logo-dark
logo-dark

Home

Blog

Mengapa Buah Kurma Bagus Dikonsumsi Saat Puasa?

Blog

Mengapa Buah Kurma Bagus Dikonsumsi Saat Puasa?

May 14, 2024 by Ria Theresia Situmorang

Share

blog-image

Mengapa buah kurma menjadi favorit umat Muslim saat bulan puasa? Apakah buah kurma bisa memang berkhasiat menunda rasa lapar? Apa khasiat utama kurma yang membuatnya seakan buah yang wajib dikonsumsi saat bulan suci tiba?

Kurma adalah buah paling populer di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara. Dalam ajaran Islam, kurma adalah salah satu jenis buah yang menempati posisi spesial, mengingat Rasulullah sendiri menyarankan umat Islam untuk sarapan pagi dengan tujuh buah kurma Ajwa agar tidak terkena racun dan juga sihir.  

Terlepas dari itu, buah berbentuk bulat lonjong berwarna cokelat ini umum dikonsumsi secara luas dan telah digunakan untuk tujuan pengobatan tradisional sejak lama. Banyak penelitian klinis pun menunjukkan bahwa kurma adalah buah yang dapat meningkatkan kesehatan pencernaan.  

Nah, dengan demikian, kurma dianggap sebagai makanan fungsional karena merupakan sumber makanan yang baik karena kandungan polifenol fitonutrien dan serat larutnya. 


Kandungan Buah Kurma


kandungan buah kurma


Kurma telah lama dikenal sebagai buah yang kaya akan nutrisi. Buah satu ini mengandung serat, gula, protein, vitamin, mineral, flavonoid, dan senyawa fenolik. Lebih rinci, dikutip dari situs web healthline, setiap 100 gram buah kurma terdapat kandungan sebagai berikut:

  • Kalori: 277 kcal
  • Karbohidrat: 75 gram
  • Serat: 7 gram
  • Protein: 2 gram
  • Gula: 4.5 gr
  • Vitamin B6: 12% dari kebutuhan gizi harian
  • Zat besi: 5% dari kebutuhan gizi harian
  • Magnesium: 14% dari kebutuhan gizi harian
  • Potassium: 20% dari kebutuhan gizi harian

Dikutip dari studi yang dilaporkan melalui Journal Pharmacy BioAllied Science, senyawa fenolik yang dimiliki oleh buah kurma membuatnya kaya akan antioksidan dengan bioaktivitas yang kuat melawan beberapa bakteri patogen.

Baca Juga: Konsumsi 5 Buah Ini di Bulan Puasa untuk Kuatkan Imun Tubuh

Umumnya memang, variasi gaya hidup, terutama dalam kebiasaan makan, menyebabkan gangguan metabolisme yang mengakibatkan peningkatan risiko berbagai penyakit metabolik kronis. Namun, manfaat ini tidak terbatas pada buah kurma dari daerah manapun termasuk di Indonesia. 

Sementara itu, banyak sekali ulasan yang menerangkan bahwa buah kurma merupakan pengobatan alternatif yang aman, alami, dan komplementer sebanding dengan obat sintetis untuk memerangi kondisi penyakit.


Manfaat Kurma di Bulan Puasa


manfaat kurma di bulan puasa

Setelah mengetahui kandungan manfaat kesehatannya, pertanyaan selanjutnya adalah mengapa kurma sangat digemari di bulan puasa? Apakah khasiat super kurma hingga menjadi menjadi salah satu buah favorit Rasulullah? Berikut penjelasannya.


1. Penekan nafsu makan alami


Salah satu kandungan kurma yang sangat bermanfaat di periode puasa adalah serat larutnya. Serat larut yang terdapat dalam kurma adalah beta-D-glukan yang dipercaya dapat menekan nafsu makan secara alami.

Manfaat ini dipertegas dalam penelitian yang dilakukan oleh J Am Diet Association yang dipublikasikan di Pubmed. Dalam penelitian tersebut, diterangkan bahwa serat larut membantu mengatur hormon yang mengendalikan nafsu makan dan mengurangi hormon rasa lapar yang diproduksi oleh tubuh, termasuk di dalamnya ghrelin (hormon yang mengatur sensasi lapar dalam tubuh).

Baca Juga: Tak Hanya "What You Eat", Tetapi "How You Eat" Juga Berpengaruh Terhadap Microbiome Kamu!


