Blog
9 Fakta Mengejutkan tentang Kuman yang Hidup di Jari Kita
May 14, 2024 by Ria Theresia Situmorang
Share
Kita selalu diingatkan untuk selalu menjaga kebersihan dengan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan atau beraktivitas dari luar ruangan.
Hal ini seringkali disepelekan.
Padahal banyak kuman sumber penyakit terdapat pada tangan.
Tangan sering digunakan dalam berbagai aktivitas, mulai dari mengambil, mendorong, memberikan sesuatu, dan lainnya.
Maka tidak heran, tangan memiliki banyak kuman. Dalam proses mencuci tangan, kita juga diajarkan untuk mencuci bersih sela jari dan kuku kita agar bersih dari kuman.
Melansir Medline Plus, kuman merupakan organisme kecil yang dapat menyebabkan penyakit dan infeksi jika masuk ke dalam tubuh.
Kuman dapat ditemukan di udara, tanah, dan air. Ada beberapa jenis kuman, yaitu bakteri, virus, jamur, dan parasit.
Sebenarnya, kuman ini termasuk ke dalam kumpulan microbiome atau mikroorganisme yang memang hidup dan tinggal di tubuh manusia. Jadi, mau dibersihkan seberapa sering pun, mikroorganisme ini akan tetap ada.
Namun, tangan yang sudah dicuci dengan sabun umumnya akan jauh lebih higienis dan tidak membahayakan tubuh dibandingkan tangan yang tidak dicuci sama sekali.
Baca Juga: Seberapa Banyak Kuman di Tangan Kita?
Kuman juga dapat menyebar dengan cara menempel pada tangan ketika kita memegang atau menyentuh sesuatu.
Ada banyak fakta mengejutkan tentang kuman pada jari tangan, yaitu:
Menurut Herald Times Online, pada kuku jari tidak hanya terdapat sel-sel kulit mati dan kotoran, tetapi kuman jahat. Pada tangan terdapat banyak sekali kuman dari berbagai spesies.
Berdasarkan jurnal Hindawi, di bawah kuku didominasi oleh bakteri staphylococcus aureus sebanyak 5% dari jumlah kuman pada tangan. Bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan.
Lalu disusul oleh E.coli yang merupakan bakteri yang menyebabkan diare.
Persentase jumlah bakteri E.coli dan Klebsiella yang menyebabkan pneumonia dan infeksi saluran kemih adalah sama dengan 2,7% dari jumlah keseluruhan kuman.
Bayangkan jika pada kuku jari terdapat 1 juta kuman, maka terdapat 27 ribu bakteri E.coli dan Klebsiella pada kuku jari.
Mengutip Center for Disease Control and Prevention, kuku panjang lebih mudah untuk menampung lebih banyak kotoran dan kuman daripada kuku pendek. Begitu juga dengan kuku yang diberikan kuku palsu.
Sementara menurut Glamour, kuku palsu memang terlihat lebih bersih dari atas, namun telah menutupi apa yang menumpuk di bawahnya.
Ada lebih banyak kuman yang dapat ditemukan di bawah kuku palsu daripada di bawah kuku asli.
Masih mengutip Glamour, kuman lebih banyak bersarang pada kuku pria daripada kuku wanita.
Hal ini dikarenakan aktivitas pria lebih banyak pada tempat-tempat kuman bersarang.
Bagi orang yang hobi menggigit kuku jari, maka jarinya akan bersih dari kuman.
Memang kumannya tidak banyak terdapat pada kuku jari, tetapi semua kumannya berpindah ke mulut atau bahkan tertelan ke dalam tubuh.
Kuku jari memang bersih, namun kesehatan tubuh menjadi terancam.
Baca Juga: Apakah Terlalu Bersih Berdampak Baik untuk Kesehatan Kulit?
Membersihkan tangan dengan air bersih dan menggosokkan jari dengan seksama, akan membuat tangan terlihat bersih.
Namun kenyataannya, tangan tetap saja penuh dengan kuman.
Dalam jurnal International Journal of Environmental Research and Public Health, dijelaskan bahwa mencuci tangan dengan menggunakan air, hanya menghilangkan 23% kuman pada tangan.
Menurut British Journal of Nursing, kebersihan tangan dapat dilakukan jika menggunakan sabun dan air. Apabila tidak terdapat sabun, maka untuk membunuh kuman pada tangan, dapat menggunakan alkohol.
Dalam buku Saudi Journal of Biological Sciences dijelaskan bahwa tangan yang basah 1000 kali lebih mudah menyebarkan kuman daripada tangan yang kering.
Hal ini disebabkan karena air sangat mudah untuk berpindah ke permukaan lain.
Selain itu, lingkungan yang lembap merupakan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan kuman.
Oleh karena itu, tangan yang selalu basah baik disebabkan oleh keringat maupun terkena air, lebih gampang berkuman daripada tangan yang selalu kering.
Mengutip Tri-Country Healthcare, dalam kondisi yang mendukung, 1 kuman dapat berkembangbiak sampai 8 juta dalam 1 hari.
Menurut Pfizer, dalam tangan kita terdapat kurang lebih 3.200 jenis kuman yang terdiri dari 150 spesies.
Menurut Mayo Clinic Proceedings, hand dryer pada toilet juga menjadi media penyebar kuman paling tinggi.
Ketika menggunakan hand dryer, tangan yang masih berkuman justru menyebarkan kuman ke seluruh ruangan toilet.
Apalagi toilet merupakan kebanyakan dalam kondisi lembap, sehingga memudahkan kuman untuk berpindah.
Oleh karena itu, penggunaan handuk kain atau handuk kertas lebih disarankan untuk mencegah penyebaran kuman pada ruangan toilet.
Baca Juga: Haruskah Kita Soap-Free untuk Punya Kulit Sempurna?
Berdasarkan Ideal Response, daya tahan kuman untuk bertahan pada tangan tergantung dengan jenis dan spesiesnya.
Rata-rata kemampuan bertahan kuman pada tangan mulai dari 3-24 jam. Jadi, rutinlah menjaga kebersihan tangan agar terhindar dari penyakit.
Penggunaan produk dan jenis perawatan kulit tertentu juga bisa memengaruhi keberagaman skin microbiome setiap orang.
Wah, ternyata banyak sekali fakta mengejutkan tentang kuman, ya! Tapi tetap ingat, kuman-kuman ini bagian dari microbiome, yang memang merupakan “penghuni” tetap tubuh manusia.
Jadi, jangan terlalu khawatir dengan kondisi tanganmu, ya. Tetap usahakan untuk hidup bersih dan sehat, niscaya kondisi tubuh pun akan tetap sehat.
Bahkan, di kulit wajah kita saja ada microbiome-nya, lho! Penasaran seperti apa komposisi microbiome kulit wajah kamu? Apakah didominasi bakteri atau jamur?
Yuk, coba cek dengan Biome Scan di Nusantics!
Referensi:
Fresh Articles
The most established precision molecular diagnostics company in Indonesia
Find Us
Mon - Fri: 9 a.m. - 6 p.m.
i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210
Contact Us
hello@nusantics.com
+62 (21) 509 194 30
Copyright © 2024 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Privacy Policy
© 2024 PT Riset Nusantara Genetika.
Privacy Policy