• Home
  • Blog

share

Pengaruh Microbiome di Mulut dengan Kesehatan Usus

29 Apr 2021

Pengaruh Microbiome di Mulut dengan Kesehatan Usus

 

Rongga mulut terdiri dari gigi, gusi, lidah, amandel, serta langit-langit mulut. Di sini terdapat sekitar 700 spesies mikroorganisme dan merupakan microbiome paling beragam kedua setelah usus. Nah ternyata, microbiome rongga mulut berpengaruh pada kesehatan usus, lho!

Microbiome mulut sebagian besar terdiri dari Firmicutes, Actinobacteria, Bacteroidetes, Fusobacteria, dan Proteobacteria. Semuanya sangat diperlukan bagi kesehatan karena kemampuan mereka dalam menghambat perkembangbiakan mikroorganisme dari luar. Selain itu, bakteri-bakteri tersebut juga mendorong homeostasis (kestabilan internal) dan pertahanan diri tubuhmu.
 

Microbiome Mulut Pengaruhi Kesehatan Usus

microbiome mulut


Menurut dokter gigi asal Inggris Dr. Steven Lin, semakin sehat microbiome mulutmu, semakin sehat juga usus, sistem imun, dan seluruh tubuhmu. Ia menjelaskan alasannya:
 

1. Mulut berperan sebagai penjaga gerbang


Jika saluran pencernaan diibaratkan sebagai sungai, mulut adalah sumber airnya. Setiap kali kamu menelan, kamu juga memasukkan ribuan bakteri ke tubuhmu. Memang ada bakteri jahat, tapi ada juga bakteri baik di mulut yang membantu kesehatan gigi dan seluruh tubuhmu.

Contohnya, beberapa jenis bakteri melepas asam yang menjaga agar bakteri berbahaya penyebab kerusakan gigi tetap terkendali. Sementara itu, bakteri lain melindungi mulutmu dari jenis bakteri penyebab penyakit gusi dan bau mulut.

Baca Juga: 
Apa Pengaruh Puasa terhadap Microbiome Usus Kamu?
 

2. Mulut adalah cerminan kesehatan dan penyakit di tubuh


Microbiome usus sangat menentukan kesehatan dan kesejahteraan kita, termasuk kesehatan mental, berat badan, dan bahkan penyakit degeneratif seperti dementia. Nah, sebagai “penjaga gerbang”, microbiome mulut berperan penting menjaga kesehatan usus.

Microbiome mulut mengalir ke saluran pencernaan dan menjadi microbiome usus. Di situlah mikroorganisme tersebut menjadi sangat penting untuk fungsi tubuh secara keseluruhan.
 

Penyakit Mulut Bisa Jadi Penyakit Sistemik

penyakit mulut


Studi di Journal of Indian Society of Periodontology menunjukkan kaitan jelas antara penyakit mulut dan penyakit sistemik. Patogen mulut ternyata ditemukan pada rheumatoid arthritis, penyakit radang usus, dan penyakit kardiovaskular.

Faktor seperti merokok, penyalahgunaan antibiotik,
mouthwash, dan pasta gigi bisa menyebabkan ketidakseimbangan di microbiome mulut. Akibatnya, muncul gigi berlubang, penyakit gusi, dan bahkan kanker mulut. Parahnya, penyakit mulut bisa mengakibatkan penyakit sistemik.

Menurut penelitian dari
Frontiers in Aging Neuroscience, penyakit periodontal (penyakit gusi serius) adalah penyebab penting penyakit Alzheimer karena gangguan sel penghalang epitel dan infeksi kronis. Sementara itu, studi di PLOS Pathogens menemukan bahwa karsinoma sel skuamosa (salah satu jenis kanker di mulut) berkaitan erat dengan ketidakseimbangan bakteri mulut.

Baca Juga: 
Seperti Apa Microbiome dalam Air yang Kita Minum?
 

