atau kesehatan lingkungan? Mampir ke Nusantics Blog, ya!
Referensi:
Fresh Articles
The most established precision molecular diagnostics company in Indonesia
Find Us
Mon - Fri: 9 a.m. - 6 p.m.
i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210
Contact Us
hello@nusantics.com
+62 (21) 509 194 30
Copyright © 2025 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Privacy Policy
© 2025 PT Riset Nusantara Genetika.
Privacy Policy