Blog
Pukul Berapa Waktu Berjemur yang Paling Baik?
May 14, 2024 by Lintang Zahrima Kalsum
Share
Semenjak pandemi COVID-19 merebak, berjemur menjadi salah satu kegiatan rutin yang sebisa mungkin dijalani setiap orang. Baik kamu penderita, penyintas, atau bahkan belum pernah terpapar, sangat dianjurkan untuk berjemur.
Hmm, memangnya kenapa berjemur jadi sangat penting di masa-masa pandemi seperti saat ini, ya? Apa saja manfaat berjemur bagi tubuh dan pukul berapa waktu berjemur yang paling baik? Yuk, simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.
Pada kondisi pandemi, berjemur telah menjadi kegiatan wajib supaya kekebalan tubuh meningkat karena mendapat asupan vitamin D dari cahaya matahari.
Vitamin D memang bukan obat segala penyakit, tapi vitamin D merupakan bahan bakar untuk imun tubuh kita. Dijabarkan oleh Journal of Cellular Biochemistry, Vitamin D juga berfungsi untuk mempertahankan homeostasis kalsium yaitu kondisi di mana tubuh secara otomatis mempertahankan kondisi normal tubuhnya. Vitamin D akan bekerja meningkatkan efisiensi usus untuk menyerap kalsium makanan.
Selain itu, vitamin D juga berfungsi mencegah penyakit tulang, baik di masa muda maupun tua. Berjemur pun bisa menjauhkan kita dari risiko kanker akibat kekurangan vitamin D, lho.
Baca Juga: Kombucha, Bahan Alami yang Membantu Pemulihan Microbiome Tubuh
Belakangan ini, berjemur sangat identik bagi penderita COVID-19 karena dipercaya dapat membunuh dan melemahkan virus dalam tubuh. Padahal sesungguhnya berjemur dianjurkan bahkan bagi orang sehat, lho. Berjemur tidak memiliki efek samping apapun, jadi kamu yang sehat pun tidak usah khawatir kalau memang ingin berjemur.
International Journal of Public Health Science melaporkan masyarakat Indonesia sudah sadar untuk berjemur di tengah pandemi ini. Selain itu, masyarakat Indonesia juga sudah lebih banyak yang rajin mengonsumsi vitamin C untuk membantu imun tubuh.
Masalahnya, berjemur cukup menimbulkan pro dan kontra. Kondisi matahari yang kini sudah dianggap “kurang menyehatkan” akibat segala efek pemanasan global dirasa menjadi momok bagi sebagian orang untuk berjemur. Mereka takut akan terkena radiasi sinar ultraviolet yang tidak sehat dan risiko kesehatan lainnya.
Padahal dari segala kekhawatiran yang ada, berjemur yang sehat adalah berjemur yang menggunakan taktik yaitu memilih waktu yang tepat agar sinar matahari yang didapat adalah sinar terbaik.
Baca Juga: Apa Hubungan Kulit Berminyak dan Microbiome?
Berjemur ada aturannya, lho. Jika tidak, manfaat yang didapat malah kurang maksimal dan justru mendatangkan penyakit. Sebab, tak di semua waktu sinar matahari memiliki manfaat yang baik.
Berjemur di waktu yang tidak tepat mungkin akan mendatangkan risiko berbahaya seperti dehidrasi, kulit kering, terbakar, dan lain sebagainya.
Dalam Buku Heliotherapy: The Principles & Practice of Sunbathing, disebutkan ada beberapa faktor yang memengaruhi durasi berjemur:
Baca Juga: Waspada, Ini 5 Masalah Kulit Akibat Microbiome Tidak Seimbang!
Sejalan dengan manfaatnya, jika berlebihan berjemur juga akan mendatangkan risiko yang besar, lho.
Dr. Venny Larasati dalam penelitiannya yang berjudul Maintaining Healthy Skin During COVID-19 Pandemic menyebutkan, kelebihan berjemur dapat menyebabkan perubahan pigmentasi kulit, munculnya flek hitam, kulit tampak kusam dan kasar, serta mempercepat munculnya kerutan dini pada kulit.
Meski situasi pandemi masih berlanjut, perawatan kulit di rumah juga tidak boleh ditinggalkan. Dr. Venny mengatakan pelembap jangan sampai lupa digunakan, terlebih setelah mencuci tangan.
Cambridge University Press melaporkan efek sering mencuci tangan yang dirasakan oleh subjek penelitiannya adalah kulit kering kemerahan dan luka di ujung jari. Maka, pelembap sangat dianjurkan digunakan secara rutin setelah mencuci tangan.
Tak hanya perawatan saat muncul gejala, pola rutin untuk preventif gejala juga perlu dilakukan seperti mengaplikasikan pembersih wajah, serum, toner, krim pagi dan krim malam, dan sunscreen.
Kamu juga bisa lho mencoba cari tahu seperti apa kondisi kulit wajahmu dengan analisa Biome Scan. Kulit wajahmu akan di-swab untuk tahu komposisi microbiome-nya dan analisa jenis kulit seperti kadar melamin, tingkat glossiness, sebum, pH, dan apakah ada efek yang memengaruhi wajahmu karena tidak menggunakan sunscreen. Yuk, segera daftar!
Jadi, yuk jangan takut berjemur!
Referensi:
Fresh Articles
The most established precision molecular diagnostics company in Indonesia
Find Us
Mon - Fri: 9 a.m. - 6 p.m.
i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210
Contact Us
hello@nusantics.com
+62 (21) 509 194 30
Copyright © 2024 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Privacy Policy
© 2024 PT Riset Nusantara Genetika.
Privacy Policy