• Home
  • Blog

share

Pentingnya Kesehatan Usus yang Baik saat Menopause

26 Jul 2021

Pentingnya Kesehatan Usus yang Baik saat Menopause

Microbiome adalah salah satu topik hangat yang dibahas di dunia kesehatan saat ini. Begitu besar peran microbiome untuk tubuh kamu walaupun keberadaannya tidak dapat dilihat secara langsung.

Microbiome adalah sekelompok mikroorganisme yang hidup dalam sebuah ekosistem yang terdiri dari bakteri, virus, jamur, dan lainnya. Microbiome yang tinggal di usus dapat disebut sebagai microbiome usus, yang tinggal di kulit dapat disebut microbiome kulit, dan seterusnya.

Microbiome usus adalah sebuah ekosistem dalam usus yang kompleks yang bertanggung jawab dalam jalannya berbagai fungsi tubuh, mulai dari pencernaan, respon kekebalan tubuh, hingga aktivitas otak.

Baru-baru ini, ilmuwan telah menemukan kaitan antara kesehatan usus dengan hormon wanita. Penelitian berjudul 
Influence of Oral and Gut Microbiota in the Health of Menopausal Women yang dipublikasi tahun 2017 tersebut menunjukkan bahwa hormon wanita dapat memengaruhi komposisi microbiome yang tinggal di berbagai bagian tubuh manusia, khususnya di usus.

Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab terkait peran 
microbiome saat wanita memasuki masa menopause. Namun, beberapa hasil penelitian telah mengetahui bagaimana kesehatan usus memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan, serta langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan usus ketika masa perimenopause dan postmenopause.

Baca Juga: Alasan Mengapa Probiotik Sangat Baik Dikonsumsi bagi Wanita

Komposisi microbiome usus yang seimbang dan didominasi oleh mikroorganisme yang bermanfaat, biasanya dapat dicapai melalui gaya hidup yang sehat dan bersih, sehingga dapat memberikan manfaat berkelanjutan untuk kesejahteraan hidup dan pengalaman perimenopause serta postmenopause yang lebih baik.

Sedangkan komposisi 
microbiome usus yang tidak seimbang, di mana bakteri yang bermanfaat terganggu oleh populasi bakteri asing, dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, misalnya naiknya asam lambung, atau kecemasan dan depresi. 

Jadi, bukan kebetulan jika perasaan cemas dan depresi juga banyak ditemui pada wanita yang sedang mengalami menopause, sehingga pentingnya menjaga kesehatan usus perlu menjadi perhatian.

 

Bagaimana Cara Microbiome Memengaruhi Menopause?

microbiome dan menopause


Tubuh manusia adalah sebuah sistem yang sangat kompleks dan prosesnya saling berkaitan. Setiap bagian dari tubuh, termasuk microbiome, memiliki fungsi tersendiri yang dapat menimbulkan masalah ketika terganggu keseimbangannya.

Microbiome berperan dalam berbagai fungsi biologis, seperti:

  • Produksi short-chain fatty acid (hasil fermentasi karbohidrat yang tak tercerna dan terserap usus halus).
  • Memetabolisme obat-obatan.
  • Menjaga jalannya homeostasis tubuh, yaitu proses regulasi mandiri yang dilakukan organ-organ agar tubuh dalam kondisi stabil untuk bertahan hidup.
  • Memproduksi sekresi (zat hasil kelenjar) dan respon anti-inflamasi yang dibutuhkan tubuh.
  • Melawan patogen yang masuk ke tubuh.
  • Bertindak sebagai organ endokrin yang membantu produksi hormon.

Berkaitan dengan menopause, maka fungsi microbiome sebagai salah satu organ endokrin untuk memproduksi hormon adalah hal yang akan disorot dalam pembahasan ini.

Sistem endokrin adalah sebuah jaringan kelenjar-kelenjar dalam tubuh yang memproduksi hormon. Walaupun microbiome bukan kelenjar, namun mereka berperan seperti organ dalam sistem endokrin. 

Hasil 
observasi menunjukkan terdapat sekelompok bakteri usus tertentu yang dapat memproduksi zat hormonal yang kemudian dilepaskan ke aliran darah. Dari sini, zat hormon tersebut dapat berpindah ke berbagai organ, termasuk otak.

Baca Juga: Benarkah Usus Berkaitan dengan Cara Kerja Otak?

Penelitian lebih lanjut mendapatkan bukti adanya hubungan langsung antara hormon-hormon metabolisme dengan populasi jenis bakteri tertentu yang lebih banyak di usus, yaitu Ruminococcaceae dan Lachnospiraceae

Intinya, para 
microbiome usus ini bekerja sebagai pusat komando yang menciptakan dan menyebarkan hormon yang tepat melalui saluran yang tepat ke tempat yang tepat.
 

Kesehatan Usus Ketika Perimenopause

kesehatan usus perimenopause

 

Memasuki masa perimenopause, tubuh wanita secara alami akan mengalami penurunan produksi estrogen. Para ahli sebelumnya mengira bahwa hal ini disebabkan oleh ovarium saja, namun kini telah diketahui bahwa kondisi usus memiliki peran yang tak kalah penting.

Masa-masa 
perimenopause dan menopause biasanya menimbulkan beberapa gejala yang disebabkan oleh fluktuasi hormon di tubuh wanita, misalnya:

  • Hot flashes, yaitu rasa panas di tubuh bagian atas hingga ke wajah.
  • Depresi.
  • Mood swing atau suasana hati yang mudah berubah-ubah.
  • Nyeri di payudara.
  • Insomnia.


