logo-dark
logo-dark

Home

Blog

Sering Digigit Nyamuk, Apakah Ada Hubungannya dengan Kondisi Microbiome?

Blog

Sering Digigit Nyamuk, Apakah Ada Hubungannya dengan Kondisi Microbiome?

May 14, 2024 by Lintang Zahrima Kalsum

Share

blog-image

Siapa, nih, yang tiap malam diserang pasukan nyamuk sampai tidak bisa tidur? Ada, lho, sebagian orang yang lebih sering digigit nyamuk dibanding yang lain. Jangan-jangan ada hubungannya dengan microbiome!

Nyamuk yang suka mengisap darah manusia adalah nyamuk betina. Nyamuk betina mengisap darah manusia bertujuan mencari protein amino. Protein amino ini digunakan oleh nyamuk betina untuk  mengembangkan telurnya.

Namun, terlepas dari kebutuhan dan kesenangan nyamuk betina, apakah ada pengaruh 
microbiome di dalam tubuh manusia sehingga nyamuk betina suka menghisap darah manusia? 

Perlu kamu ketahui dulu apa itu 
microbiome. Microbiome adalah sekumpulan mikroorganisme (jamur, bakteri, virus, archaea) hidup di dalam tubuh manusia yang memberikan berbagai manfaat bagi seluruh proses dan metabolisme di dalam tubuh manusia, mulai dari proses pencernaan, pembentukan kekebalan tubuh, sampai kesehatan kulit dan lain-lain.

Kondisi 
microbiome yang seimbang tentu akan memaksimalkan perannya di dalam tubuh manusia. Begitu pula sebaliknya. Jika kurang atau berlebih sehingga tidak seimbang, maka dapat memberikan risiko pada tubuh manusia. 

Nah
, microbiome rupanya sangat berpengaruh pada proses nyamuk mengisap darah manusia. Mengapa bisa begitu, ya? 
 

Bau Khas pada Kulit Manusia

bau khas kulit manusia


Tahukah kamu, kulitmu ternyata memiliki bau khas yang berperan sebagai perangsang untuk menarik nyamuk betina untuk mendekat. Lalu, dari mana bau di kulit muncul? 

Berdasarkan artikel di situs web 
Harvard University, kulit manusia tersusun oleh lapisan epidermis yang di dalamnya terdapat sekitar 1.000 spesies mikroorganisme hidup, yang biasa disebut microbiome. Jumlah ini cenderung statis meskipun kita bertambah usia.

Baca Juga: Apa Itu Microbiome Kulit?

Microbiome yang hidup di kulit ini memiliki pengaruh yang banyak bagi kulitmu, mulai dari menjaga kelembapan kulit, menghindarkannya dari jerawat, meregenerasi kulit, menjaga imunitas kulit, sampai menghasilkan bau pada kulit. 

Bukan hanya bau badan yang tidak sedap, tapi juga bau khas kulit sehat yang beraroma menyenangkan. Komposisi 
microbiome di kulit kita yang menghasilkan bau itulah yang menarik perhatian nyamuk betina untuk mendekat ke kita.

Dilaporkan oleh penelitian berjudul 
Mosquito/microbiota interactions: from complex relationships to biotechnological perspectives, hingga kini ada 3.500 spesies nyamuk yang berbeda dan beberapa puluh di antaranya adalah patogen (penyebab penyakit). 

Nyamuk-nyamuk tersebut mencari sumber makanan dari rangsangan bau. Nyamuk jantan lebih banyak mencari makanan di bunga-bungaan dan nyamuk betina mencari makan untuk mengembangkan telurnya dengan mengisap darah manusia. 


Baca Juga: 5 Probiotik Alami untuk Kamu yang Alergi Kulit dan Makanan

Kalau kulit kita tidak memiliki microbiome, maka tidak akan berbau. Penelitian berjudul Composition of Human Skin Microbiota Affects Attractiveness to Malaria Mosquitoes mengatakan, bau muncul dari adanya microbiome di kulit yang mengubah senyawa sehingga ada penguapan di sana. Penguapan inilah yang menghasilkan bau. 
 

Microbiome Kulit yang Sehat

microbiome kulit yang sehat


Nah, semakin beragam microbiome kulitmu menandakan bahwa kulitmu sehat, tetapi juga akan semakin menarik perhatian nyamuk. Situs web hyperbiotics menyatakan bahwa orang yang memiliki microbiome lebih beragam akan menghasilkan bau lebih menyenangkan di keringatnya dan lebih menarik perhatian nyamuk.     

Jadi, sudah jelas ya, bahwa 
microbiome memiliki peran bagi nyamuk untuk mendekat dan mengisap darah kita. Bisa dikatakan, jika nyamuk suka kulitmu, berarti kulitmu memiliki bau yang menyenangkan dan sehat.

Sebenarnya menghindari nyamuk cukup mudah, 
kok. Kalau kamu hidup bersih dan sehat serta di rumahmu tidak ada tumpukan barang yang bisa menjadi tempat tinggal nyamuk, maka rumahmu akan senantiasa bebas dari nyamuk.  

Namun, perlu kamu ingat juga, jika 
microbiome tidak seimbang maka akan muncul berbagai masalah kulit. Jadi, lebih baik memiliki microbiome seimbang meski berisiko digigit nyamuk. Sebab, microbiome yang tidak seimbang bisa mendatangkan lebih banyak masalah.

Baca Juga: 6 Masalah Kulit yang Berasal dari Usus

Lalu, bagaimana cara mengetahui apakah microbiome kulitmu sudah seimbang? Kamu bisa mengeceknya dengan Biome Scan dari Nusantics. Yuk, cari tahu lebih lanjut di sini!

Referensi:


logo-dark
logo-dark

The most established precision molecular diagnostics company in Indonesia

Find Us

Mon - Fri: 9 a.m. - 6 p.m.

i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210

Contact Us

hello@nusantics.com

+62 (21) 509 194 30

Copyright © 2025 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Privacy Policy

logo-dark
logo-dark

© 2025 PT Riset Nusantara Genetika.

Privacy Policy