Blog
6 Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Usus
March 30, 2021 by Lintang Zahrima Kalsum
Share

Tahukah kamu bahwa puasa tak hanya dipandang sebagai kewajiban dari sudut keagamaan, tapi puasa juga bermanfaat baik lho untuk kesehatan, terutama kesehatan usus!
Usus manusia merupakan organ penting, di mana microbiome paling banyak menghuni. Apa sih microbiome itu? Microbiome adalah sekumpulan mikroorganisme yang terdiri dari bakteri, jamur, archaea, virus dan mikroorganisme lainnya.
Dalam jumlah yang seimbang, microbiome dapat memberi manfaat baik bagi tubuh manusia, seperti melancarkan proses pencernaan hingga menjaga kesehatan kulit.
Jumlah microbiome di usus manusia ada sekitar 100 triliun, yang terdiri dari 1000 spesies berbeda. Clinical Microbiology and Infection mengatakan, microbiome di tubuh manusia diwariskan sejak lahir dan microbiome memiliki patologi dan fisiologi sendiri.
Nah, kunci pencernaan yang sehat ialah dengan menjaga asupan makanan, konsumsi gizi seimbang dan variatif, serta rajin berpuasa.
Kok bisa ya puasa menjadi salah satu cara menjaga kesehatan usus? Padahal puasa itu menahan lapar dan haus, bukankah justru bahaya bagi pencernaan?
Hmm… Dugaanmu salah!
Daripada salah kaprah terus-terusan, yuk simak ulasan Nusantics Blog tentang manfaat puasa bagi kesehatan usus di bawah ini.
1. Nutrisi Terserap dengan Baik

Puasa membuat kamu punya sedikit waktu untuk makan. Makan setelah berpuasa juga bisa membuat kamu kenyang lebih lama, sebab kamu makan di saat perut benar-benar kosong.
Proses pencernaan pun akan lebih sempurna, karena nutrisi diserap lebih optimal. Dalam jangka panjang, Science Translational Medicine menyebutkan puasa dapat menghindari risiko berbagai penyakit seperti diabetes, kanker, dan penyakit kronis lainnya, serta terhindar dari penuaan dini.
Uji yang dilakukan terhadap 71 orang berpuasa selama tiap 5 hari per bulannya (dalam jangka waktu 3 bulan), ditemukan penurunan berat badan, tekanan darah, kadar lemak, dan hormon IGF-1 yang merupakan penyebab utama dalam penuaan. Wow!
Baca Juga: 8 Hal yang Tak Disadari Membahayakan Microbiome Usus
2. Memberi Waktu Organ dan Hormon untuk Beristirahat
Layaknya mesin, tubuhmu juga butuh istirahat. Jika diforsir, tubuh bisa rusak alias sakit. Rata-rata pencernaan manusia akan diforsir bekerja mencerna makanan selama 18 jam per hari. Jadi, bisa dibilang setiap harinya usus hanya beristirahat sekitar 6 jam saja.
Nah, puasa menjadi salah satu cara selain tidur supaya tubuhmu beristirahat, terutama dalam proses pencernaan makanan. Fakta ini diperkuat oleh penelitian dari Journal of Experimental Biology, yang menyatakan saat berpuasa, hormon, enzim, dan beberapa organ utama seperti lambung, liver, hati, pankreas, kantong empedu, dan usus akan beristirahat.
Ternyata tanpa disadari, kehidupan sehari-hari selama kamu tidak puasa menimbulkan risiko stres nutrisi yang dipicu oleh tekanan lingkungan atau pola makan tidak sehat. Dengan berpuasa, rupanya ini menjadi waktu istirahat bagi organ-organ tubuh.
3. Kerja Hormon Maksimal

Apabila hormon sudah cukup istirahat, tentu mereka bisa kembali bekerja secara optimal, nih. Tahukah kamu, pukul 12.00 s.d. 15.00 merupakan ‘jam sibuk’ tubuh untuk mencerna makanan? Tidak heran apabila di jam-jam tersebut, kita rentan mengantuk, ya.
Dilansir dari medicalnewstoday.com, umumnya makanan bergerak melalui lambung dan usus kecil dalam waktu 6-8 jam. Namun, ada beberapa faktor yang memengaruhi seperti jumlah dan jenis makanan yang dimakan, gender, dan adanya masalah pencernaan.
Nah, ketika kamu berpuasa, tubuh tidak akan bekerja untuk mencerna makanan, sehingga tubuh seperti diberikan waktu istirahat sejenak.
Baca Juga: Peran Olahraga bagi Microbiome Usus dan Imunitas
4. Menghindari Radang Usus
Karena digunakan setiap hari dan terus menerus, kadang-kadang pencernaan kamu bisa cedera juga, lho, alias radang. Penelitian berjudul Cardiovascular involvement in inflammatory bowel disease: Dangerous liaisons tahun 2015 menyebutkan, pasien penderita IBD atau inflammatory bowel disease (radang usus) memiliki peningkatan risiko terhadap penyakit lain seperti stroke.
Mortalitas kardiovaskular juga akan meningkat dan risiko lebih besar terjadi pada perempuan dan anak muda. Penderita radang usus harus menjalani stoma (pembuatan lubang di dinding perut guna mengeluarkan feses).
Efek lebih panjangnya lagi, anak muda dengan kolitis ulseratif (radang pada usus besar yang berisiko kanker) dan stoma rupanya mengalami ketidaknyamanan dan berpengaruh pada perasaan dan mental mereka.
Nah, saat berpuasa, yang lewat di pencernaanmu hanya air, maka pencernaan akan lebih banyak memproduksi hormon antiinflamasi.
5. Menjaga Keseimbangan Microbiome

