Blog
Microbiome Apa Saja yang Terdapat dalam ASI?
May 14, 2024 by Fitria Rahmadianti
Share

Menyusui membentuk microbiome usus bayi baru lahir di awal kehidupannya, baik secara langsung melalui paparan bayi ke microbiome ASI, maupun secara tidak langsung melalui faktor ASI yang memengaruhi pertumbuhan dan metabolisme bakteri, misalnya oligosakarida ASI (HMO), IgA sekretori, dan faktor antimikroba. Sebenarnya, seperti apa itu microbiome ASI?
Perolehan awal microbiome usus di masa bayi memengaruhi kesehatan di sepanjang kehidupan manusia. Beberapa faktor seperti metode persalinan, terapi antibiotik, lingkungan perawatan bayi, serta paparan gizi dianggap dapat memengaruhi kolonisasi awal usus bayi. Makanan – dalam hal ini ASI – berperan penting dalam perkembangan sistem imun bayi baru lahir.
Keragaman microbiome ASI sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti metode persalinan, berat badan ibu, antibiotik, tahap laktasi, usia kehamilan, lokasi geografis, serta kesehatan ibu.
Baca Juga: Menyusui, Kunci Pembentukan Microbiome yang Baik untuk Bayi
Perkembangan Microbiome ASI

Berdasarkan jurnal Pharmacological Research pada 2013, ASI mengandung 102-104 bakteri hidup per ml sehingga bisa secara langsung memengaruhi pembentukan mikrobiota bayi baru lahir.
Lactobacillus, Staphylococcus, Enterococcus, dan Bifidobacterium ditransfer melalui ASI. Komunitas bakteri ASI sendiri kompleks dan bervariasi antarindividu.
Microbiome ASI juga berkembang sesuai periode menyusui. Microbiome kolostrum memiliki keragaman yang lebih tinggi dibanding mature milk (ASI yang keluar 10-15 hari setelah melahirkan). Di kolostrum, Staphylococcus, bakteri asam laktat, dan Streptococcus adalah yang paling melimpah. Setelah satu bulan, kelimpahan Staphylococcus berkurang drastis sementara bakteri asam laktat masih banyak.
Kematangan microbiome ASI terjadi secara paralel dengan evolusi microbiome bayi baru lahir. Sekitar 3-4 hari setelah melahirkan, microbiome usus bayi mulai mirip mikrobiota kolostrum, diikuti dengan microbiome usus yang kaya bifidobacteria dan lactobacilli.
Baca Juga: Pentingnya Peran Ibu dalam Perkembangan Microbiome Balita
Sumber Microbiome ASI

Asal bakteri pada ASI masih menjadi perdebatan. Sebagian orang berpendapat bahwa bakteri ASI berasal dari kulit ibu karena beberapa phyla bakteri yang umum terdapat di ASI seperti Staphylococcus biasanya juga ada di kulit orang dewasa.
Penelitian tahun 2013 tadi juga menunjukkan bahwa saat bayi menyusu, ASI kembali ke saluran susu. Ini membuat bakteri pada rongga mulut bayi bisa memasuki kelenjar susu.
Namun, kebanyakan studi memperlihatkan bahwa perpindahan bakteri usus ibu ke kelenjar susu adalah jalur utamanya. Ibu yang menjalani operasi sesar menunjukkan mikrobiota ASI yang lebih beragam dengan frekuensi bifidobacteria yang lebih rendah dibanding ibu yang menjalani persalinan normal.
Efek tersebut lebih jelas terlihat pada bayi yang terlahir dari ibu yang memilih operasi sesar. Ini menunjukkan bahwa tanda persalinan bisa memengaruhi transfer bakteri ke kelenjar susu.
Pengaruh Microbiome ASI terhadap Microbiome Usus Bayi Baru Lahir

