Blog
Penting bagi Bumil, Ini 5 Tips Jaga Kesehatan Pencernaan
May 14, 2024 by Fitria Rahmadianti
Share
Hormon kehamilan bisa memengaruhi sistem pencernaan. Progesteron, hormon yang menyebabkan relaksasi otot, sering menyebabkan pencernaan melambat di lambung serta usus kecil dan besar. Banyak masalah pencernaan saat hamil berkaitan dengan melambatnya sistem pencernaan.
Gangguan pencernaan tersebut di antaranya morning sickness (mual atau muntah), konstipasi, heartburn (rasa terbakar di dada karena asam lambung naik), serdawa, kembung, dan perut bergas. Kantong empedu juga terkena dampak dari tertundanya pengosongan, sehingga bisa meningkatkan risiko pembentukan batu empedu.
Menurut website University of Rochester Medical Center, janin yang terus berkembang juga bisa memengaruhi sistem pencernaan dengan menekan atau bahkan memblokir bagian dari saluran pencernaan. Akibatnya, pergerakan makanan menjadi lambat dan terjadi sembelit.
Meski ketidaknyamanan di sistem pencernaan wajar terjadi saat mengandung, bukan berarti kamu tak bisa melakukan apa-apa untuk mencegah dan meredakannya. Coba 5 tips ini untuk menjaga kesehatan pencernaan pada ibu hamil:
Probiotik atau bakteri baik bisa membantu menguatkan sistem imunitas serta memperbaiki pencernaan, kesehatan usus, dan hormon. Probiotik juga mendukung penyerapan gizi. Studi yang dikutip oleh website Healthy Grocery Girl menyebutkan bahwa asupan Lactobacillus rhamnosus pada trimester akhir dan awal menyusui mendukung sistem imunitas anak yang sedang berkembang.
Beberapa makanan yang bisa menjadi sumber probiotik adalah yoghurt, tempe, acar, kimchi, miso soup, dan kombucha. Selain itu, kamu juga bisa memperoleh asupan probiotik dari suplemen.
Amankah suplemen probiotik untuk wanita yang sedang mengandung? Penelitian di jurnal Canadian Family Physician menunjukkan bahwa probiotik tidak menimbulkan masalah keamanan bagi ibu hamil dan menyusui.
Penyerapan sistemik langka bila probiotik digunakan oleh individu yang sehat. Literatur yang ada saat ini juga tidak mengindikasikan peningkatan efek yang merugikan pada kehamilan. Selain itu, probiotik kemungkinan tidak ditransfer melalui ASI.
Baca Juga: Perlukah Konsumsi Suplemen Probiotik untuk Kesehatan Tubuh?
Selain mengonsumsi probiotik, jangan lupa lengkapi dengan prebiotik. Prebiotik adalah serat nabati yang tidak dapat dicerna tubuhmu, sehingga turun ke saluran pencernaan bawah dan menjadi sumber makanan bakteri sehat di usus. Prebiotik membantu meningkatkan probiotik di sistem pencernaanmu.
Makanan yang mengandung serat seperti padi-padian utuh, buncis-buncisan, buah, dan sayur juga membantu pencernaan dan mencegah sembelit yang sering dialami saat hamil. Makanan lain yang juga merupakan sumber prebiotik di antaranya bawang-bawangan, asparagus, pisang, apel, dan oat.
Saat meningkatkan asupan serat, kamu perlu mengimbanginya dengan minum banyak cairan. Hal ini untuk mencegah konstipasi, wasir, dan bengkak berlebihan saat hamil. Sebab, tinja bergerak lebih lambat dari biasanya di tubuh. Nah, asupan air membantu pergerakan ususmu lebih lancar.
Ibu hamil harus minum sekitar 10 gelas cairan per hari, terutama air putih. Bisa juga dari sumber makanan dan minuman lain, tapi perlu diingat bahwa beberapa minuman tinggi gula dan bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Minuman bersoda juga bisa membuat perutmu bergas (meski ada juga ibu hamil yang merasa minuman berkarbonasi bisa menenangkan sistem pencernaan dan mual).
Baca Juga: Probiotik dan Air Ternyata Sama Pentingnya bagi Tubuh, Mengapa?
Kolagen adalah komponen utama sel yang melapisi usus yang penting untuk penyerapan dan transfer gizi. Salah satu sumber kolagen adalah kaldu tulang yang juga kaya vitamin, mineral, dan protein. Ini enak banget untuk kuah bakso, ramen, atau sup, lho!
Selain itu, kamu juga bisa mengonsumsi makanan yang tinggi vitamin C seperti jeruk-jerukan, paprika, ubi, dan brokoli. Sebab, vitamin C membantu tubuh memproduksi kolagen secara alami.
Sering merasa mual saat hamil? Cobalah ngemil setelah bangun tidur di pagi hari atau mengulum permen. Jangan minum vitamin dengan perut kosong, ya, karena bisa membuatmu mual.
Ngemil atau makan sedikit dengan lebih sering juga bisa membantu menghindari heartburn serta begah dan perut bergas yang sering terjadi saat hamil. Karena itu, jangan lupa selalu sediakan camilan, termasuk ketika bepergian.
Satu hal yang perlu kamu catat, sebaiknya kurangi camilan yang melalui proses pengolahan panjang dan memakai gula tambahan. Sebab, gula adalah makanan favorit bakteri tidak baik yang bisa mendorong pertumbuhannya. Jika bakteri tidak baik lebih banyak dibanding bakteri baik, maka akan terjadi ketidakseimbangan microbiome (disbiosis) di sistem pencernaanmu dan bisa menyebabkan berbagai masalah.
Jadi, jika kamu pernah atau sedang mengalami masalah pencernaan, coba konsumsi diet rendah gula.
Baca Juga: Masa Depan Bayi Dipengaruhi Microbiome pada Ibu Hamil? Ini Penjelasannya!
Ada beberapa makanan yang mengandung gas, seperti bombai, kol, brokoli, bayam, dan kembang kol serta makanan berlemak, pedas, dan gorengan. Cari tahu mana yang menimbulkan masalah pencernaan untukmu dan hindari. Kalau tidak yakin, coba catat makanan yang kamu konsumsi, tanggal dan jamnya, serta gejala yang kamu rasakan.
Selain menjaga kesehatan pencernaan lewat makanan, kamu juga bisa melakukan langkah-langkah yang disarankan situs web healthgrades berikut:
Fresh Articles
The most established precision molecular diagnostics company in Indonesia
Find Us
Mon - Fri: 9 a.m. - 6 p.m.
i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210
Contact Us
hello@nusantics.com
+62 (21) 509 194 30
Copyright © 2025 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Privacy Policy
© 2025 PT Riset Nusantara Genetika.
Privacy Policy