• Home
  • Blog

share

Perbedaan Microbiome Bayi Lahir Normal dan Sesar

25 Jul 2022

Perbedaan Microbiome Bayi Lahir Normal dan Sesar

Pembentukan microbiome – alias kumpulan mikroorganisme yang tinggal di tubuh kita – dimulai sejak lahir. 

Ternyata, bayi yang lahir secara normal dan sesar memiliki microbiome yang berbeda, dan ini berpengaruh pada kesehatannya untuk jangka panjang, lho!

Saat lahir dan di minggu-minggu hingga bulan-bulan berikutnya, bayi baru lahir mendapat mikroba dari ibunya serta melalui sumber lingkungan lain.

Spesies mikroba tertentu tinggal di usus, jaringan mukosa lain, dan kulit. Mereka membantu menjalankan empat aktivitas penting yang berhubungan dengan kesehatan, yakni:

  1. Membentuk perkembangan sistem imun mukosa pascalahir
  2. Mendukung homeostasis jaringan imun
  3. Berkontribusi terhadap metabolisme makanan bayi hingga dewasa
  4. Membantu mengontrol akses mikroba patogen terhadap area yang bisa diakses lingkungan


Keseimbangan ini sangat penting untuk mengatur respons imun selanjutnya dan menghindari penyakit yang didorong oleh inflamasi.

Perbedaan Asal Microbiome pada Bayi Lahir Normal dan Sesar

perbedaan asal microbiome

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature, bayi yang terlahir secara normal mendapatkan sebagian besar bakteri di awal kehidupan dari ibunya. 

Sementara itu, bayi yang terlahir secara Caesar memiliki mikroorganisme yang berasal dari rumah sakit seperti Klebsiella dan Pseudomonas dalam kadar tinggi.

“Bisa mencapai 30% dari total microbiome mereka,” kata Dr. Trevor Lawley dari Wellcome Sanger Institute kepada BBC

Ia mengaku terkejut sekaligus takut melihat jumlah bakteri yang berasal dari fasilitas kesehatan pada bayi-bayi Caesar tersebut.

Baca Juga: Masa Depan Bayi Dipengaruhi Microbiome pada Ibu Hamil? Ini Penjelasannya!

Faktor yang Memengaruhi Susunan Microbiome Bayi

faktor yang memengaruhi

Susunan microbiome bayi ditentukan oleh pertukaran mikrobiota dari ibu ke keturunannya. 

Proses ini dipengaruhi oleh beberapa praktik, di antaranya operasi Caesar, pemberian antibiotik sebelum hingga setelah persalinan, serta pemberian susu formula yang berkaitan dengan meningkatnya risiko penyakit metabolik dan imun.

Tingkat dan sifat intervensi medis tertentu di sekitar persalinan diduga berpotensi berdampak pada mikrobiota bayi di awal kehidupan dan seterusnya. Contohnya, paparan terhadap antibiotik dan obat-obatan lain tampak mengubah formasi microbiome dan/atau pematangan imun.

Dampak Persalinan Caesar terhadap Kesehatan Bayi

dampak persalinan caesar

Sebenarnya, apapun metode persalinannya, semuanya memiliki risiko masing-masing. 

Karena itu, ada pertimbangan risiko dan manfaat bagi ibu dan bayinya. Salah satunya adalah dampak imunitas jangka panjang yang berkaitan dengan metode persalinan.

Penelitian di jurnal Pediatrics dan Early Human Development menunjukkan bahwa bayi yang lahir melalui operasi sesar lebih berisiko mengalami masalah kesehatan dibanding bayi yang dilahirkan secara normal, mulai dari asma, radang sendi, sampai gangguan perkembangan saraf dan kanker.

Baca Juga: Kanker dan Microbiome, Ini yang Harus Kamu Ketahui

Manfaat Persalinan Normal untuk Microbiome Bayi

manfaat persalinan normal

Menurut artikel di Journal of Infectious Diseases & Preventive Medicine, dua langkah pencegahan penyakit anak dan dewasa yang paling efektif dan sejak dulu diandalkan adalah persalinan alami (persalinan pervaginam dengan penggunaan obat-obatan atau antibiotik sesedikit mungkin) serta pemberian ASI.

Persalinan normal tampak melengkapi bayi baru lahir dengan komunitas bakteri yang berkaitan langsung dengan mikrobiota vagina ibu. 

Mikroba pada bayi baru lahir ini pada gilirannya menjadi mapan di jaringan mukosa, dan berperan penting dalam pematangan sistem imun bawaan serta perolehan homeostasis imun yang efektif (respons seimbang di jaringan).

Bisakah ‘Memperbaiki’ Microbiome Bayi Sesar dengan Vaginal Seeding?

memperbaiki microbiome

Vaginal seeding adalah mengoleskan cairan vagina dari ibu ke wajah dan mulut bayinya setelah operasi Caesar. Tujuannya adalah agar bayi Caesar juga bisa mendapat mikroorganisme dari vagina ibu seperti pada persalinan normal.

Namun, berdasarkan artikel BBC tadi, ternyata bakteri yang diwariskan dari ibu ke bayi berasal dari kontak dengan feses ibu selama persalinan. Selain itu, menurut peneliti, vaginal seeding berisiko memaparkan bayi ke bakteri Streptococcus grup B yang berbahaya.

Di masa depan, mungkin saja bayi-bayi Caesar bisa diberi minum bakteri baik saat lahir agar hubungan mereka dengan dunia mikroba dimulai di jalur yang tepat. Namun, perlu diketahui dengan tepat mikroorganisme apa saja yang diwariskan ibu ke anaknya.

Baca Juga: Pentingnya Peran Ibu dalam Perkembangan Microbiome Balita

Bagaimanapun, kalau kamu sudah mengalami operasi sesar, tidak perlu khawatir berlebihan, ya. Metode persalinan memang berdampak paling besar terhadap microbiome bayi, tapi pemberian antibiotik dan ASI juga berpengaruh terhadap pembentukan microbiome bayi dan kesehatannya di masa depan. Jadi, kamu bisa mengusahakan kesehatan Si Kecil lewat pemberian ASI.

Wah, ternyata microbiome bahkan sudah ada sejak kita lahir ke dunia, ya! Jadi, yuk mulai sekarang bersahabat dengan makhluk-makhluk kecil yang juga penghuni tubuh kita ini.

Ingin tahu artikel menarik lain seputar microbiome di tubuh kamu? Mampir ke Nusantics Blog, ya!

Referensi:

Writer: Fitria Rahmadianti

Editor: Serenata Kedang