Blog
Pentingnya Probiotik dan Prebiotik untuk Kesehatan
July 15, 2022 by Fitria Rahmadianti
Share
Sudah tahu, belum kalau microbiome bukan hanya berperan sebagai “penghuni” tubuh, tapi juga memengaruhi kesehatan kita? Karena itu, kita perlu menjaga keseimbangannya dan memastikan jenis mikrobiotanya tepat. Caranya? Dengan mengonsumsi probiotik!
Probiotik adalah makanan yang secara alami mengandung mikrobiota atau suplemen yang mengandung bakteri aktif dan hidup. Biasanya suplemen ini disebut-sebut baik untuk kesehatan pencernaan.
Meski terdengar mirip, probiotik berbeda dengan prebiotik. Prebiotik adalah serat pangan sebagai bahan makanan mikrobiota dalam tubuh kita. Jadi, kalau probiotik adalah makanan yang mengandung bakteri, prebiotik adalah makanan yang mengandung zat untuk dimakan oleh bakteri tersebut. Keduanya berpengaruh terhadap jumlah dan jenis mikrobiota di usus.
Lalu, makanan apa saja, ya, yang mengandung probiotik dan prebiotik?
Selain gen, lingkungan, dan penggunaan obat-obatan, makanan juga berperan besar menentukan jenis mikrobiota yang hidup di tubuh kita. Karena itu, setiap orang memiliki microbiome yang unik.
Contoh makanan probiotik adalah makanan fermentasi seperti yoghurt dengan kultur aktif dan hidup, kefir, acar, tempe, kombucha, kimchi, miso, serta sauerkraut. Sementara itu, prebiotik bisa didapat dari suplemen serta makanan alami yang mengandung karbohidrat dan serat yang tidak bisa dicerna.
Prebiotik paling banyak ditemukan dalam versi mentah bawang putih, bombai, daun bawang, asparagus, pisang, dan rumput laut. Bagaimanapun, umumnya buah, sayuran, buncis-buncisan, dan padi-padian utuh seperti gandum dan oat merupakan sumber serat prebiotik yang baik.
Sebaiknya jangan mengonsumsi makanan prebiotik dalam jumlah banyak dan mendadak, ya, karena bisa meningkatkan produksi gas dan menyebabkan kembung.
Orang yang mengalami sensitivitas gastrointestinal seperti sindrom iritasi usus sebaiknya makan makanan prebiotik sedikit dulu untuk mengukur toleransinya. Semakin sering mengonsumsi makanan prebiotik, toleransi akan semakin meningkat dengan efek samping yang lebih sedikit.
Kalau kamu tidak punya masalah sensitivitas terhadap makanan, kamu perlu menerapkan diet tinggi serat secara bertahap. Sebab, makanan rendah serat bisa mengurangi jumlah mikrobiota baik serta meningkatkan pertumbuhan bakteri patogen.
Semakin banyak bukti yang menguatkan bahwa perubahan microbiome seseorang berhubungan dengan kondisi penyakit tertentu. Jika demikian, secara teori, ada kemungkinan manipulasi microbiome bisa mengatasi beberapa penyakit.
Berikut fungsi probiotik yang telah dirangkum oleh Prof. dr. Subijanto Marto Sudarmo, Sp.A (K) dari berbagai penelitian:
Menurut Dr. Allan Walker, profesor gizi di Harvard Chan School of Public Health and Harvard Medical School, probiotik paling efektif untuk bayi dan lansia karena mikroba dalam tubuh tidak sekuat biasanya.
Meski demikian, penggunaan pada bayi baru lahir dengan berat badan lahir sangat rendah, bayi baru lahir yang dirawat di unit perawatan intensif, dan orang-orang dengan kelainan sistem imunitas berkaitan dengan meningkatnya risiko infeksi dan morbiditas lain.
Dr. Walker juga berpendapat bahwa probiotik tidak terlalu efektif untuk membantu orang dewasa atau anak-anak besar yang tidak sedang menggunakan antibiotik. Walau manfaatnya belum terbukti, probiotik umumnya aman digunakan oleh orang dewasa yang sehat.
Probiotik seharusnya tetap hidup saat masuk ke tubuh. Namun, menurut H. Cody Meissner, MD, FAAP, organisme ini bisa jadi tidak bertahan saat melewati usus.
Ada yang beranggapan manfaatnya tetap bisa dirasakan dari mikroba yang sudah mati. Namun, sampai saat ini, sulit menentukan hubungan sebab-akibat antara perubahan microbiome dengan kondisi penyakit. Mekanisme probiotik dalam meningkatkan fungsi barrier usus juga belum sepenuhnya dipahami.
Jadi, kalau kamu tidak mengalami masalah dengan sistem imunitas dan sistem pencernaan, mengonsumsi makanan prebiotik dan probiotik bisa membawa manfaat untuk tubuhmu.
Ini saatnya merutinkan konsumsi yoghurt, tempe, serta sayur dan buah!
Nah, berbicara tentang microbiome, buat kamu yang penasaran seperti apa profil microbiome di kulitmu, yuk coba Biome Scan dari Nusantics. Dengan Biome Scan, kulit kamu akan dianalisa dengan swab test berbasis genomics technology, sehingga kamu bisa memahami kondisi kesehatan kulitmu dan memilih skincare yang tepat. Yuk, daftarkan diri kamu di sini!
Referensi:
Fresh Articles
The most established precision molecular diagnostics company in Indonesia
Temui Kami
Senin - Jumat: 9 a.m. - 6 p.m.
i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210
Contact Us
hello@nusantics.com
+62 (21) 509 194 30
Copyright © 2024 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Kebijakan Privasi
© 2024 PT Riset Nusantara Genetika.
Kebijakan Privasi