logo-dark
logo-dark

Home

Blog

Penasaran dengan Leluhurmu? Yuk, Pahami Apa Itu Genetika!

Blog

Penasaran dengan Leluhurmu? Yuk, Pahami Apa Itu Genetika!

May 14, 2024 by Lintang Zahrima Kalsum

Share

blog-image

Pernah enggak sih, kamu penasaran dengan dari mana asal-usul kakek nenek moyang kamu sampai yang terjauh? Jangan-jangan, kamu punya darah keturunan bangsawan atau kesultanan!

Nah, membicarakan 
human being atau seorang manusia, sebenarnya tak lepas dari yang namanya genetika. Secara sederhana, genetika adalah pewarisan sifat yang diwariskan secara turun temurun.

Jadi, percaya tidak percaya, beberapa bagian dari diri kamu saat ini sebenarnya diwariskan dari leluhurmu, 
lho. Apa saja yang bisa diwariskan, ya?
 

1. Warna Mata 

warna mata


Umumnya, warna mata seorang anak sama dengan warna mata orang tuanya. Jika warna mata kamu sama dengan ayahmu, berarti maka gen ayah kamu lebih dominan daripada gen ibu, begitupun sebaliknya. 

Artikel penelitian berjudul 
Why do blue-eyed men prefer women with the same eye color? menyebutkan warna mata menjadi isyarat yang sangat terlihat dan menonjol pada keturunan. Warna mata juga memengaruhi pemilihan pasangan, lho

Untuk mereka laki-laki dengan warna mata biru akan jauh lebih tertarik pada wanita dengan warna mata biru juga. Begitupun dengan warna mata lain. 


Baca Juga: Bakteri Usus dan Otak Saling Berhubungan, Apakah Kita Dikendalikan Microbiome?
 

2. Warna dan Bentuk Rambut 


Warna rambut juga merupakan hasil genetika. Tak hanya warnanya, bahkan bentuk atau struktur rambut juga hasil genetika. Jika orang tua kamu berambut ikal, besar kemungkinan rambut kamu pun demikian.
 

3. Tinggi Badan 

tinggi badan


Pernah melihat orang dengan kondisi achondroplasiaAchondroplasia merupakan kondisi seseorang dengan gangguan pertumbuhan tulang, ditandai dengan tubuh kerdil dan tidak proporsional. Orang dengan achondroplasia cenderung akan menurunkan genetik kerdilnya kepada turunannya.

Dilansir dari jurnal 
American Journal of Roentgenologyachondroplasia adalah gangguan turun temurun yang penularannya autosomal dominan yaitu kelainan yang terlihat dalam keadaan dominan homozigot atau dominan heterozigot.

Menurut penelitian berjudul Neurological Manifestations of Achondroplasia, orang dengan achondroplasia dilaporkan memiliki gen yang biasanya menghambat pertumbuhan tulang. Namun tulang tak melulu jadi pendek atau lambat pertumbuhan, tetapi bisa juga berlebihan. 

Apapun bentuknya, pada akhirnya tulang yang dihasilkan mengalami penyimpangan pertumbuhan (distorsi) dan akibatnya tulang mengenai jaringan saraf. Jaringan saraf  yang terganggu biasanya terjadi pada foramen magnum, kanal tulang belakang, dan foramen outlet akar saraf.

 

4. Bentuk Bibir 


Tak banyak yang tahu, kalau bentuk bibir merupakan hasil dari genetika juga. Bukti dari bibir sumbing bisa didapatkan dari faktor genetik telah diteliti oleh Nature Reviews Genetic

Kelahiran bibir sumbing diprediksi memiliki rasio 1:700 kelahiran di seluruh dunia dengan berbagai faktor pengantarnya mulai dari genetika, kelompok ras dan etnis, paparan lingkungan, dan status sosial ekonomi.

Bibir sumbing dapat terjadi melalui sindrom dan nonsindrom dan genetika menempati penyebab bibir sumbing nonsindrom. 


Baca Juga: Komposisi Microbiome yang Dimiliki Satu Keluarga yang Tinggal Bersama Cenderung Serupa, Kok Bisa?
 

5. Struktur Gigi 

struktur gigi


Gigi sebagai organ penting untuk mencacah makanan pertama kali menjadi hal penting dalam tubuh. Nah, struktur gigi sendiri pun banyak sekali ragamnya.

