• Home
  • Blog

share

6 Jenis Teh yang Bagus untuk Kesehatan Usus

12 Apr 2022

6 Jenis Teh yang Bagus untuk Kesehatan Usus

Apakah kamu termasuk orang yang gemar minum teh? Bagi sebagian orang, secangkir seduhan teh hangat adalah minuman wajib untuk melengkapi hari. Teh juga sering ditemani kudapan yang membuat ritual minum semakin nikmat.

Selain memberikan kehangatan, teh juga memberikan manfaat kesehatan untuk peminumnya. Selain terkenal dengan kandungan antioksidan  yang melawan radikal bebas, beberapa kandungan dalam teh tertentu bahkan mampu menstimulasi otot dan memengaruhi kinerja organ-organ tubuh.

 

Teh yang Bagus untuk Kesehatan Usus


Budaya minum teh bagi sebagian masyarakat di berbagai belahan dunia telah berakar sejak dulu. Tak hanya nikmat diminum, manfaat yang ditawarkan seduhan tanaman yang dikeringkan ini memang nyata adanya. Berbeda bahan yang digunakan untuk teh, berbeda pula khasiat yang diberikan.

Di Indonesia, teh merupakan minuman sehari-hari yang dapat dinikmati dalam bentuk panas maupun dingin. Tak jarang pula ditemukan resep teh herbal diberikan secara turun temurun sebagai ramuan mengatasi beberapa jenis masalah kesehatan, misalnya masalah pencernaan. 


Baca Juga: Manfaat Minum Teh Terhadap Kesehatan Microbiome

Mengutip Healthline, terdapat beberapa teh yang mudah kamu temukan sehari-hari yang memiliki manfaat untuk kesehatan sistem pencernaan dan usus kamu.
 

1. Peppermint

teh peppermint


Teh peppermint berasal dari tumbuhan Mentha piperita yang terkenal dengan rasanya yang memberikan sensasi dingin di mulut. Peppermint juga sangat menyegarkan dan membantu meredakan sakit perut secara umum.

Kandungan menthol dalam 
peppermint memang berkhasiat membantu mengatasi masalah pencernaan, misalnya saja iritasi usus besar. Walaupun khasiat teh peppermint untuk pencernaan manusia ini belum diteliti, tetapi penelitian tentang khasiat ekstrak minyak peppermint mungkin memberikan hasil yang sama.

Ekstrak minyak
 peppermint yang dikonsumsi dua kali sehari dalam bentuk kapsul dilaporkan dapat membantu mengurangi gejala-gejala iritasi usus besar, seperti sakit perut, kembung, gas, dan ketidaknyamanan di dalam perut lainnya.
 

2. Jahe


Di masyarakat Indonesia, jahe tidaklah asing sebagai salah satu rempah yang menyimpan banyak khasiat. Tak heran jika jahe merupakan salah satu bahan yang paling sering dibuat sebagai jamu.

Jahe (
Zingiber officinale) mengandung gingerol dan shogaol, yang mampu menstimulasi kontraksi perut dan mengosongkan perut lebih cepat. Rempah ini dapat membantu mengatasi mual, kram, kembung, gas, dan gangguan pencernaan.

Baca Juga: Peminum Kopi Punya Microbiome Usus yang Lebih Sehat, Benarkah?
 

3. Adas

teh adas


Adas (Foeniculum vulgare) atau terkadang dikenal sebagai adas pedas, ternyata berkhasiat membantu mencegah sakit maag. Adas mengandung antioksidan yang diduga membantu melawan kerusakan lambung sehingga mencegah pembentukan luka penyebab sakit maag.

Selain itu, 
studi membuktikan penderita konstipasi yang meminum teh adas mengalami peningkatan pergerakan usus dibandingkan dengan mereka yang mendapatkan plasebo.
 

4. Senna atau Daun Jati Cina


Teh daun jati cina atau daun senna memiliki reputasi sebagai teh pelangsing di masyarakat kita karena efek laksatifnya yang efektif. 

Efek laksatif ini dapat memicu keluarnya feses dari pencernaan. Obat pencahar yang dijual di pasaran mengandung zat-zat laksatif ini.

Daun ini mengandung zat aktif sennoside yang bereaksi di usus dan menstimulasi kontraksi serta pergerakan usus.

Daun senna bertindak sebagai pencahar dan dapat membantu mengatasi masalah konstipasi pada anak-anak maupun orang dewasa. 

