• Home
  • Blog

share

Bakteri Bisa Sakit Juga, Lho! Lalu, Apa yang Mereka Lakukan?

14 Jan 2022

Bakteri Bisa Sakit Juga, Lho! Lalu, Apa yang Mereka Lakukan?

Siapa sih di antara kita yang belum pernah sakit seumur hidupnya? Pasti semua orang sudah pernah mengalami tidak enak badan, meriang, bahkan pengalaman diopname setidaknya sekali seumur hidup.

Sakit itu wajar,
kok, dan harus segera dicari tahu apa penyebabnya dan bagaimana solusinya, supaya kita bisa bertahan hidup dan jadi orang sehat sampai tua nanti.

Sakit juga bisa disebabkan banyak hal. Misalnya karena virus, jamur, atau bakteri. Tapi tahukah kamu, kalau bakteri yang membuat kita sakit ini, ternyata bisa sakit juga,
lho. Kok bisa?
 

Mengenal Apa Itu Bakteri

mengenal apa itu bakteri


Bakteri adalah mikroorganisme hidup bersel 1 yang jika jumlahnya berlebih dan tidak seimbang, dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan. 

Bakteri terdiri dari juatan jenis. Itulah mengapa bakteri penyebab penyakit satu dan lainnya pasti berbeda. Bakteri juga memiliki karakteristik yang berbeda tiap jenisnya, ada yang tahan api, bahkan sampai tahan desinfektan di tingkat tertentu. 

Layaknya manusia, bakteri juga terbagi ke dalam bakteri baik dan jahat. Bakteri baik adalah bakteri yang justru memberi manfaat bagi keberlangsungan hidup makhluk hidup. Sebaliknya, bakteri jahat adalah bakteri penyebab penyakit dan merugikan manusia. 

Bakteri baik dan kawan-kawannya (virus, jamur, archaea) disebut sebagai
microbiome. Keberadaannya ada di dalam tubuh manusia dan membantu berbagai proses kimiawi di dalam tubuh. 

Namun ternyata
oh ternyata, bakteri yang biasa menyerang tubuh manusia juga bisa sakit! Eh, sakit apa ya? 

Baca Juga: Mengapa Kita Merasakan Butterfly in Stomach & Hubungannya dengan Microbiome
 

Penyebab Bakteri Sakit

penyebab bakteri sakit


Jadi, proses sakitnya bakteri adalah ulah virus (bakteriofag), dilansir dari The Embo Journal. Viruslah yang menginfeksi bakteri sehingga bakteri menjadi sakit. 

Bedanya, bakteri tidak perlu opname dan minum obat layaknya manusia, ya. Sebab, bakteri adalah organisme sel satu, tidak serumit manusia yang memiliki banyak sel. 

Ketika diserang virus, pola bakteri dalam mempertahankan dirinya pun lebih sederhana, karena tidak memiliki organ-organ vital layaknya manusia. 

Bakteri juga memiliki sistem imun atau kekebalannya sendiri,
lho, seperti manusia. Organisme kecil ini juga memiliki kekebalan seperti manusia yang disebut CRISPR (clustered regularly-interspaced short palindromic repeats) menurut penelitian di situs web Nature.

Meskipun memiliki sistem kekebalan bakteri, nyatanya bakteri tetap bisa terserang virus. Apa sih virus itu? 

Virus adalah DNA atau RNA yang yang bentuknya dikelilingi oleh protein. Virus ini bekerja dengan masuk ke sel makhluk hidup (dalam hal ini bakteri) dan menginfeksinya dengan memprogram ulang sel tersebut menjadi pabrik virus. 

Jadi, ternyata bukan hanya semata-mata bakteri dan virus berjuang bersama untuk menyerang manusia, hewan, dan tumbuhan,
nih. Nyatanya, bakteri sendiri pun berjuang untuk bertahan dari serangan virus. 

Pertempuran antara bakteri melawan virus ini sudah terjadi mungkin kurang lebih 3 miliar tahun karena mereka berevolusi bersama-sama sejak awal kehidupan. 

