share
Seberapa Banyak Kuman di Tangan Kita?
9 Dec 2021
Tangan adalah salah satu tempat ternyaman bagi kuman untuk bersarang. Kenapa? Karena tangan menyentuh banyak dalam kurun waktu tertentu. Makanya, orang disarankan untuk sering mencuci tangan.
Nah, komitmen untuk menjaga kebersihan tangan pun baiknya tidak hanya datang dari diri sendiri saja. Tetapi juga orang sekitar seperti keluarga, teman dan bahkan tempat-tempat yang ingin dikunjungi sesuai dengan protokol kesehatan yang sesuai untuk menjaga kebersihan tangan.
Berapa Banyak Kuman di Tangan?
Sebagian besar kuman yang membuat kita sakit ditularkan melalui kontak langsung atau tidak langsung. Bagian tubuh yang sering melakukan kontak tersebut adalah tangan serta bagian permukaan kulit yang terkontaminasi.
Dikutip dari Antimicrobial Resistance yang diterbitkan pada tahun 2014, tangan kita rata-rata membawa 3.200 kuman berbeda yang berasal dari lebih dari 150 spesies. Beberapa di antara jenis kuman ini berbahaya dan menyebabkan infeksi.
Kuman bisa ada di tangan kemungkinan setelah melakukan aktivitas sehari-hari seperti menggunakan toilet, memasak makanan, mengganti popok, dan menyentuh benda-benda yang sering dipegang orang lain.
Berdasarkan sumber Tri Living Well, satu kuman dapat berkembang biak menjadi lebih dari 8 juta kuman dalam satu hari. Nah, hampir 80 persen kuman penyebab penyakit disebarkan oleh tangan.
Fakta lainnya adalah kuman di sidik jari bisa jadi berkembangbiak dua kali lipat setelah menggunakan toilet. Selain itu, kuman juga banyak terdapat pada ponsel, keyboard, dan talenan daripada di dudukan toilet.
Jika tidak mencuci tangan, kemungkinan besar kuman akan berpindah ke media makanan dan minuman. FYI guys, tangan menyebarkan 1.000 kali lebih banyak kuman saat tangan dalam keadaan basah daripada kering!
Baca Juga: Ini 12 Jenis Bakteri yang Kurang Baik bagi Tubuh
Kuman di Tangan Bisa Menyebabkan Penyakit
Sebelum membahas soal kuman di tangan, alur penyebaran kuman bisa dilihat dari proses keluarnya feses dari tubuh. Dilansair dari Centers of Disease Control and Prevention, feses atau kotoran dari tubuh manusia atau hewan merupakan sarang dari kuman berbahaya seperti Salmonella, E. coli O157, dan norovirus penyebab diare dan beberapa infeksi saluran pernapasan seperti adenovirus dan penyakit tangan-kaki-mulut.
Jenis kuman ini bisa langsung masuk ke tangan setelah orang menggunakan toilet atau mengganti popok dengan jumlah yang bervariasi tergantung jenis kegiatan dan kontaknya.
Sebagai gambaran, satu gram kotoran manusia bisa mengandung satu triliun kuman yang dapat terkontaminasi ke benda lain. Ketika kuman ini masuk ke tangan dan tidak dibersihkan, kuman tersebut dapat ditularkan dari orang lain yang menyebabkan penyakit.
Baca Juga: Apakah Terlalu Bersih Berdampak Baik untuk Kesehatan Kulit?
Mencuci Tangan Mencegah Penyebaran Penyakit
Pada dasarnya, mencuci tangan mencegah penyakit dan penyebaran infeksi ke orang lain. Dikutip dari Minnesota Department of Health, mencuci tangan dengan sabun dapat menghilangkan kuman dari tangan. Ini membantu mencegah infeksi karena:
- Orang sering menyentuh mata, hidung, dan mulut mereka tanpa menyadarinya. Kuman bisa masuk ke dalam tubuh melalui mata, hidung, dan mulut sehingga membuat kita sakit.
- Kuman dari tangan yang tidak dicuci dapat masuk ke makanan dan minuman saat orang menyiapkan atau mengonsumsinya. Kuman dapat berkembang biak pada beberapa jenis makanan atau minuman dalam kondisi tertentu dan membuat orang sakit.
- Kuman dari tangan yang tidak dicuci dapat berpindah ke benda lain, seperti pegangan tangan, bagian atas meja, atau mainan, dan kemudian berpindah ke tangan orang lain.
- Menghilangkan kuman melalui cuci tangan membantu mencegah diare dan infeksi pernapasan dan bahkan dapat membantu mencegah infeksi kulit dan mata.
Mencuci Tangan yang Benar
Dikutip dari situs World Health Organisation, cara mencuci tangan yang benar adalah:
- Gosok tanganmu dengan sabun, bahan alami lebih dianjurkan agar tidak merusak microbiome kulit.
- Cuci tangan dengan air mengalir.
- Durasi mencuci tangan yang disarankan adalah 40-60 detik.
Baca Juga: Mengapa Gadget Harus Rutin Dibersihkan?
Nusantics sebagai perusahaan bioteknologi yang berfokus pada riset dan teknologi terkait microbiome juga menghadirkan solusi kesehatan yakni Nusantics Covid Air Scan. Ini adalah layanan pendeteksian virus COVID-19 di udara, terutama di dalam ruangan.
Nusantics Covid Air Scan menggunakan teknologi Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) yang sangat akurat dalam mengidentifikasi patogen. Ditambah dengan sensitivitas yang tinggi, Nusantics Covid Air Scan mampu mendeteksi ada atau tidaknya virus COVID-19 beserta mutasinya di udara.
Pengambilan sampel udara dilakukan di beberapa titik sekaligus. Tak perlu menunggu lama, hasilnya dapat diketahui dalam 1-3 hari sejak pengambilan sampel. Canggih, kan? Cek di sini selengkapnya, ya.
Referensi:
- https://www.pfizer.com/news/hot-topics/how_clean_are_your_hands
- https://www.tchc.org/blog/2018/12/12/hand-hygiene-and-germ-facts/
- https://www.health.state.mn.us/people/handhygiene/why/5ways.html
- O’Neill Jim, Antimicrobial Resistance: Tackling a Crisis for the Health and Wealth of Nations. The Review on Antimicrobial Resistance 2014; 3(4):542-762
- Van Boeckel, T P et al. Global antibiotic consumption 2000 to 2010: an analysis of national pharmaceutical sales data. The Lancet Infectious Diseases 2014; 14(8): 742–750.
- Franks AH, Harmsen HJM, Raangs GC, Jansen GJ, Schut F, Welling GW. Variations of bacterial populations in human feces measured by fluorescent in situ hybridization with group-specific 16S rRNA-targeted oligonucleotide probes. Appl Environ Microbiol. 1998;64(9):3336-3345.
Writer: Ria Theresia Situmorang
Editor: Serenata Kedang