Blog
Ingin Microbiome di Usus Sehat? Hindari 5 Makanan Ini!
July 15, 2022 by Angelica Revadias
Share
Bakteri dalam tubuh manusia tentu memerlukan habitat yang baik untuk hidup, yaitu di usus. Tidak hanya untuk kesehatan secara keseluruhan, ternyata nutrisi yang sehat pun dibutuhkan untuk microbiome yang ada di dalam tubuh kamu, lho.
Ingat ungkapan “you are what you eat”? Ternyata, ungkapan ini ada benarnya. Makanan dengan nutrisi baik akan mendukung perkembangan bakteri baik dalam usus. Aturan dasar dalam kesehatan usus adalah keseimbangan jumlah bakteri baik dan buruk di dalamnya. Nah, jika kamu ingin microbiome di usus selalu sehat, berikut daftar makanan yang sebaiknya dihindari, ya.
Gula menjadi nutrisi utama yang dikonsumsi oleh bakteri tidak baik. Dalam keseharian, sangat mudah bagi kita untuk mengonsumsi jumlah gula berlebihan. Terutama, jika kamu adalah #TimMinumanManis. Tidak hanya mendukung perkembangan bakteri tidak baik, konsumsi gula berlebihan akan menyebabkan masalah kesehatan lainnya seperti sakit kepala, kelelahan, kembung, obesitas, dan masalah jantung.
Makanan cepat saji dan makanan olahan bukanlah pilihan utama saat hendak menjaga kesehatan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Tim Spector, seorang ahli epidemiologi asal Inggris, yang ditulis dalam bukunya berjudul The Diet Myth: The Real Science Behind What We Eat, setelah anak laki-lakinya mengonsumsi makanan cepat saji & makanan olahan, ia kehilangan sepertiga bakteri dari dalam tubuhnya, termasuk bakteri baik.
Produk olahan dari susu, termasuk keju tampaknya tidak akan menimbulkan masalah kesehatan. Namun, apabila dikonsumsi berlebihan dapat menganggu keseimbangan bakteri dalam tubuh hanya dalam hitungan hari.
Konsumsi produk olahan susu yang berlebihan juga dapat mempercepat kerja enzim laktase yang menyebabkan terjadinya lactose intolerance.
Lactose intolerance dapat kamu ketahui jika muncul gejala perut kembung, mual, dan diare setelah mengonsumsi produk olahan hewani.
Mengonsumsi daging merah – seperti daging sapi, domba, dan kambing – yang berlebihan, terlebih dengan kualitas rendah, meningkatkan risiko bakteri tidak baik berkembang biak di dalam usus serta terjadinya peradangan usus.
Menurut penelitian dari Cleveland Clinic, senyawa karnitin yang ditemukan dalam daging merah akan berinteraksi dengan bakteri usus dan dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri yang menyebabkan permasalahan kesehatan jantung.
Salah satu bahan makanan ini terkenal kaya manfaat bagi kesehatan. Umumnya, hasil olahan kedelai yang banyak dikonsumsi orang ialah susu kedelai dan tahu.
Tapi ternyata, banyak dari olahan kedelai yang beredar saat ini sudah direkayasa secara genetik. Selain itu, kedelai yang diproses tanpa fermentasi sulit untuk diproses oleh tubuh sehingga dapat menyebabkan kembung dan rasa tidak nyaman.
Lima makanan di atas tidak harus dihindari secara total dalam asupan nutrisi kamu. Namun, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum mengonsumsinya. Berikut ini beberapa hal yang harus kamu perhatikan ketika hendak memilih makanan.
Makanan seperti kedelai dan daging merah akan membawa manfaat baik bagi microbiome jika diolah secara organik. Pastikan daging yang kamu konsumsi berasal dari hewan yang hanya diberi pakan rumput. Selain itu, hasil olahan kedelai yang telah difermentasi seperti tempe akan mendukung perkembangan microbiome dalam usus.
Mengakali craving makanan cepat saji dan konsumsi gula dilakukan dengan menggantinya ke pilihan yang lebih sehat. Misalnya mengganti kentang goreng dengan kentang yang kamu olah sendiri dengan cara dipanggang atau digoreng tanpa minyak menggunakan airfryer.
Kamu juga bisa mengganti gula atau pemanis buatan dengan pemanis alami, seperti madu. Madu juga menjadi sumber probiotik bagi kesehatan ususmu, lho.
Sesuatu yang berlebihan tidak pernah baik bagi kehidupan. Sama halnya dengan nutrisi yang kamu konsumsi sehari-hari. Penting untuk menjaga keseimbangan nutrisi setiap harinya.
Untuk itu, pastikan kamu mengonsumsi protein, karbohidrat, dan serat yang cukup untuk menjaga kesehatan usus untuk microbiome dalam tubuhmu.
Nah, setelah mengetahui makanan apa saja yang kurang baik bagi ususmu dan hal-hal yang perlu diperhatikan, kini saatnya untuk lebih berhati-hati saat hendak pergi berbelanja bulanan.
Kesehatan microbiome di usus tentunya akan berpengaruh bagi tubuh dan kulitmu. Selain memperhatikan asupan makanan, kamu juga bisa mengetahui kondisi microbiome di kulit kamu melalui Biome Scan, nih.
Kamu bisa mengetahui keseimbangan dan profil microbiome di kulit kita menggunakan swab test berbasis genomics technology. Penasaran? Klik link di atas untuk informasi lebih lanjut, ya!
Referensi:
Fresh Articles
The most established precision molecular diagnostics company in Indonesia
Find Us
Mon - Fri: 9 a.m. - 6 p.m.
i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210
Contact Us
hello@nusantics.com
+62 (21) 509 194 30
Copyright © 2024 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Privacy Policy
© 2024 PT Riset Nusantara Genetika.
Privacy Policy