Blog
Perbedaan Materi Genetik: RNA dan DNA
March 08, 2022 by Agnes Octaviani
Share
Semakin dipelajari, setiap bagian dari makhluk hidup sungguh semakin kompleks. Misalnya saja manusia yang memiliki lebih dari 25 ribu gen dalam genome manusia. Gen tersusun dari DNA dan diperkirakan ada sekitar 3 juta pasang basa (base pair) dalam genome manusia.
Manusia diperkirakan memiliki 10 triliun sel, jadi jika dibuat garis, DNA yang terdapat dalam setiap sel dapat terentang dari bumi hingga ke matahari hingga 100 kali, lho!
Kata DNA dan RNA bagi orang awam mungkin diketahui dari beberapa sumber. Misalnya “tes DNA” yang kerap kali disebut dalam beberapa film untuk membuktikan hubungan genetik atau darah dua orang. Kemudian RNA yang akhir-akhir ini semakin sering didengar karena teknologi vaksin mRNA yang menjadi salah satu pilihan vaksin COVID-19.
Walaupun keduanya terdengar mirip dan memang memiliki kemiripan, terdapat perbedaan struktural dan fungsional di antara DNA dan RNA. DNA dan RNA sama-sama merupakan jenis molekul yang disebut nucleic acid, berperan dalam menyimpan informasi genetik yang digunakan sel untuk membuat protein.
Baca Juga: Penasaran dengan Leluhurmu? Yuk, Pahami Apa Itu Genetika!
Informasi genetis dibawa dalam molekul-molekul yang disebut DNA (deoxyribonucleic acid). DNA menentukan setiap karakteristik fisik yang diturunkan pada setiap makhluk hidup, termasuk beberapa jenis virus.
DNA dapat ditemukan di hampir setiap sel, mengontrol bagaimana sel bereplikasi dan berfungsi, serta menentukan sifat apa yang diturunkan oleh generasi sebelumnya. Beberapa contoh karakter fisik yang ditentukan oleh DNA adalah warna mata, warna rambut, atau warna kulit.
Ketika sel perlu membuat protein, instruksi akan dikirimkan kepada DNA. Kemudian instruksi ini memberi sinyal pada gen yang sesuai untuk mulai membentuk RNA (ribonucleic acid). Bisa dikatakan RNA merupakan pengantar pesan atau perintah dari sel untuk DNA.
Terdapat beberapa perbedaan utama materi genetik DNA dan RNA, yaitu dari segi fungsi, gula, basa (base), struktur atau bentuknya, lokasi, dan bagaimana mereka bereplikasi.
DNA berfungsi menyimpan segala informasi genetik, mirip seperti sebuah blueprint bagaimana kehidupan organisme diciptakan. Fungsinya untuk jangka panjang adalah sebagai alat penyimpanan, bayangkan seperti flashdisk yang menyimpan blueprint kehidupan yang dapat diteruskan ke generasi selanjutnya.
Sedangkan tugas RNA adalah untuk membaca kode yang dibuat dan disimpan DNA. Proses ini melibatkan beberapa langkah dan terdapat RNA spesifik untuk melakukan setiap langkahnya.
Terdapat tiga tipe RNA dengan fungsi yang berbeda-beda, yaitu:
Baca Juga: Mengenal CRISPR/Cas9, Sistem Imun Bakteri yang Bisa Bantu Ilmuwan Edit DNA
DNA dan RNA sama-sama terdiri dari zat gula namun berbeda jenis. DNA mengandung jenis gula yang disebut deoxyribose, sedangkan pada RNA adalah ribose. Kandungan ribose dalam RNA membuatnya lebih reaktif secara kimiawi dibandingkan dengan DNA, sehingga lebih cocok untuk ambil bagian dalam proses reaktif sel.
Struktur basa dalam DNA adalah unit dasar dalam kode genetik yang urutan dan pasangannya sangat penting untuk fungsi biologis. Empat basa yang mendirikan kode ini adalah adenine (A), thymine (T), guanine (G), dan cytosine (C). Para basa ini berpasangan dalam struktur double helix, yaitu A dengan T, dan C dengan G.
Pada RNA thymine (T) tidak ada, digantikan oleh uracil (U), dan berpasangan dengan A.
Ilustrasi bentuk struktur DNA yang double helix (menyerupai dua helai pita) mungkin sering kamu lihat dimana-mana, sedangkan RNA masih jarang diketahui. RNA berbentuk seperti satu helai pita, namun dapat menjadi dua helai ketika sedang mengantarkan perintah. Polimer DNA juga lebih panjang dibandingkan dengan polimer RNA.
DNA terletak di nucleus atau mitochondria, sedangkan RNA dapat ditemukan di cytosol dan ribosome, walau terkadang terdapat di nucleus pula.
Molekul DNA dapat memperbanyak diri sendiri atau self-replicating, sedangkan RNA membutuhkan proses sintesis yang disebut transcription.
Perkembangan teknologi DNA dan RNA semakin kompleks, namun membawa harapan untuk berbagai bidang. Mulai dari rekayasa genetika untuk ketahanan pangan hingga vaksin, teknologi yang memanfaatkan DNA dan RNA menawarkan solusi dan kemajuan dalam bidang bioteknologi.
Misalnya saja baru-baru ini, Moderna mulai menguji coba vaksin HIV yang berbasis teknologi mRNA pada relawan manusia. Tentu ini merupakan kemajuan besar karena jutaan manusia mengidap HIV/AIDS sejak tahun 1980-an dan belum ada obatnya.
Baca Juga: Mengenal Vaksin Berteknologi Avant Garde
Sebagai startup bioteknologi di Indonesia, Nusantics juga menerapkan sebagian kecil teknologi yang berkaitan dengan DNA, yaitu untuk membantu mendiagnosa virus Covid-19 dan monitoring virus dalam ruangan. Keduanya menggunakan metode PCR yang canggih dan sampel DNA virus COVID-19.
Masih ingin tahu lebih banyak tentang dunia microbiome dan kaitannya dengan hidup kamu? Rajin main ke Nusantics Blog, yuk!
Referensi:
Fresh Articles
The most established precision molecular diagnostics company in Indonesia
Find Us
Mon - Fri: 9 a.m. - 6 p.m.
i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210
Contact Us
hello@nusantics.com
+62 (21) 509 194 30
Copyright © 2024 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Privacy Policy
© 2024 PT Riset Nusantara Genetika.
Privacy Policy