2. Mencukupi kebutuhan kalori dan gizi


Selain bermanfaat untuk menunda rasa lapar, kurma yang terkenal memiliki nutrisi yang melimpah membuatnya mampu mencukupi kebutuhan kalori dan gizi. Berdasarkan laporan dari US Department of Agriculture, kalori yang terdapat pada 9-13 butir kurma adalah sebesar 290 kcal. Jumlah tersebut sebenarnya sudah mencukupi separuh dari kebutuhan kalori dari satu kali makan.

Nutrisi dalam buah kurma yang berperan penting dalam usaha mencukupi kebutuhan kalori dan gizi di antara lain adalah karbohidrat, protein, glukosa, dan vitamin yang cukup tinggi dari buah ini.  
 

3. Tidak mudah lelah


Manfaat terakhir dari buah nabi ini adalah kandungan zat besi yang tinggi sehingga memperlancar dan bahkan meningkatkan produksi sel darah merah. Hal ini yang membuat orang yang sering mengonsumsi kurma jarang terlihat pucat, lemas, dan lunglai.

Tingginya kandungan zat besi dan glukosa dalam kurma juga dapat mencegah penyakit anemia selama bulan puasa mengingat rasanya yang manis dapat mengembalikan kadar gula dalam darah.


Kurma dan Microbiome


kurma dan microbiome

Selama bertahun-tahun, kurma sangat terkenal akan khasiatnya terhadap sistem pencernaan. Seperti yang disebutkan sebelumnya, kurma mengandung serat dan polifenol yang memiliki efek probiotik yang penting. 

Hal ini berarti kurma dapat meningkatkan bakteri baik di usus dan memiliki manfaat kesehatan yang penting. Bakteri baik di usus ini umum dikenal sebagai microbiome, yang sebenarnya bukan hanya terdiri dari bakteri saja, tapi juga mikroorganisme lain seperti jamur, virus, dan archaea.

Baca Juga: Ingin Microbiome di Usus Sehat? Hindari 5 Makanan Ini!

Dalam studi klinis yang dilakukan oleh peneliti di Br J Nutr. yang dilaporkan dalam jurnal Pubmed, terungkap bahwa konsumsi kurma secara periodik terbukti secara signifikan meningkatkan pergerakan usus dan frekuensi buang air secara berkala. Hal ini berarti kurma adalah salah satu jenis makanan yang membantu memelihara bakteri baik di dalam usus atau microbiome usus.

Sebagai informasi, selain mencerna makanan dan menyerap nutrisi ke seluruh tubuh, microbiome dalam usus bertugas mencerna serat, menghasilkan asam lemak rantai pendek atau short-chain fatty acids (SCFAs), sehingga penting untuk kesehatan usus.

Nah, serat yang terdapat dalam kurma sendiri diyakini dapat membantu mencegah penambahan berat badan, diabetes, penyakit jantung. Sehingga, tidak diragukan lagi bahwa kurma sebagai agen ‘microbiome’ memiliki hubungan yang erat dengan fungsi pencernaan.

Di sisi lain, metabolisme juga ikut meningkat disertai dengan penurunan konsentrasi amonia feses yang signifikan serta penurunan genotoksisitas dalam air feses, yang acap kali digunakan sebagai penanda risiko kanker usus besar. Lebih lanjut, meskipun manis, kurma sama sekali tidak berdampak negatif pada glukosa darah saat dikonsumsi sebagai bagian dari makanan sehat.

Lebih baik lagi jika kamu bisa menjaga asupan makan dan tampil dengan kulit bercahaya selama bulan puasa lewat produk skincare Biome Beauty dari Nusantics yang menggunakan produk-produk berbahan alami, nih. Sehingga, kamu bisa menjaga keseimbangan microbiome di kulit wajah dan tidak mengandung bahan-bahan berpotensi bahaya jangka panjang.

Kamu masih mau baca artikel menarik tentang info kesehatan, microbiome, dan imun tubuh? Temukan lebih banyak dan lengkap hanya di Nusantics Blog!  

Referensi:

logo-dark
logo-dark

The most established precision molecular diagnostics company in Indonesia

Find Us

Mon - Fri: 9 a.m. - 6 p.m.

i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210

Contact Us

hello@nusantics.com

+62 (21) 509 194 30

Copyright © 2024 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Privacy Policy

logo-dark
logo-dark

© 2024 PT Riset Nusantara Genetika.

Privacy Policy