Microbiome usus, khususnya kelompok bakteri yang disebut estrobolome, berperan penting dalam memetabolisme hormon estrogen. Dalam kondisi usus yang sehat dan komposisi microbiome seimbang, estrobolome menjaga proses homeostasis agar berjalan sebagaimana mestinya.

Ketika keseimbangan microbiome usus ini terganggu atau dalam keadaan tidak sehat, dapat menyebabkan kekurangan atau kelebihan kadar estrogen bebas. Akibatnya, timbul masalah kesehatan yang berkaitan dengan estrogen, termasuk gejala-gejala menopause.

Baca Juga: 5 Cara Latih Diri untuk Hidup Sehat agar Microbiome Tetap Seimbang

Dalam artikel yang dirilis Kresser Institute, ditemukan bukti bahwa estrobolome yang terganggu pada wanita postmenopause, menunjukkan peningkatan risiko osteoporosis, obesitas, dan penyakit kardiovaskular. Naiknya risiko kesehatan ini disebabkan oleh kondisi rendahnya estrogen akibat ketidakseimbangan microbiome usus.

Namun, hubungan antara usus dan estrogen tidaklah satu arah. Sebagaimana usus membantu meregulasi dan memiliki pengaruh pada level estrogen, turunnya level estrogen akibat menopause juga berdampak pada 
microbiome.

Timbulnya keluhan seperti naiknya lingkar pinggang dan sindrom iritasi usus besar pada saat menopause juga
 diduga kuat akibat terjadi perubahan dan ketidakseimbangan dalam ekosistem microbiome yang disebabkan turunnya level estrogen.
 

Pentingnya Estrobolome yang Sehat

pentingnya kesehatan usus menopause

 

Microbiome estrobolome perlu dijaga keseimbangan dan kesehatannya. Manfaat dari estrobolome yang sehat adalah agar mereka dapat efektif memetabolisme estrogen dan menjaga kadar estrogen yang tepat.

Walaupun begitu, kesehatan usus kamu akan tetap mengalami gangguan atau perubahan ketika memasuki masa 
perimenopause yang tidak terhindarkan.

Dengan memelihara kesehatan 
microbiome kamu sedini mungkin, dapat mempersiapkan tubuh kamu menghadapi efek dan gejala menopause yang akan datang sekaligus memelihara kesehatan tubuh kamu secara keseluruhan. Bagaimana caranya?

Dikutip dari 
Lisa Health, berikut adalah tiga cara mudah untuk memelihara kesehatan usus kamu:
 

1. Perhatikan Menu Makan


Tak seperti organ endokrin lainnya, microbiome usus sangat sensitif, serta dapat berubah drastis dan cepat sebagai respon diet kamu sehari-hari.

Kurangi, atau bahkan hindari, makanan yang diproses karena tidak ramah 
microbiome. Perbanyak konsumsi makanan fermentasi, misalnya sauerkraut, kombucha, kefir, kimchi, yoghurt, atau tempe. Makanan-makanan fermentasi memiliki bakteri probiotik yang dapat melengkapi kembali microbiome usus kamu dengan cepat.
 

2. Minum Probiotik Secara Rutin


Karena kadar hormon yang rendah dapat berdampak pada keseimbangan microbiome, mengonsumsi suplemen probiotik secara rutin dapat membantu sebagai sumber flora yang bermanfaat. Pilih suplemen probiotik yang berisi beberapa strain bakteri. Disarankan juga untuk mengonsumsi 30 ml cuka apel setiap hari sebagai booster microbiome usus.
 

3. Sebisa Mungkin Jauhi Antibiotik


Antibiotik adalah obat yang biasanya diresepkan dokter untuk kamu yang sedang terkena infeksi bakteri. Namun, penggunaan antibiotik yang terlalu sering dapat merusak ekosistem microbiome usus dan mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi secara alami.

Jika penyakit atau keluhan kamu tidak terlalu serius, diskusikan dengan dokter apakah antibiotik benar-benar dibutuhkan dan dapat digantikan dengan obat-obatan lain yang dapat meringankan gejala penyakit kamu.

Beberapa penyakit ringan memang dapat sembuh dengan berbagai obat-obatan alami, namun beberapa penyakit infeksi tidak dapat dianggap remeh dan memerlukan antibiotik agar tidak menimbulkan komplikasi, misalnya saja Tuberkulosis (TBC).

Menjaga kesehatan dan keseimbangan 
microbiome usus tidak hanya bermanfaat meringankan gejala menopause di kemudian hari, tetapi juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh kamu dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Saat memasuki masa menopause, kamu juga tetap harus terampil memilih produk 
skincare dan perawatan yang ramah microbiome. Kamu bisa mencoba produk Biome Beauty dari Nusantics, nih. Selain itu, jangan ketinggalan juga mencoba perawatan Biome Facial Bar, yang pastinya aman untuk microbiome kulit karena hanya menggunakan bahan-bahan natural. 

Menopause will not let our beauty fade out!

Masih penasaran tentang peran hebat microbiome usus kamu dan mau tahu lebih lanjut? Kunjungi Nusantics Blog untuk berbagai artikel tentang dunia microbiome dan cara menjaga kesehatannya!

Referensi:

Writer: Agnes Octaviani

Editor: Serenata Kedang