Blog
Jangan Larang Anak Main di Luar! Ternyata Baik untuk Microbiome, Lho
May 14, 2024 by Lintang Zahrima Kalsum
Share
Memang betul, saat pandemi seperti ini kita dianjurkan untuk stay at home dan tidak keluar rumah apabila tidak terlalu penting.
Namun, sekadar mengajak anak bermain di garasi atau halaman rumah, seharusnya masih terbilang aman, ya? Bukan apa-apa, ternyata, “memendam” anak-anak seharian di rumah pun kurang baik bagi perkembangannya, lho.
Yup, anak-anak malah seharusnya didukung untuk bermain di luar. Penelitian berjudul The importance of outdoor play for young children's healthy development, menyebutkan, sebagai aktivitas yang alami dan menarik, bermain meningkatkan kemampuan kognitif, fisik, sosial, dan emosional anak untuk berkembang dan belajar.
Lewat bermain, anak dapat bereksperimen, memecahkan masalah, berpikir kreatif, bekerja sama dengan orang lain, dan memperoleh pengetahuan lebih dalam tentang dirinya dan dunia.
Masih berdasarkan penelitian yang sama, bermain di lingkungan luar memberi kesempatan berbeda yang hampir tidak bisa digantikan. Sebab, bermain di lingkungan terbuka yang terus berubah, anak bisa mengalami kebebasan, gerakan motorik kasar, dan kontak dengan unsur-unsur alami.
Jadi, benarkah kita seharusnya jangan melarang anak main di luar rumah? Simak paparannya berikut ini, yuk.
Bermain di luar rumah akan mengurangi anak kecanduan terhadap tontonan digital, baik televisi atau media lainnya. Penelitian dari RAI Journal menyatakan, kekhawatiran tentang bahaya dan ketergantungan dalam penggunaan digital yang berlebihan bisa membuat ketagihan tidak wajar atau berbahaya
Penelitian lain dari Environmental Research pun menyebutkan, tontonan digital menimbulkan sifat aditif yang merugikan secara fisik (kurang tidur, risiko obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol, dsb), psikologis (gejala depresi, dll), sosial, dan neurologis.
Orang dewasa mungkin sudah bisa mengatur “screen time” atau “detoksifikasi digital” mereka, tapi tidak bagi anak-anak. Sehingga, penelitian Environmental Research menyimpulkan, penggunaan media digital yang berlebihan oleh anak-anak dan remaja adalah faktor utama yang dapat menghambat pembentukan ketahanan psikofisiologis yang sehat.
Baca Juga: Benarkah Rajin Olahraga Bisa Memperbaiki Microbiome?
Untuk itu, sebagai orang tua, ada baiknya mulai sekarang anak-anak harus diberikan aturan dan batasan yang jelas dalam penggunaan media digitalnya.
Penelitian lain dari Computers in Human Behavior, membahas bahwa ketidakjelasan aturan dan batasan penggunaan media digital menjadi pemicu utama berkurangnya interaksi sosial, kelelahan, dan meningkatnya ketegangan keluarga.
Temuan baru juga cukup mengagetkan belakangan ini mengenai bahaya bahaya aerosol (partikel zat yang ada di udara atau gas) di dalam ruangan. Rata-rata orang akan menghabiskan 90% waktu mereka di dalam ruangan sehingga bahaya ini mulai ditemukan.
Terapi aerosol mungkin bermanfaat bagi penderita penyakit paru-paru, namun tidak bagi mereka yang sehat. Bagi mereka yang sehat, udara di alam tetap lebih baik daripada di luar ruangan.
Jadi, apakah bermain di luar rumah aman bagi anak?
Sebelumnya, apakah kamu sudah tahu apa itu microbiome? Microbiome merupakan sekumpulan mikroorganisme, terdiri dari bakteri, virus, jamur, dan archaea. Microbiome tidak hanya menghuni tubuh manusia, tapi juga lingkungan sekitar kita, mulai dari tanah, udara, dan air.
Bisa dikatakan, bahkan sebelum adanya manusia dan dinosaurus pun, microbiome sudah lebih dulu menjadi penghuni di bumi kita, nih.
Nah, jika kita sambungkan dengan pentingnya keragaman microbiome, semakin banyak kamu “bertemu” dengan ragam microbiome, semakin baik pula bagi tubuh. Karena, microbiome dalam tubuh bisa dikatakan sehat apabila jumlahnya seimbang dan variatif.
Cara mendapatkan microbiome yang seimbang dan variatif ini ada banyak. Misalnya, menerapkan pola makan sehat, mengurangi konsumsi alkohol, rutin berolahraga, minum air putih minimal 2 liter per hari, tidur cukup, dan rajin bermain ke alam.
Baca Juga: Benarkah Pepohonan di Sekitar Kita Membuat Kita Tetap Sehat?
Microbiome di lingkungan luar atau alam menyajikan berbagai jenis makhluk hidup dan keanekaragaman hayati. Kamu bisa mendapatkan microbiome dari udara, tumbuhan, tanah, dan lain-lain.
Pendapat ini didukung pula oleh artikel penelitian dari Nature Scientific Report, yang menyatakan aktivitas yang berhubungan dengan alam memiliki dampak baik bagi mikrobiota usus, serotonin tinja, dan meningkatkan perilaku psikososial anak-anak prasekolah.
Penelitian lain berjudul Time to abandon the hygiene hypothesis: new perspectives on allergic disease, the human microbiome, infectious disease prevention and the role of targeted hygiene, menambahkan bahwa interaksi antara microbiome di tubuh manusia dengan mikroba di alam sangat berpengaruh pada kekebalan tubuh dan tidak ada bukti kuat mengenai “super bersih” seperti yang dipahami beberapa kalangan masyarakat, bertanggung jawab terhadap paparan dan mampu melawan mikroba dari luar.
Jadi, masih ragu untuk ajak main keluar rumah? Karena situasi pandemi seperti sekarang, tidak perlu jauh-jauh, kok. Cukup ajak anak bermain di halaman rumah saja, atau mungkin ada taman yang dekat dan tidak terlalu ramai.
Baca Juga: Benarkah Microbiome yang Sehat Bisa Bantu Tubuh Kalahkan COVID-19?
Kekhawatiranmu terhadap risiko penyakit jika anak main di luar bisa diminimalisir dengan beberapa perilaku ini:
Fresh Articles
The most established precision molecular diagnostics company in Indonesia
Find Us
Mon - Fri: 9 a.m. - 6 p.m.
i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210
Contact Us
hello@nusantics.com
+62 (21) 509 194 30
Copyright © 2025 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Privacy Policy
© 2025 PT Riset Nusantara Genetika.
Privacy Policy