logo-dark
logo-dark

Beranda

Blog

Seberapa Penting Melakukan Deteksi Dini Kanker Serviks?

Blog

Seberapa Penting Melakukan Deteksi Dini Kanker Serviks?

October 21, 2024 by Fathimah Zahro

Share

blog-image

Dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Indonesia gencar menggalakkan upaya-upaya pencegahan dini pada penyakit kanker serviks. Bahkan belum lama ini, vaksin HPV mulai diberikan secara gratis sebagai salah satu bentuk pencegahan dini. Gelombang keprihatinan terhadap kanker serviks ini pun datang dari masyarakat, seperti pada Komunitas Sadar Kanker Serviks yang berfokus untuk menyebarkan kepedulian terhadap kanker serviks. Melihat banyaknya upaya dan pihak yang menaruh perhatian tinggi, sebenarnya seberapa mengerikan penyakit kanker serviks ini?

Berdasarkan data dari Global Cancer Today (GLOBOCAN) pada tahun 2022, kanker serviks menyumbang lebih dari 600 ribu kasus baru secara global dengan angka kematian mencapai 342 ribu. Di Indonesia, kanker serviks adalah jenis kanker kedua terbanyak pada wanita setelah kanker payudara, dengan lebih dari 36 ribu kasus setiap tahunnya. Angka kematiannya juga sangat tinggi, hampir 21 ribu kasus. Tingginya kasus yang ditemukan, menunjukkan bahwa kanker serviks menjadi ancaman serius bagi para perempuan di dunia.

Mengapa Kanker Serviks bisa terjadi?

Kanker serviks terjadi akibat pertumbuhan sel abnormal di leher rahim, yang sebagian besarnya disebabkan oleh infeksi virus human papillomavirus (HPV). Virus ini menyebar melalui kontak seksual, dan risikonya dapat meningkat jika memiliki lebih dari satu pasangan, merokok, atau menikah di usia muda. Sebagian besar pria dan wanita yang telah aktif secara seksual pernah terinfeksi HPV setidaknya sekali dalam hidup mereka. Meskipun demikian, infeksi HPV sering kali hilang dengan sendirinya berkat sistem kekebalan tubuh dalam kurun waktu dua tahun. Namun, jika infeksi bertahan, virus ini dapat berkembang menjadi kutil kelamin atau kanker serviks.

Rendahnya kesadaran tentang pentingnya deteksi dini dan vaksinasi menjadi penyebab utama tingginya kasus kanker serviks di Indonesia. Pada tahun 2020, Kementerian Kesehatan mencatat bahwa perempuan Indonesia yang menjalani skrining kanker serviks hanya sebesar 9,35%. Akibatnya, lebih dari 70% kasus baru ditemukan ketika sudah mencapai stadium lanjut, dimana kanker sudah merusak organ seperti kandung kemih dan ginjal. Pada tahap ini, pengobatan menjadi jauh lebih sulit dan biayanya pun lebih mahal. 

Perjalanan virus HPV menjadi kanker serviks sebenarnya berlangsung sangat lambat, bahkan seringkali memakan waktu puluhan tahun. Pada tahap awal, infeksi HPV biasanya tidak menunjukkan gejala, sehingga banyak orang tidak menyadari mereka terinfeksi hingga muncul gejala dan kanker sudah mulai berkembang. Inilah mengapa deteksi dini sangat penting, karena dengan menemukan infeksi lebih awal, kita dapat mencegah perkembangan menjadi lesi kanker dan memberikan perawatan yang diperlukan sebelum fatal.

Penelitian menunjukkan bahwa melakukan deteksi secara rutin setiap 3-5 tahun dapat menekan hingga 80% risiko kanker serviks. Sejak tahun 2021, World Health Organization (WHO) merekomendasikan tes HPV sebagai metode utama untuk deteksi kanker serviks, menggantikan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) dan sitologi (Pap smear). Hal ini dikarenakan Tes HPV DNA dapat mendeteksi DNA virus sebelum sel abnormal mulai berkembang menjadi kanker, memberikan kesempatan lebih awal untuk intervensi yang diperlukan.

