• Home
  • Blog

share

Apa Bedanya Genetik dan Genomik?

24 Sep 2021

Apa Bedanya Genetik dan Genomik?

Istilah genetik dan genomik sering digunakan bergantian. Padahal, keduanya berbeda.

Genetik dan genomik memang berasal dari sebuah kata dalam Bahasa Yunani, 
gen, yang berarti kelahiran atau asal. Keduanya pun sama-sama melibatkan studi materi genetik. Namun, persamaannya hanya sebatas itu. Lantas, apa saja, ya, perbedaannya?
 

Genetik

genetik


Genetik adalah studi tentang gen dan perannya dalam pewarisan sifat atau kondisi tertentu (hereditas) dari generasi ke generasi. Karakteristik organisme hidup diturunkan melalui DNA, yakni molekul yang mengandung gen (unit dasar dari hereditas).

Setiap sel di tubuh manusia memiliki rantai DNA yang lengkap. Masing-masing rantai mengandung gen yang membawa instruksi untuk membuat protein yang mengatur aktivitas sel dan fungsi tubuh. Gen juga mengangkut instruksi mengenai sifat tertentu, seperti warna mata dan rambut atau risiko mengidap penyakit keturunan.

Dalam penelitian biomedis, ilmuwan mencoba memahami bagaimana gen memandu perkembangan tubuh, menyebabkan penyakit, atau memengaruhi respons terhadap obat.


Baca Juga: Ungkapan "You Are What You Eat", Mitos atau Fakta?
 

Genomik

genomik


Berbeda dengan genetik, genomik adalah studi tentang keseluruhan gen sebuah organisme (genom), termasuk interaksi antara gen dan dengan lingkungan seseorang. Istilah genomik baru muncul di beberapa dekade terakhir berkat kemajuan teknologi.

Menggunakan 
teknik tingkat tinggi bioinformatika, peneliti menganalisis data sekuens DNA yang sangat banyak untuk menemukan variasi yang memengaruhi kesehatan, penyakit, atau respons seseorang terhadap obat.

Genomik melibatkan studi ilmiah penyakit yang kompleks, seperti penyakit jantung, asma, diabetes, dan kanker, karena penyakit-penyakit tersebut umumnya lebih disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan dibanding karena gen itu sendiri.

Jika bicara tentang 
kanker, genomik umumnya merujuk pada studi mutasi dalam gen yang dapat menggerakkan berbagai perilaku kanker. Mulai dari seberapa agresif kanker tersebut sampai apakah kanker menyebar hingga lokasi yang jauh di tubuh.

Baca Juga: Mengenal Anthropocene Dynamics, Manusia sebagai Penggerak Perubahan Lingkungan
 

Kegunaan Tes Genetik dan Genomik

kegunaan tes genetik


Genetik dan genomik sama-sama berperan dalam kesehatan dan penyakit, tapi digunakan dengan cara dan kondisi yang sangat berbeda.

Genetik membantu individu dan keluarga mempelajari bagaimana kondisi seperti fibrosis kistik  dan anemia sel sabit (kelainan pada bentuk sel darah merah) bisa diwariskan di keluarga, serta opsi 
screening, tes, dan pengobatan apa saja yang tersedia.

Sementara itu, genomik membantu peneliti menemukan penyebab sebagian orang bisa sakit karena infeksi, faktor lingkungan, dan perilaku tertentu, sementara orang lain tidak.

Misalnya, ada orang yang rajin berolahraga, makan sehat, serta rutin memeriksakan kesehatan, tapi meninggal karena serangan jantung di usia 40 tahun. Di sisi lain, ada perokok yang tidak pernah berolahraga, terbiasa makan makanan tidak sehat, tapi berumur panjang. Nah, genomik bisa menjadi kunci memahami perbedaan tersebut.

Menurut data 
CDC, di luar kecelakaan (misalnya karena jatuh, kecelakaan kendaraan bermotor, atau keracunan), faktor genomik berperan dalam sembilan dari 10 penyebab kematian tertinggi di Amerika Serikat. Contohnya adalah penyakit jantung, kanker, dan diabetes.

Berdasarkan informasi dari 
National Human Genome Research Institute, semua manusia memiliki susunan genetik yang 99,9% identik. Nah, perbedaan pada 0,1% itulah yang memegang petunjuk penting tentang penyebab penyakit.

Genomik membantu peneliti menemukan cara untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit pada orang yang memiliki kecenderungan genetik. Misalnya dengan membuat rencana diet dan olahraga untuk mencegah atau menunda timbulnya diabetes tipe 2 pada orang yang memiliki riwayat penyakit tersebut.

Pada kanker, tes genetik berusaha melihat mutasi genetik pada pasien yang memiliki keturunan penyakit dari keluarga. Karena itu, tes ini sering direkomendasikan pada orang yang memiliki riwayat kanker jenis tertentu dari keluarga.

Di sisi lain, tes genomik digunakan untuk mengidentifikasi mutasi yang tidak berhubungan dengan hereditas, tapi terjadi di dalam sel kanker itu sendiri karena penyebab eksternal (misalnya penggunaan tembakau atau paparan sinar matahari) atau faktor internal (contohnya perubahan molekular acak di dalam sel). Jenis tes ini disarankan untuk orang yang kankernya berhenti merespons atau tidak merespons baik terhadap pengobatan konvensional seperti kemoterapi dan radiasi.

 

Pentingnya Riwayat Keluarga

pentingnya riwayat keluarga


Kesehatan seseorang dipengaruhi oleh riwayat keluarga dan faktor lingkungan yang sama. Inilah yang membuat riwayat keluarga menjadi alat yang penting dan personal untuk membantu mengidentifikasi banyak faktor penyebab kondisi yang juga memiliki komponen genetik.

Riwayat keluarga bisa jadi landasan untuk mempelajari kondisi genetik dan genomik di keluarga dan untuk mengembangkan pendekatan individu untuk mencegah, mengintervensi, dan mengobati penyakit.


Baca Juga: 14 Gaya Hidup yang Bisa Mengganggu Microbiome
 

Kesimpulan


Secara singkat, genetik merujuk pada studi tentang gen dan cara sifat atau kondisi tertentu diwariskan dari generasi ke generasi. Sementara, genomik menggambarkan studi tentang semua gen seseorang (genom). Keduanya berperan menentukan kesehatan dan penyakit orang tersebut.

Memahami lebih jauh tentang penyakit yang disebabkan oleh gen tunggal (menggunakan genetik) dan penyakit kompleks yang disebabkan oleh beberapa gen dan faktor lingkungan (menggunakan genomik) dapat menghasilkan diagnosis, intervensi, dan pengobatan lebih awal.

Jadi, sekarang sudah tahu kan apa bedanya genetik dan genomik? Buat kamu yang mau baca artikel menarik lainnya terkait genomik, 
microbiome, kesejahteraan lingkungan, atau informasi terkait COVID-19, yuk mampir ke Nusantics Blog!

Referensi:

Writer: Fitria Rahmadianti

Editor: Serenata Kedang