ASI bukan hanya sumber gizi terbaik bagi bayi, tapi juga diketahui mengandung komponen imun seperti antibodi sekretori (yang mengatur mikrobiota usus), sel imun, protein antimikroba (seperti laktoferin dan lisozim), sitokin, dan HMO.
ASI diketahui mengandung banyak bakteri komensal yang bisa memengaruhi kolonisasi usus bayi. Menurut penelitian di jurnal Experimental & Molecular Medicine, Firmicutes memiliki proporsi terbesar di antara phyla lain, diikuti oleh Proteobacteria, Bacteroidetes, dan Actinobacteria, baik di sampel bakteri maupun sampel EV bakteri (gelembung yang mengandung beragam molekul bioaktif).
Di level genus, Streptococcus (25.1%) dan Staphylococcus (10.7%) dominan dalam sampel bakteri, sedangkan Bacteroides (9.1%), Acinetobacter (6.9%), dan Lactobacillaceae(f) (5.5%) lazim terdapat di sampel EV bakteri.
Beberapa genera termasuk Bifidobacterium berkorelasi positif secara signifikan di antara dua sampel tersebut. Tampak bahwa genera yang berkaitan dengan usus memiliki proporsi tinggi pada sampel EV bakteri.
Di tiga tahun pertama kehidupan, microbiome manusia berkembang dari relatif simpel tapi cepat meningkat keragamannya ke kondisi dewasa yang lebih kompleks dan stabil. Selain metode persalinan dan paparan antibiotik, gizi adalah faktor utama dalam pembentukan komposisi dan fungsi microbiome di awal kehidupan.
Baca Juga: 5 Cara Tingkatkan Microbiome Baik untuk Bayi
Menurut jurnal Frontiers in Pediatrics, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa gangguan pada microbiome usus di awal kehidupan saat sistem imun masih berkembang bisa berefek panjang pada kesehatan imun lokal dan sistemik.
Sampai saat ini, efek jelas dari ASI terhadap perkembangan alergi belum terbukti. Pemberian probiotik terhadap ibu menyusui pun memberikan hasil yang tidak konsisten sehubungan dengan kemungkinan untuk mengubah microbiome ASI.
Namun, ASI mengandung faktor yang dapat menghalangi alergi karena dapat menjaga lapisan usus, mikrobiota usus, dan sistem imun. Ternyata, memang benar kehebatan ASI tidak diragukan lagi!
Bagi kamu yang masih mau baca artikel menarik lainnya seputar microbiome, yuk kunjungi Nusantics Blog.
Referensi:
- Fernandez L, Langa S, Martin V, Maldonado A, Jimenez E, Martin R, et al. The human milk microbiota: origin and potential roles in health and disease. Pharmacol Res. (2013) 69:1–10. doi: 10.1016/j.phrs.2012.09.001
- van Best N, Hornef MW, Savelkoul PH, Penders J. On the origin of species: factors shaping the establishment of infant's gut microbiota. Birth Defects Res C Embryo Today (2015) 105:240–51. doi: 10.1002/bdrc.21113
- van den Elsen LWJ, Garssen J, Burcelin R and Verhasselt V (2019) Shaping the Gut Microbiota by Breastfeeding: The Gateway to Allergy Prevention? Front. Pediatr. 7:47. doi: 10.3389/fped.2019.00047
- Kim, S.Y., Yi, D.Y. Analysis of the human breast milk microbiome and bacterial extracellular vesicles in healthy mothers. Exp Mol Med 52, 1288–1297 (2020). https://doi.org/10.1038/s12276-020-0470-5
Fresh Articles
Menu
Temui Kami
Senin - Jumat: 9 a.m. - 6 p.m.
i3L Campus @ Lvl. 3
Jl. Pulomas Barat No.Kav.88, RT.4/RW.9, Kayu Putih, Pulo Gadung,
Jakarta Timur 13210
Contact Us
hello@nusantics.com
+62 (21) 509 194 30
Copyright © 2025 PT Riset Nusantara Genetika, PT Nusantara Butuh Diagnostik. All Rights Reserved.Kebijakan Privasi
© 2025 PT Riset Nusantara Genetika.
Kebijakan Privasi