Inovasi Tes HPV DNA oleh Nusantics

Dalam mendukung upaya deteksi dini kanker serviks di Indonesia, Nusantics menghadirkan PathoScan hrHPV qPCR Kit, sebuah alat skrining kanker serviks dengan menggunakan metode tes HPV DNA. Tes ini mampu mendeteksi virus HPV sejak dini dengan tingkat sensitivitas mencapai 96,55%, lebih tinggi dibandingkan metode deteksi tradisional seperti IVA Test (50-88,6%) dan Pap Smear (30-87%). Dengan nilai sensitivitas yang tinggi, tes HPV DNA dari Nusantics mampu mendeteksi dengan tepat keberadaan HPV sebagai penyebab utama kanker serviks.

Nusantics juga menghadirkan opsi pengambilan sampel yang lebih nyaman menggunakan urin untuk mengatasi ketakutan banyak perempuan terhadap prosedur invasif seperti swab serviks. Inovasi ini diharapkan dapat membuat deteksi dini kanker serviks lebih mudah dan terjangkau bagi semua perempuan Indonesia. 

Berkembangnya teknologi dan inovasi deteksi dini menjadikan pencegahan kanker serviks bukanlah hal yang mustahil. Deteksi dini menjadi kunci penting, karena kanker serviks sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, sehingga deteksi dengan metode modern seperti tes HPV DNA memungkinkan penanganan yang lebih efektif. Dengan dukungan dari berbagai pihak, perempuan diharapkan dapat memiliki akses yang lebih luas untuk menjaga kesehatan reproduksi. 

 

Sources

  1. Cancer Research UK. (n.d.). Tahapan Kanker Serviks. Diakses dari https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/cervical-cancer/stages-types-grades

  2. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (n.d.). Kanker yang Disebabkan oleh HPV. Diakses dari https://www.cdc.gov/hpv/about/cancers-caused-by-hpv.html

  3. Ekawati, F. M., Listiani, P., Idaiani, S., At Thobari, J., & Hafidz, F. (2024). Program Skrining Kanker Serviks di Indonesia: Apakah Saatnya Menggunakan Tes HPV-DNA? Hasil Studi Kualitatif yang Mengeksplorasi Perspektif Pemangku Kepentingan. BMC Women's Health, 24:125. https://doi.org/10.1186/s12905-024-02946-y 

  4. International Agency for Research on Cancer (IARC). (n.d.). Global Cancer Observatory. Diakses dari https://gco.iarc.fr/en

  5. Lestari, A. I., & Hidayat, B. (2019). Deteksi Dini Conventional Smear dan Liquid Based Cytology dalam Upaya Pencegahan Kanker Serviks: Systematic Review. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 6(2), 1-12. Tersedia online di https://jurnal.ugm.ac.id/jkr/article/view/42627. DOI: 10.22146/jkr.42627

  6. Nusantics. (n.d.). Bagaimana Infeksi HPV Dapat Menjadi Kanker. Diakses dari https://nusantics.com/blog/bagaimana-infeksi-hpv-dapat-menjadi-kanker

  7. Nusantics. (n.d.). PathoScan hrHPV. Diakses dari https://nusantics.com/products/human-diagnostics/reproductive-health/pathoscan-hrhpv

  8. Superdrug Health Clinics. (2021). Apakah HPV Dapat Disembuhkan? Diakses dari https://healthclinics.superdrug.com/is-hpv-curable/

  9. World Health Organization. (2022). Comprehensive cervical cancer control: A guide to essential practice. Diakses dari https://www.who.int/publications/i/item/9789240014107

  10. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2023). Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim di Indonesia Tahun 2023-2030. Diakses dari https://kemkes.go.id/id/rencana-aksi-nasional-ran-eliminasi-kanker-leher-rahim-di-indonesia-tahun-2023-2030

 
 
 
 

logo-dark
logo-dark

The most established precision molecular diagnostics company in Indonesia

Temui Kami

Senin - Jumat: 9 a.m. - 6 p.m.

i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210

Contact Us

hello@nusantics.com

+62 (21) 509 194 30

Copyright © 2024 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Kebijakan Privasi

logo-dark
logo-dark

© 2024 PT Riset Nusantara Genetika.

Kebijakan Privasi