Salah satu penyakit gigi yang cukup berbahaya dan dapat ditularkan melalui genetika atau penularan antar manusia ialah karies gigi. 

Dilansir dari 
Journal of Dental and Medical Sciences, karies gigi adalah penyakit berbahaya yang ditularkan melalui bakteri, ada makanan sisa yang tidak bersih, atau minuman manis secara terus menerus tanpa mementingkan kebersihan gigi. Penyebab utamanya ialah gula.

Karies gigi merusak struktur dan lapisan gigi yang terjadi secara bertahap. Hal ini diawali dengan terkikisnya enamel atau lapisan terluar gigi lalu menyebabkan sakit gigi, infeksi, dan copotnya gigi.
 

6. Sidik Jari 


Studi berjudul A Study on Evaluating the Uniqueness of Fingerprints Using Statistical Analysis mengungkap bahwa sidik jari setiap orang memang unik dan tak akan ada yang sama sehingga faktor genetik untuk sidik jari ada meski tidak signifikan.
 

7. Lesung Pipi

lesung pipi


Ayo, siapa yang belakangan ini kesemsem dengan Hong Du Sik dan Yoon Hye Jin di serial drama Korea Hometown Cha-Cha-ChaDuo couple ini dikenal juga sebagai duo dimple atau pasangan lesung pipi.

Lesung pipi memang tak dimiliki semua orang karena sebenarnya lesung pipi adalah kelainan yang 
luckily malah membuat kesan manis pada wajah. Lesung pipi terbentuk karena otot wajah mengalami kelainan atau deformitas. 

Kebanyakan lesung pipi terbentuk karena adanya variasi 
zygomaticus major yaitu salah satu struktur otot wajah. Jika pada orang normal otot ini memanjang dari tulang pipi hingga sudut mulut, pada orang dengan lesung pipi justru ujung otot zygomaticus major terbagi menjadi dua. 

Salah satu ujungnya menempel pada sudut mulut, sedangkan ujung lainnya menempel di bawah sudut mulut dan kulit di atas sudut mulut. Ketika tersenyum maka terbentuklah lesung pipi.


Baca Juga: Mau Bikin Microbiome Kamu Happy? Jalan-Jalan ke Taman, Yuk!
 

8. Penyakit Turunan 


Yup, penyakit turunan itu memang nyata adanya. Kamu harus hati-hati nih jika orang tua kamu memiliki penyakit ini: diabetes, hemofilia, thalasemia, alzheimer, kanker, dan jantung. Sebab, beberapa penyakit barusan adalah penyakit turunan dengan risiko kematian tinggi.
 

9. Gangguan Mental 

gangguan mental


Gangguan mental tidak semata-mata terjadi karena ada “keturunan.” Dari penelitian The National Center for Biotechnology Informationdiungkapkan genetika dapat menurunkan gangguan mental kepada anak cucunya akibat dari kompleksitas genetik, di mana beberapa gen bertindak bersama dengan faktor nongenetik yang kemudian dapat menghasilkan risiko gangguan mental. 

Karena kompleksitas itu, maka gangguan mental paling banyak diderita karena faktor keluarga dan lingkungan. Penelitian 
American Psychological Association mengungkap bahwa gangguan mental lebih mudah menyerang kepada keluarga dengan hubungan saudara kandung. Frekuensinya juga akan semakin meningkat dan parah jika mendapat pencemaran mental dari orang tua.

Ternyata apa yang ditubuh kita dan bagaimana bentuknya tak luput dari faktor genetika, ya. Meski ada perbedaan di antara anggota keluarga namun pasti tetap ada faktor turunan meski tidak dominan. 

Jika faktor genetika berupa penyakit atau suatu risiko yang buruk maka kamu bisa segera melakukan tindakan preventif dengan menjalankan pola hidup dan pola makan yang baik. Seburuk-buruknya risiko, akan dapat diminimalisir dengan pencegahan sejak dini.  

Bagi kamu yang masih tertarik baca artikel menarik lainnya, yuk kunjungi 
Nusantics Blog!

Referensi:


logo-dark
logo-dark

The most established precision molecular diagnostics company in Indonesia

Find Us

Mon - Fri: 9 a.m. - 6 p.m.

i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210

Contact Us

hello@nusantics.com

+62 (21) 509 194 30

Copyright © 2024 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Privacy Policy

logo-dark
logo-dark

© 2024 PT Riset Nusantara Genetika.

Privacy Policy