• Home
  • Blog

share

Makanan Masak vs Makanan Mentah, Lebih Baik yang Mana?

21 Jun 2021

Makanan Masak vs Makanan Mentah, Lebih Baik yang Mana?

Apakah makanan matang jauh lebih baik dibanding makanan mentah (raw food)? Jika makanan yang dimasak lebih efektif membunuh bakteri dan mudah dicerna dibandingkan dengan makanan mentah, mengapa sashimi, ikan salmon yang disajikan mentah, diklaim memiliki banyak nutrisi seperti protein dan vitamin?
 

Sejarah Makanan Dimasak

sejarah makanan dimasak


Jurnal Proceeding of National Academy of Science mencatat bahwa manusia sudah mulai memasak sejak 1,9 juta tahun yang lalu. Hal ini terbukti dari jejak penggunaan api yang dekat dengan tempat tinggal manusia purba.

Nah, manusia jaman dulu masih menghabiskan waktu untuk memburu, memasak, dan memakan makanannya hampir 12 jam. Hal ini dikarenakan beberapa makanan yang disantap masih sangat keras sehingga butuh waktu untuk mengunyah dan melunakkannya. Itulah mengapa gigi geraham manusia purba sangat besar.


Baca Juga: Apakah Pasta Gigi Membunuh Bakteri Baik di Tubuh?

Seiring dengan perkembangan zaman, di mana makanan perlahan sudah semakin lunak, ukuran gigi manusia menjadi lebih kecil dan mudah dicerna. Perubahan ini juga sangat berpengaruh pada sistem pencernaan manusia khususnya bakteri pada usus manusia.
 

Makanan yang Dimasak Memengaruhi Bakteri dalam Usus

makanan masak dan bakteri usus


Di dalam tubuh manusia terdapat miliaran mikroorganisme, ada yang bersifat komensal (tidak merugikan) dan patogen (merugikan). Dalam bahasa medis, miliaran mikroorganisme ini disebut sebagai microbiomeMicrobiome sendiri tumbuh dan berkembang biak secara kolektif dan paling banyak terdapat di dalam usus.

Riset yang dilakukan oleh 
University of California, San Francisco menunjukkan bukti bahwa makanan yang dimasak mengubah microbiome pada tubuh tikus dan manusia.

Peter Turnbaugh, peneliti dari studi ini mengklaim bahwa beberapa jenis diet, baik itu diet tinggi protein yang berbasis daging atau vegetarian, sangat berdampak pada pembentukan 
microbiome dalam tubuh.

Peneliti memberi makan partisipan dengan makanan mentah dan makanan yang dimasak seperti daging, ubi jalar, jagung, dan buah bit. Hasilnya, terdapat perubahan komposisi dan aktivitas gen 
microbiome antara yang diberi makanan masakan mentah dan masakan yang matang untuk beberapa jenis makanan.

Jenis umbi-umbian yang dimasak bisa menyerap lebih banyak kalori yang artinya memperlancar sistem pencernaan. Di sisi lain, daging mentah memiliki senyawa antimikroba yang dapat merusak 
microbiome.

Baca Juga: 21 Makanan yang Dapat Meningkatkan Bakteri Baik dalam Usus
 

Makanan Masak atau Makanan Mentah?

makanan masak atau makanan mentah


Tidak hanya makanan Jepang yang terkenal menggunakan daging ikan mentah, terdapat jenis makanan mentah yang juga terdapat di Indonesia, lho. Beberapa di antaranya adalah Naniura dari Sumatera Utara, Gohu dari Ternate, Rusip dari Bangka Belitung, dan lain-lain.

Meski diolah dengan tidak masak, berbagai bumbu diolah bersama dengan ragam jenis makanan ini agar tidak tercium bau amis dan tetap segar, lunak, dan lezat saat disantap. 

Jika memang rasa makanannya sendiri tidak kalah dengan makanan yang dimasak, lalu bagaimana dengan efek kesehatannya?

Dikutip dari situs web 
Healthline, Becky Bell dari University of Alabama mengatakan bahwa makanan mentah seperti buah dan sayuran memang bisa saja memberi manfaat baik.

Beberapa contoh sayuran yang aman dimakan mentah misalnya brokoli, kale, selada, bawang putih, dan kembang kol. Sedangkan sayuran yang sebaiknya dimasak lebih dahulu yaitu wortel, tomat, kentang, bayam, asparagus, dan jamur.

Sementara itu, kebanyakan jenis buah memang lebih banyak dimakan tanpa diolah seperti apel, pir, anggur, jeruk, melon, semangka, buah beri, pepaya dan lain sebagainya. 


Baca Juga: 10 Alasan Kamu Wajib Konsumsi Sayur dan Buah

Namun meski dianggap menyehatkan, mengonsumsi makan mentah dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan masalah pencernaan. Bukan hanya karena gigi butuh waktu lama untuk mengunyahnya, namun makanan mentah masih memiliki bakteri kurang baik di dalamnya. Hal ini dianggap akan berbahaya pada suatu waktu.

Memasak makanan yang kaya protein seperti daging, ikan, dan telur jauh lebih efektif membunuh bakteri yang menyebabkan penyakit. 

Jadi, dapat disimpulkan bahwa beberapa makanan memang ada yang lebih baik dimakan mentah dan lainnya lebih baik dimasak terlebih dahulu. Saat mau mengonsumsi makanan mentah pun, kamu harus memastikan kalau makanan itu terjamin kebersihannya.

Bagaimanapun, menjaga tubuh agar mendapatkan gizi yang seimbang adalah hal penting untuk dilakukan.

Nah, selain menjaga gizi tetap seimbang dengan memilah makanan yang baik dikonsumsi secara mentah ataupun dimasak, 
microbiome yang seimbang dan beragam juga terbukti sangat baik untuk perawatan kulit agar tetap sehat, lho

Selain menjaga asupan makanan, kamu juga bisa menjaga kesehatan kulit dengan rutin melakukan perawatan seperti 
Biome Facial Bar, yang memberikan pengalaman perawatan kulit berbeda karena mengandung 100% bahan alami.

Apabila kamu masih penasaran dengan cerita 
microbiome lebih lengkap, yuk mampir ke laman Microbiome Story!

Referensi:

  • Amanda G. Henry, Alison S. Brooks, Dolores R. Piperno. Proceedings of the National Academy of Sciences Dec 2010, 201016868; DOI: 10.1073/pnas.1016868108
  • Boston Nutrition Obesity Research Center, Leakey Foundation, G.W. Hooper Foundation, Harvard Dean’s Competitive Fund for Promising Scholarship, William F. Milton Fund, the Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA HR0011516183) and the UCSF Department of Microbiology and Immunology.
  • https://www.earth.com/news/cooked-versus-gut-bacteria/

Writer: Ria Theresia Situmorang

Editor: Serenata Kedang