Sikat Gigi Bisa Menyebabkan Penyakit Mulut

sikat gigi


Sejak abad ke-19, sikat gigi telah banyak digunakan untuk menekan pertumbuhan bakteri berbahaya, menghilangkan residu makanan, menjaga napas tetap segar, melindungi enamel, serta mencegah dan meredakan radang gusi. 

Namun, kondisi lembap dan sisa makanan yang menempel di sikat gigi bisa menjadi lingkungan yang pas untuk pertumbuhan patogen. Ini berpotensi menjadi risiko berbagai penyakit mulut.

Patogen seperti
Acinetobacter baumannii, Staphylococcus aureus, dan Candida albicans teridentifikasi di sikat gigi. Kehadiran patogen ini meningkatkan peluangmu untuk mengalami penyakit menular, penyakit neurodegeneratif, penyakit kardiovaskular, dan kanker. 

Hasil penelitian di
Frontiers in Cellular and Infection Microbiology juga mengindikasikan bahwa pasta gigi obat Tiongkok dan pasta gigi antibakteri tidak hanya menghambat pertumbuhan patogen tapi juga probiotik (bakteri baik). Akibatnya, microbiome mulut jadi tidak stabil. Jika ditambah dengan keberadaan patogen di sikat gigi, menyikat gigi jadi berisiko pada orang-orang yang kurang sehat.

Menurut beberapa studi, penggunaan
mouthwash, pasta gigi antibakteri, dan tablet untuk sakit tenggorokan dalam jangka panjang bisa menyebabkan disbiosis atau ketidakseimbangan microbiome mulut dan bisa membahayakan kesehatan rongga mulut.

Baca Juga: 
Apakah Pasta Gigi Membunuh Bakteri Baik di Tubuh?
 

Cara Menjaga Kesehatan Microbiome Mulut

cara jaga kesehatan mulut


Dengan merawat kesehatan mulut, kamu menghentikan penyakit masuk ke tubuh. Nah, agar microbiome mulut seimbang, jangan bunuh semua bakteri di mulut. Sikat gigi dan memakai benang gigi dua kali sehari memang sangat penting. Namun, jangan mengesampingkan peran makanan dalam membantu menjaga keseimbangan dan keragaman microbiome mulut.

Karbohidrat sederhana seperti gula dan tepung-tepungan sebenarnya tidak merusak gigi separah yang kamu kira. Namun, makanan tersebut mengurangi keragaman
microbiome rongga mulut.

Jadi, makanan apa yang ramah
microbiome mulut?

  • Tinggalkan makanan olahan yang penuh pengawet dan bahan tambahan buatan
  • Makan makanan yang belum berubah banyak dari kondisi aslinya (tidak melalui banyak proses pengolahan)
  • Hindari gula apapun bentuknya, mulai dari gula pasir sampai madu
  • Jauhi jus meski terbuat dari 100% buah karena merupakan konsentrasi karbohidrat sederhana
  • Konsumsi makanan musiman dan lokal dari pasar
  • Makan beragam sayuran kaya serat karena mengandung prebiotik sebagai makanan bakteri baik
  • Perkaya microbiome-mu dengan makanan fermentasi dan probiotik
  • Kunyah dengan baik. Makan terburu-buru bisa membuat lapar bakteri baik yang berperan memulai pemrosesan makanan

Jika microbiome mulutmu sehat, beragam, dan berkembang, tubuhmu juga akan merasakan manfaatnya. Jadi, selalu perhatikan kesehatan mulut, ya!

Selain memperhatikan kesehatan microbiome di mulut, kamu juga harus memperhatikan microbiome di kulit, nih. Penggunaan produk-produk skincare yang kurang ramah microbiome tidak hanya merusak wajah, tapi juga malah bisa memengaruhi kesehatan usus, lho. Maka, tak ada salahnya mulai sekarang beralih ke produk skincare yang ramah microbiome seperti Biome Beauty dari Nusantics. Cek produknya di sini, ya!

Referensi:

Writer: Fitria Rahmadianti

Editor: Serenata Kedang