Penyakit udang merupakan salah satu tantangan yang banyak dialami oleh hampir semua petambak udang. Selain memiliki dampak yang buruk bagi udang itu sendiri, penyakit udang juga menjadi faktor kerugian dalam budidaya udang. Salah satu penyakit yang banyak menjadi perbincangan di tambak udang vaname adalah Early Mortality Syndrome (EMS).
Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai penyakit EMS, penyebab munculnya, ciri-ciri udang terinfeksi, serta pencegahan penyakit ini.
Mengenal Penyakit EMS/AHPND
Early Mortality Syndrome (EMS) atau bisa disebut Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND) merupakan penyakit udang mematikan yang menjadi momok bagi para pembudidaya. Penyakit ini pertama kali terdeteksi di China pada tahun 2009, lalu menyebar ke kawasan asia tenggara mulai dari Vietnam pada tahun 2011 dan Thailand pada tahun 2012. Sejak saat itu menyebar ke berbagai negara penghasil udang di berbagai negara termasuk Indonesia.
Pada tahun 2013, Loc Tran dalam penelitian bersama timnya mendapatkan suatu temuan tentang penyakit ini. EMS/AHPND adalah penyakit udang yang disebabkan dari kalangan bakteri, Vibrio parahaemolyticus yang tersebar di lingkungan perairan. Dampak dari EMS adalah kematian di fase awal yang dapat menyebabkan penurunan produktivitas di tambak udang vaname. Umumnya penyakit ini menyerang di umur 20-30 hari pasca penebaran dan mampu membuat kematian udang hingga 100%.
Penyebab EMS/AHPND Menyerang Udang Vaname
Penyakit EMS/AHPND disebabkan oleh Vibrio parahaemolyticus dimana jenis vibrio dapat hidup dengan perairan yang memiliki komposisi bahan organik tinggi. Bakteri V.parahaemolyticus umumnya ditemukan di perairan dan muara. Namun bakteri ini bisa tumbuh dengan optimal pada beberapa kondisi perairan yang spesifik seperti :
1. Unsur hara yang tinggi di perairan
2. Sirkulasi air yang buruk
3. Tumpukan bahan organik dari sisa pakan dan feses udang
4. Suhu air tinggi
5. Salinitas >5 ppt
6. pH> 7
Vibrio parahaemolyticus terkonfirmasi memiliki plasmid pembawa toxin pir A dan pir B sehingga menyebabkan kerusakan di hepatopankreas udang. Toksin ini merusak sel-sel hepatopankreas, mengganggu proses pencernaan dan metabolisme, sehingga menyebabkan kematian udang dalam waktu singkat. Gejala klinis EMS dapat dilihat dengan adanya warna pucat dan mengkerut pada hepatopankreas, perut dan usus kosong, tubuh pucat menguning seperti yang dilaporkan oleh Zorriehzahra dan Banaederakhshan (2015).
Ciri-ciri Udang Terkena EMS/AHPND
Merespon penyakit EMS/AHPND memerlukan ketenangan dan pengetahuan yang baik, tentu mengatasi penyakit udang ini memerlukan perencanaan dan pengelolaan yang tepat. Biosekuriti menjadi hal penting yang perlu dilakukan agar permasalahan EMS/AHPND bisa diatasi. 3 hal yang perlu dilakukan dalam pencegahan EMS/AHPND antara lain:
1. Sumber Air Steril
Sumber air memainkan peranan penting dalam proses budidaya. Meskipun V.parahaemolyticus terdapat secara alami di perairan, petambak udang juga perlu memastikan sumber air yang digunakan adalah air yang steril dan bebas dari agen patogen. Proses sterilisasi dapat dilakukan guna menghilangkan agen-agen patogen seperti bakteri, virus dan mikroorganisme lainnya.
2. Pemilihan Benur
Benur yang baik dan berkualitas akan meningkatkan keberhasilan dalam budidaya udang. Maka dari itu, penting untuk melakukan pemilihan benur yang telah teruji SPF dengan hasil negatif dari penyakit EMS/AHPND.
3. Monitoring Rutin
Terdapat berbagai dinamika dalam masa budidaya, untuk itu diperlukan monitoring rutin parameter air, kondisi TVC (Total Vibrio Count), pakan dan tak kalah penting deteksi penyakit udang saat sampling.
ShrimpProtect by CeKolam, Membantu Pencegahan EMS/AHPND di Tambak Udang
Mulai deteksi penyakit dan lindungi tambak Anda dari ancaman EMS/AHPND dengan cepat dan akurat. ShrimpProtect by CeKolam, solusi canggih untuk deteksi gen target pirA dan pirB hanya dalam waktu kurang dari 35 menit! Menggunakan Fenrir Master Mix dan teknologi probe fluorescence, ShrimpProtect memberikan hasil yang terpercaya untuk berbagai jenis sampel, membantu Anda mengambil tindakan lebih cepat demi menjaga kesehatan udang dan produktivitas tambak. Jaga tambak Anda sekarang dengan ShrimpProtect! Hubungi kami di sini : 0882-1877-4777
Referensi
- Loc Tran, Linda Nunan, Rita M Redman, Leone L Mohney, Carlos R Pantoja, Kevin Fitzsimmons, Donald V Lightner (2013) Determination of the infectious nature of the agent of acute hepatopancreatic necrosis syndrome affecting penaeid shrimp. Dis Aquat Organ.
- Joshi J. Srisala J. Truong V. Chen IT. Nuangsaeng B. Suthienkul O. Lo C. F. Flegel, T., Sritunyalucksana K. Thitamadee S. (2014) Variation in Vibrio parahaemolyticus isolates from a single Thai shrimp farm experiencing an outbreak of acute hepatopancreatic necrosis disease (AHPND). Aquaculture.
- Zorriehzahra J, Banaederakhshan R (2015). Early Mortality Syndrome (EMS) as new Emerging Threat in Shrimp Industry. Advances in Animal and Veterinary Sciences.
- https://thefishsite.com/articles/yang-perlu-anda-ketahui-tentang-ems-ahpnd-dalam-budidaya-udang
- https://tanilogic.com/2020/08/penyakit-ahpnd-ems-pada-udang-vaname/#google_vignette