Tetapi karena efek laksatifnya, teh ini tidak boleh diminum terlalu sering karena dapat menyebabkan diare. Perlu dicatat pula bahwa belum ada penelitian khusus terkait teh daun senna dan program penurunan berat badan.


Baca Juga: Apakah Probiotik Bantu Turunkan Berat Badan?
 

5. Teh Hitam

teh hitam


Teh hitam yang kamu kenal secara umum datang dari tanaman Camellia sinensis. Tak hanya dapat dinikmati langsung, teh hitam juga biasanya cocok dicampur dengan berbagai bahan lain seperti bunga dan rempah.

Kandungan dalam teh hitam yang bermanfaat untuk kesehatan usus adalah thearubigin dan theaflavin. Keduanya mampu membantu mengatasi gangguan pencernaan dan sebagai sumber antioksidan yang mencegah sakit maag.


Penelitian pada hewan menemukan bahwa luka lambung sembuh hingga 78-81% setelah mengonsumsi teh hitam selama tiga hari dengan cara menekan zat penyebab inflamasi. 

Namun, penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan untuk mendapatkan dukungan data yang lebih luas.

 

6. Teh Hijau


Teh hijau ternyata memiliki khasiat dapat memengaruhi microbiome usus dengan cara menstimulasi pertumbuhan spesies tertentu atau dengan menekan perkembangan mikroba yang merugikan. 

Teh hijau juga menunjukkan dapat memperbaiki disbiosis 
microbiome yang biasanya terjadi pada pengidap kanker atau obesitas.

Secara umum, teh dan herbal memang aman dikonsumsi oleh siapa saja dengan kondisi tubuh yang sehat. Tetapi bagi anak-anak, orang sakit, serta ibu hamil dan menyusui, ada baiknya mencari informasi lebih lanjut terkait teh yang akan diminum. 

Sebab mungkin saja teh tertentu dapat memicu kontraksi perut atau bereaksi dengan obat-obatan yang sedang digunakan.

Perlu diingat pula untuk mengonsumsi teh sesuai dengan takaran yang wajar, ya. Bagaimanapun, segala sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik. 

Beberapa efek samping yang mungkin timbul jika dikonsumsi berlebihan atau teh tersebut tidak cocok dengan kondisi tubuh kamu adalah diare, mual, atau muntah.

Dengan semakin berkembangnya pengetahuan tentang 
microbiome usus dan dampaknya terhadap kesehatan tubuh, tak ada salahnya kamu semakin aware dalam menjaga kesehatan usus kamu. 

Tak cuma teh, kamu juga perlu melengkapi diet kamu dengan nutrisi seimbang, serta menambahkan prebiotik dan probiotik ke dalam menu sehari-hari.

Kamu juga bisa merawat kulit kamu dengan lebih akurat dengan mengetahui komposisi 
microbiome, lho! Nusantics Biome Scan dengan senang hati akan membantu kamu berkenalan lebih dekat lagi dengan kulit kamu. Dijamin kamu akan makin sayang sama kulit, deh!

Referensi:

  • Adhikary, Biplab, et al. “Black Tea and Theaflavins Suppress Various Inflammatory Modulators and I-NOS Mediated Nitric Oxide Synthesis during Gastric Ulcer Healing.” Free Radical Research, vol. 45, no. 7, 2011, pp. 767–78. Crossref, https://doi.org/10.3109/10715762.2011.579119.
  • BUB, S., et al. “Efficacy of an Herbal Dietary Supplement (Smooth Move) in the Management of Constipation in Nursing Home Residents: A Randomized, Double-Blind, Placebo-Controlled Study.” Journal of the American Medical Directors Association, vol. 7, no. 9, 2006, pp. 556–61. Crossref, https://doi.org/10.1016/j.jamda.2006.06.001.
  • Cappello, G., et al. “Peppermint Oil (Mintoil®) in the Treatment of Irritable Bowel Syndrome: A Prospective Double Blind Placebo-Controlled Randomized Trial.” Digestive and Liver Disease, vol. 39, no. 6, 2007, pp. 530–36. Crossref, https://doi.org/10.1016/j.dld.2007.02.006.
  • Pérez-Burillo, Sergio, et al. “Green Tea and Its Relation to Human Gut Microbiome.” Molecules, vol. 26, no. 13, 2021, p. 3907. Crossref, https://doi.org/10.3390/molecules26133907.
  • Streit, Lizzie M. “9 Teas That Can Improve Digestion.” Healthline, 14 Aug. 2019, www.healthline.com/nutrition/tea-for-digestion.

Writer: Agnes Octaviani

Editor: Serenata Kedang