Artikel penelitian berjudul
What Bacteria Do When They Get Sick menjelaskan pun seiring bertambahnya usia, bakteri juga semakin kokoh dalam mempertahankan kekebalannya, sejalan dengan virus yang juga semakin tinggi tingkat penyerangannya. Wah, ada pertempuran sengit di kalangan mikroorganisme ya rupanya! 

Baca Juga: Kamu Bisa Mendengar Suara Microbiome Kamu, Lho! Gimana Caranya?
 

Cara Sistem Imun Bakteri Bekerja

cara sistem imun bakteri bekerja


Saat bakteri terserang virus, ada berbagai metode untuk penanganan jangka panjang yang secara alami dilakukan oleh tubuh organisme itu sendiri yaitu: 
 

1. Bakteri Mengingat Virus yang Menyerang 


Analoginya, ketika ada orang yang jahat pada kita, tentu kita akan mengingat orangnya dengan spesifik, bukan? Tubuh pun mengenali virus yang menyerang kita dengan cara seperti itu, yakni dengan mengingat virusnya.

Sehingga, saat virus yang sama menyerang lagi lain waktu, tubuh sudah menghafal virus tersebut dan siap menerima serangannya. 

Itulah mengapa vaksin jadi penting, karena salah satu metode vaksin adalah melatih tubuh untuk melemahkan atau mematikan virus, sehingga ketika virus menyerang lagi tubuh sudah mengenalinya. 

Ini juga terjadi pada bakteri, kekebalan bakteri akan mengingat virus yang menyerangnya.

 

2. Bakteri Memiliki Perisai Diri


Bakteri adalah mikroorganisme yang seluruh tubuhnya dilindungi membran sel. Fungsinya sama seperti kulit manusia, membran sel juga melindungi dinding luar bakteri sehingga virus akan menempel dulu sebelum menerobos masuk ke dalam bakteri. 

Proses menempelnya virus ini tentu menjadi ajang bakteri dalam mempertahankan dirinya dengan perisainya, alias membran sel. Jika virus berhasil masuk ke tubuh bakteri, bakteri juga masih rela berjuang menyelamatkan diri dengan kekebalannya yang disebut CRISPR tadi.

Bentuk kerja CRISPR bisa dibilang lumayan mirip dengan sistem kekebalan manusia. Menurut penelitian dari situs web
Nature, CRISPR adalah kekebalan adaptif yang khusus digunakan oleh bakteri untuk mempertahankan dirinya dari serangan virus. 

Berbicara mengenai kekebalan bakteri yang disebut CRISPR, CRISPR merupakan DNA dan pada tahun
2012 ditemukan inovasi pemanfaatan CRISPR untuk mengubah DNA (merekayasa mutasi menjadi sel dan genom). Crispr ini dinilai sangat cepat untuk mengubah DNA sehingga sangat membantu para peneliti. 

Manfaat hasil dari produk CRISPR rupanya sangat luar biasa, dikutip dari situs web
Nature. Crispr tidak hanya bermanfaat bagi bakteri, tetapi juga dinilai mampu mengobati berbagai penyakit semua makhluk hidup yakni manusia, tumbuhan, dan hewan. 

Kelainan genetika pada hewan dapat dikurangi dengan CRISPR. Crispr juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit mata dan darah pada manusia. 

Pada tanaman, CRISPR membantu pemuliaan tanaman dan ternak, merekayasa antimikroba baru, dan mengendalikan serangga pembawa penyakit dengan penggerak gen. 


Baca Juga: Mengenal CRISPR/Cas9, Sistem Imun Bakteri yang Bisa Bantu Ilmuwan Edit DNA

Wah, ternyata dunia microbiome keren banget, ya! Jadi, tenang, bakteri itu sejatinya sama seperti kita, kok. Mereka hanyalah makhluk hidup, yang sama-sama jadi penghuni bumi dan mau bertahan hidup. Tidak semua bakteri jahat, karena tubuh pun sebetulnya membutuhkan bakteri untuk bisa tetap sehat.

Masih tertarik baca informasi menarik lain seputar dunia
microbiome, bakteri, virus, dan lain-lain? Mampir ke Nusantics Blog, ya!

Referensi:

Writer: Lintang Zahrima Kalsum

Editor: Serenata Kedang