Blog
Hubungan Meditasi dengan Microbiome dan Kesehatan Tubuh
April 09, 2021 by Anita Desyanti
Share
“Meditasi” sepertinya sudah sering kamu dengar, ya. Tapi mungkin sebagian dari kita belum sempat mengulik manfaatnya dari segi kesehatan raga dan jiwa jika konsisten melakukan meditasi.
Dikutip dari sebuah jurnal di National Center for Complementary and Integrative Health, meditasi adalah latihan pikiran dan tubuh yang telah lama digunakan untuk meningkatkan ketenangan dan relaksasi fisik, meningkatkan keseimbangan psikologis, mengatasi penyakit, dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Pada praktiknya, pikiran dan tubuh berfokus pada interaksi antara otak, pikiran, tubuh, dan perilaku.
Pelakunya tak hanya orang dewasa, lho. Sebuah data dari hasil Survei Wawancara Kesehatan Nasional (NHIS) 2017 kegiatan meditasi oleh anak-anak AS (usia 4 hingga 17 tahun) meningkat secara signifikan (dari 0,6 persen pada 2012 menjadi 5,4 persen pada 2017). Sementara meditasi para orang dewasa dalam 12 bulan terakhir tiga kali lipat antara 2012 dan 2017 (dari 4,1 persen menjadi 14,2 persen).
Dari data tersebut bisa kita lihat ada peningkatan, ini artinya orang-orang yang diwawancara tersebut merasakan manfaat.
Di beberapa hasil penelitian, dari sisi sains membuktikan efektivitas meditasi dapat mengurangi tekanan darah serta gejala sindrom iritasi usus besar. Selain itu juga dapat meredakan gejala kecemasan dan depresi, dan dapat membantu penderita insomnia.
Di antara sekian banyak dampak baik meditasi, salah satunya adalah yang berkaitan erat dengan microbiome, sejumlah bakteri baik dan tidak baik, jamur, dan virus yang hidup di berbagai tempat di tubuh kita.
Fungsi microbiome untuk tubuh, terkait dengan metabolisme, regulasi sistem kekebalan, dan perlindungan terhadap invasi patogen. Jika bukan karena microbiome usus, tubuh manusia akan kekurangan sejumlah nutrisi, termasuk vitamin dan asam amino.
Dalam sebuah jurnal yang diterbitkan National Library of Medicine, dijelaskan “meditasi membantu mengatur respons stres, dengan demikian menekan keadaan peradangan kronis dan mempertahankan fungsi penghalang usus yang sehat.”
Dengan tidak adanya stres, microbiome yang sehat menghasilkan asam lemak rantai pendek yang memberikan efek antiinflamasi dan antitumor. Selama stres, populasi mikroba usus yang berubah mempengaruhi regulasi neurotransmitter yang dimediasi oleh fungsi penghalang microbiome dan usus.
Baca Juga: Benarkah Meditasi Bermanfaat Baik untuk Kulit?
Meditasi tak hanya berjasa untuk kestabilan microbiome, tapi juga punya 7 manfaat lainnya untuk kesehatan tubuh, apa saja?
Melansir jurnal National Center for Complementary and Integrative Health dan situs web consciousmovements.com, berikut 7 hal yang perlu diketahui tentang manfaat meditasi, ditinjau dari ilmu pengetahuan. Pastinya, hasil-hasil di bawah ini berbasis penelitian, ya.
1. Bagi orang yang terkena kanker dan mengalami efek samping pengobatan, terapi meditasi, telah terbukti membantu meredakan kecemasan, stres, kelelahan, serta gangguan suasana hati dan tidur secara umum, sehingga meningkatkan kualitas hidup mereka.
Rekomendasi berbasis bukti dari Society for Integrative Oncology menyarankan meditasi untuk para pasien kanker, sebagai bagian dari pendekatan multidisiplin untuk mengurangi kecemasan, gangguan suasana hati, nyeri kronis, dan meningkatkan kualitas hidup.
2. Ada beberapa bukti bahwa meditasi dapat menurunkan tekanan darah. Sebuah tinjauan pustaka dan pernyataan ilmiah dari American Heart Association menunjukkan bahwa bukti mendukung penggunaan Meditasi Transendental sebagai terapi tambahan atau pelengkap bersama dengan pengobatan standar untuk menurunkan tekanan darah.