Tahukah kamu jika komunitas microbiome di usus bisa berubah karena makanan yang kamu konsumsi?
Keseimbangan microbiome bisa terganggu akibat konsumsi karbohidrat, lemak, dan protein berlebihan yang pada akhirnya mengganggu siklus pencernaan, bahkan siklus tidur kamu.
Nah, dengan berpuasa, risiko perubahan microbiome dapat diminimalisir, sehingga keseimbangannya bisa terjaga. Merujuk pada jurnal penelitian berjudul Potential Role for the Gut Microbiota in Modulating Host Circadian Rhythms and Metabolic Health, pola makan yang sehat dan tidur nyenyak merupakan cara yang bisa dilakukan untuk menjaga keseimbangan microbiome.
Untuk itu, kamu bisa mencoba berpuasa sebagai salah satu langkah awal menuju hidup yang lebih sehat.
6. Menghindari Leaky Gut
Yup, leaky gut alias usus bocor bisa terjadi, lho. Tapi, bukan bocor dengan lubang besar, ya. Leaky gut terjadi ketika microbiome di usus jadi tidak seimbang, kemudian ‘keluar jalur’ dan malah mampir ke organ-organ lain. Apabila dibiarkan, malah bisa menimbulkan penyakit.
Lantas, kenapa usus bisa bocor? Karena ada yang namanya paparan toksisitas, yakni di mana microbiome dan sel-sel di pencernaan berubah karena paparan protein, DNA, ataupun lipid (molekul alami seperti lemak dan vitamin) yang lewat di ususmu.
Dilansir dari American Gastroenterological Association, beberapa jenis protein yang dapat mengganggu keseimbangan microbiome di usus ialah p53, microRNA 34a, dan let-7.
Nah, dengan berpuasa, kamu bisa mengistirahatkan usus dan meminimalisir usus terkena paparan toksisitas. Sel-sel bisa regenerasi, microbiome bisa seimbang kembali, tubuh pun jadi lebih sehat.
Baca Juga: Apa Itu Sindrom Leaky Gut atau Usus Bocor?
So, bukan hanya lapar yang akan kamu dapatkan jika kamu berpuasa, ya, melainkan berbagai manfaat baik bagi tubuh yang ternyata tidak diduga-duga.
Apabila kamu masih tertarik membaca artikel informatif lainnya tentang microbiome, kesehatan usus, sistem imun, atau COVID-19 langsung mampir ke Nusantics Blog, yuk!
Referensi
- Evans, James M. 2013. The gut microbiome: the role of a virtual organ in the endocrinology of the host. School of Biosciences, Cardiff University. Vol 218(3) 37-47.
- Wei, Min etc. 2017. Fasting-mimicking diet and markers/risk factors for aging, diabetes, cancer, and cardiovascular disease. Science Translational Medicine. Vol 9(377) eaai8700.
- Baquero and Nombela. 2012. The microbiome as a human organ. Clinical Microbiology and Infection. Vol 18(4) 2-4.
- https://www.health.com/nutrition/how-to-fast-healthy-gut
- Parkar, Shanthi etc. 2019. Potential Role for the Gut Microbiota in Modulating Host Circadian Rhythms and Metabolic Health. Multidisciplinary Digital Publishing Institute. Vol 7(2) 41.
- Geng, Hua etc. 2018. In Inflamed Intestinal Tissues and Epithelial Cells, Interleukin 22 Signaling Increases Expression of H19 Long Noncoding RNA, Which Promotes Mucosal Regeneration. American Gastroenterological Association. Vol 155(1) 144-155.
- Filimon, Ana Maria etc. 2015. Cardiovascular involvement in inflammatory bowel disease: Dangerous liaisons. PubMed Central. Vol 21(33) 9688–9692.
- Lee, Trixie N. etc. 2021. A test of alternative models for increased tissue nitrogen isotope ratios during fasting in hibernating arctic ground squirrels. The Journal of Experimental Biology. Vol 215 (19) 3354-3361.
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/319583#how-does-digestion-work
Fresh Articles
Menu
Temui Kami
Senin - Jumat: 9 a.m. - 6 p.m.
i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210
Contact Us
hello@nusantics.com
+62 (21) 509 194 30
Copyright © 2025 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Kebijakan Privasi
© 2025 PT Riset Nusantara Genetika.
Kebijakan Privasi