share
Pengaruh Alkohol Bagi Microbiome Tubuh
31 May 2021
Apakah kamu mengonsumsi alkohol? Sebenarnya, alkohol sering digunakan dalam obat-obatan. Namun, jika dikonsumsi secara tidak bertanggung jawab, minuman keras tak hanya berbahaya bagi organ tubuh, tapi juga bagi microbiome di tubuhmu.
Apa itu Microbiome?
Microbiome adalah sejumlah mikroorganisme seperti bakteri, jamur, virus, archaea, dan jenis lainnya yang ada di tubuh dan memberikan dampak yang baik bagi tubuh dan menjadi indikator atau tolak ukur kesehatan tubuh jika jumlahnya seimbang.
Microbiome tersebar ke berbagai lokasi di dalam tubuh mulai dari mulut (oral), pencernaan, alat kelamin, hingga kulit. Microbiome yang variatif dan seimbang dapat memberikan manfaat mulai dari mencegah penyakit, melancarkan pencernaan, melancarkan metabolisme, hingga membuat kulit sehat.
Baca Juga: Pengaruh Microbiome di Mulut dengan Kesehatan Usus
Menjaga keseimbangan microbiome dalam tubuh bisa dilakukan melalui berbagai cara, seperti berolahraga, hidup bersih dan sehat, terhindar dari stres, mengonsumsi makanan sehat, dan tentunya menjauhi alkohol dan obat-obatan terlarang.
Alkohol Mengubah Komposisi Microbiome
Microbiome yang tersebar di berbagai organ tubuh dapat rusak komposisinya sewaktu-waktu. Salah satu faktor yang dapat merusak microbiome adalah konsumsi minuman tidak sehat yang masuk ke tubuh, termasuk minuman beralkohol.
Pengujian pada komposisi microbiome di tubuh peminum alkohol oleh American Physiological Society menunjukkan bahwa mereka memiliki Proteobacteria yang tinggi (jenis bakteri patogen yang terdiri dari Escherichia, Salmonella, dan sebagainya), membuat tubuh harus berjuang melawan berbagai serangan patogen tersebut.
Komposisi microbiome yang berubah kemudian akan berdampak pada ketidakseimbangan microbiome di tubuh dan mendatangkan penyakit. Nature Reviews Gastroenterology and Hepatology menyebutkan bahwa penyakit seperti gagal hati bermula dari perubahan komposisi microbiome di dalam pencernaan (usus). Usus adalah organ dengan jumlah microbiome terbanyak dan menjadi poros kehidupan microbiome.
Tak hanya penyakit gagal hati, dalam International Journal of Molecular Sciences juga menulis ada beberapa risiko penyakit jika microbiome di usus terganggu, seperti radang usus, autisme, kanker usus, dan obesitas.
Baca Juga: 5 Latihan Olahraga untuk Jaga Kesehatan Usus Kamu
Penyakit Lain yang Bisa Disebabkan Alkohol
Sekitar 10 sampai 100 triliun microbiome hidup di usus dan senantiasa harus terjaga keseimbangannya. Itulah alasan kita sering mendengar istilah “you are what you eat”, karena apa yang kamu konsumsi akan masuk ke usus dan memengaruhi microbiome-nya, termasuk alkohol. Jika yang kamu konsumsi adalah makanan sehat, maka microbiome akan sehat, begitupun sebaliknya.
Tak hanya microbiome usus, alkohol juga mengubah komposisi (disbiosis) microbiome mulut (oral) sehingga bisa mendatangkan patogen seperti Cardiobacterium, Actinomyces, Leptotrichia, dan Neisseria. Menurut Biomed Central, ini berisiko tinggi menyebabkan penyakit kanker leher, kepala, dan saluran pencernaan. Sejumlah 20 miliar microbiome akan berlipat ganda sebanyak 5 kali dalam 24 jam hidup di mulut manusia.
Selain microbiome terganggu dan penyakit yang muncul akibat terganggunya microbiome, alkohol juga dapat menyebabkan peradangan saraf menurut jurnal berjudul Alcohol, microbiome, and their effect on psychiatric disorders. Perilaku pusat manusia (sistem keseimbangan tubuh) akan terganggu akibat ketidaksadaran diri yang berulang dan untuk jangka panjang dapat menyebabkan gangguan kecemasan hingga gangguan jiwa.
Baca Juga: Apa Hubungan Kesehatan Mental dengan Microbiome?
Jadi, setelah tahu bagaimana alkohol dapat mengubah komposisi microbiome sehat di tubuhmu, apakah kamu masih mau mengonsumsi alkohol?
Yuk, usahakan hidup sehat dan hindari konsumsi alkohol kecuali untuk pengobatan atau kesehatan. Jangan konsumsi secara tidak bertanggung jawab yang pada akhirnya bisa merusak tubuhmu sendiri.
Kamu juga perlu banget lho rajin olahraga dan perbanyak konsumsi probiotik dan prebiotik. Lebih penting lagi, kamu juga harus stress free alias happy. Sayangi dirimu sendiri, yuk, dengan mulai dari menjauhi konsumsi yang buruk bagi tubuh dan perbanyak makanan bernutrisi bagi tubuh. Jangan lupa juga jaga kebersihan dan kesehatan di tengah pandemi ini, ya.
Berbicara tentang microbiome, kamu juga bisa mencari tahu cerita tentang microbiome tubuhmu lebih jauh di sini, lho. Penasaran, kan? Langsung klik link-nya ya!
Referensi:
- Bajaj, Jasmohan S. 2019. Alcohol, Liver Disease and the Gut Microbiota. Nature Reviews Gastroenterology & Hepatology. Vol 16 pages 235–246.
- Mutlu, Ece A etc. 2019. Colonic microbiome is altered in alcoholism. American Journal of Physiological. https://doi.org/10.1152/ajpgi.00380.2011.
- Fan, Xiaozhou etc. 2018. Drinking alcohol is associated with variation in the human oral microbiome in a large study of American adults. Biomed Central. Vol 6(59).
- Zhang, Yu-Jie etc. 2015. Impacts of Gut Bacteria on Human Health and Diseases. International Journal of Molecular Sciences. Vol 16(4) pages 7493-7519.
- Hillemacher, Thomas etc. 2018. Alcohol, microbiome, and their effect on psychiatric disorders. Elsevier. Vol 85 Pages 105-115.
Writer: Lintang Zahrima Kalsum
Editor: Serenata Kedang