Blog
Cara Kerja Bakteri pada Makanan Fermentasi
May 14, 2024 by Ria Theresia Situmorang
Share
Makanan fermentasi bukanlah jenis makanan yang susah ditemui di Indonesia. Beberapa contoh makanan fermentasi seperti tempe, tape, dan oncom bahkan bisa ditemui di sekitar lingkungan tempat tinggal.
Makanan fermentasi telah menjadi bagian dari makanan manusia selama berabad-abad lamanya. Pada awalnya, makanan fermentasi diproduksi untuk berbagai tujuan seperti mengawetkan makanan, meningkatkan rasa, dan menghilangkan racun makanan. Nah, saat ini, lebih banyak orang beralih mengonsumsi makanan fermentasi mempertimbangkan manfaat kesehatannya.
Pada dasarnya, makanan fermentasi adalah makanan dan minuman yang telah mengalami pertumbuhan dan fermentasi mikroba terkontrol.
Fermentasi sendiri adalah adalah proses anaerobik di mana mikroorganisme seperti ragi dan bakteri memecah komponen makanan (misalnya gula seperti glukosa) menjadi produk lain (misalnya asam organik, gas atau alkohol). Hal ini membuat makanan fermentasi memiliki rasa, aroma, tekstur dan penampilan yang unik seperti yang diinginkan.
Selain tempe, oncom dan juga tape, beberapa jenis makanan dan minuman yang melalui proses fermentasi di antaranya susu, yoghurt, keju, kimchi, acar, dan lain sebagainya.
Sebagian besar makanan bisa difermentasi dari sumber makanan utuh seperti sayuran, buah-buahan, sereal, susu, daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan jenis ini membawa banyak sekali manfaat bagi tubuh terutama jika mengandung bakteri baik seperti probiotik dan prebiotik.
Baca Juga: Apakah Makanan Fermentasi Bisa Tingkatkan Keragaman Microbiome?
Banyak orang tahu kalau probiotik sebagai bakteri baik untuk usus. Probiotik yang paling umum dikenal diantaranya adalah Lactobacillus dan Bifidobacterium. Dikutip dari situs web Nature, probiotik merupakan mikroorganisme atau bakteri hidup yang memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh manusia.
Para ahli percaya bahwa sebagian besar probiotik umum seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium bermanfaat bagi usus karena mendukung sistem kekebalan tubuh.
Klaim lain menyebutkan bahwa probiotik juga baik untuk kesehatan organ paru-paru, reproduksi dan kulit serta membantu membangkitkan suasana hati. Namun, belum ada penelitian ilmiah yang menyebutkan hal ini dengan lugas.
Sebagai contoh, Lactobacilli adalah strain probiotik yang biasa ditemukan dalam yoghurt dan secara alami hidup di permukaan beberapa makanan seperti sayuran dan buah.
Berdasarkan sumber The International Scientific Association of Probiotics and Prebiotics (ISAPP), prebiotik adalah bahan makanan yang digunakan oleh mikroorganisme dalam tubuh untuk tumbuh dan hidup serta menghasilkan manfaat kesehatan bagi tubuh.
Prebiotik yang paling banyak diteliti untuk diketahui manfaat kesehatannya adalah jenis yang tidak dapat dicerna seperti oligosakarida fruktan dan galaktan.
Sumber makanan yang banyak mengandung prebiotik di antaranya asparagus, bawang putih, bawang merah, gandum, tomat, madu, dan susu sapi.
Sebagian besar buah, sayuran, dan kacang-kacangan juga mengandung beberapa jenis prebiotik. Seperti halnya probiotik, prebiotik terutama dikaitkan dengan kesehatan usus.
Baca Juga: Pentingnya Probiotik dan Prebiotik untuk Kesehatan
Kelebihan utama makanan fermentasi adalah umur simpannya yang relatif cukup lama. Jadi, hal ini akan mempengaruhi rasa, aroma, tekstur, dan tampilannya yang dianggap unik.
Proses fermentasi juga memungkinkan makanan yang sebelumnya aneh untuk dimakan menjadi lebih nikmat untuk dikonsumsi seperti buah zaitun yang difermentasi bisa menghilangkan senyawa fenolik yang membuat rasanya menjadi pahit.
Manfaat kesehatan dari makanan fermentasi di antaranya:
Fresh Articles
The most established precision molecular diagnostics company in Indonesia
Find Us
Mon - Fri: 9 a.m. - 6 p.m.
i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210
Contact Us
hello@nusantics.com
+62 (21) 509 194 30
Copyright © 2025 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Privacy Policy
© 2025 PT Riset Nusantara Genetika.
Privacy Policy