Baca Juga: 11 Fakta Menarik tentang Meditasi
3. Semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa program berbasis meditasi dapat membantu mengurangi gejala menopause yang umumnya dirasakan perempuan. Sebuah tinjauan literatur ilmiah tahun 2010 menemukan bahwa yoga, tai chi, dan program berbasis meditasi dapat membantu dalam mengurangi gejala menopause, termasuk frekuensi dan intensitas hot flashes, gangguan tidur dan mood swing, stres, dan nyeri otot dan sendi.
4. Ada bukti bahwa meditasi memperbaiki gejala kecemasan. Sebuah tinjauan literatur tahun 2014 menemukan bahwa program meditasi kesadaran memiliki bukti moderat untuk mengurangi kecemasan, depresi, dan rasa sakit.
5. Satu studi difokuskan pada pengajaran Meditasi Respon Relaksasi untuk mereka yang mengidap Irritable Bowel Syndrome (IBS) dan Penyakit Radang Usus (IBD). Setelah satu tahun dievaluasi, ditemukan hasil banyak dari mereka terus menunjukkan "pengurangan yang signifikan pada rasa sakit dan kembung."
Studi lain yang lebih baru melihat dampak Meditasi Respon Relaksasi pada penanda genom yang terkait dengan IBD. Mereka menemukan bahwa meditasi mengurangi ekspresi gen respons RR-MBI paling signifikan terkait dengan respons inflamasi, pertumbuhan sel, proliferasi, dan jalur terkait stres oksidatif.
6. Meditasi membantu seseorang berhenti merokok. Meski saat ini masih sedikit penelitian yang membuktikannya, namun patut untuk dicoba, kan?
7. Meditasi juga dapat membantu menurunkan berat badan. Sebuah penelitian tahun 2017 dari 19 studi berbeda menemukan bahwa diet dan olahraga bekerja dalam jangka pendek, tetapi pada akhirnya, berat badan partisipan studi naik kembali setelah program berakhir. Di sisi lain, cara menurunkan berat badan yang melibatkan meditasi dan makan sehat serta olahraga terlihat lebih efektif dalam mengurangi berat badan dan mempertahankannya.
Dikutip dari NCCIH (National Center for Complementary and Integrative Health), yang membuat sebuah penelitian seputar meditasi, di salah satu sub bahasannya menjelaskan aspek keamanan dan efek samping, dikatakan bahwa:
2. Tak perlu lama-lama, sehari 5-10 menit sudah cukup. Asalkan duduk di tempat yang tenang dan nyaman dan fokus pada napas. Teknik napas yang disarankan, tarik napas dan keluarkan dari hidung. Tak hanya asal bernapas, namun rasakan seluruh sensasi pada saat yang bersamaan. Perut kamu naik turun, aliran oksigen yang mengalir, ketika menarik napas seluruh otot dada ikut tertarik. Kuncinya mencoba tenang, kenyamanan, fokus, dan jangan terburu-buru.
3. Di antara melakukan dua proses tadi, selipkan doa-doa menurut kepercayaan masing-masing. Atau afirmasi positif yang ingin kamu sematkan dalam pikiran dan hati. Bersyukur atas apa yang kami miliki sekarang, mulai dari hal-hal yang paling sederhana.
4. Jika merasa tidak yakin melakukannya sendiri. Kamu bisa minta tolong dengan ahlinya, memandu relaksasi di rumah. Atau, saat ini sudah banyak juga aplikasi meditasi yang bisa kamu unduh sendiri di smartphone, misalnya Calm, Headspace, Aura, Smiling Mind, dan lain-lain.
Dari ulasan di atas, kita bisa tahu ya ternyata meditasi membantu memaksimalkan kesehatan tubuh, bahkan di beberapa kasus, mampu mengatasi isu kesehatan tertentu. Dan lagi-lagi, erat kaitannya dengan microbiome.
Fresh Articles
The most established precision molecular diagnostics company in Indonesia
Find Us
Mon - Fri: 9 a.m. - 6 p.m.
i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210
Contact Us
hello@nusantics.com
+62 (21) 509 194 30
Copyright © 2024 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Privacy Policy
© 2024 PT Riset Nusantara Genetika.
Privacy Policy