• Home
  • Blog

share

Psoriasis dan Hubungannya dengan Microbiome Usus

25 Apr 2022

Psoriasis dan Hubungannya dengan Microbiome Usus

Mikroorganisme (bakteri, virus, dan lain-lain) yang hidup di usus kita alias microbiome usus ternyata tidak hanya memengaruhi kesehatan saluran pencernaan. Microbiome usus yang tidak seimbang juga bisa menyebabkan penyakit di seluruh tubuh, termasuk kulit. Contohnya adalah psoriasis. 

Melansir 
psoriasis.org, psoriasis adalah gangguan kulit yang menyebabkan sel kulit tumbuh lebih cepat dari normalnya. Akibatnya, kulit jadi menebal, kemerahan, dan tertutupi sisik putih. Biasanya penyakit tidak menular ini muncul di kulit kepala, sikut, lutut, dan punggung bawah.

Gejala psoriasis bisa dipicu oleh faktor-faktor berikut:

  • Stres
  • Merokok
  • Alkohol
  • Infeksi
  • Obat-obatan tertentu seperti beta-blocker
  • Beberapa jenis makanan, termasuk yang mengandung gluten, olahan susu, atau citrus
  • Udara yang dingin atau kering
 

Hubungan Psoriasis dan Microbiome Tubuh

psoriasis dan microbiome usus


Psoriasis adalah penyakit autoimun. Artinya, sistem imun salah menganggap sel-sel sehat sebagai ancaman atau sesuatu yang berbahaya bagi tubuh.

Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin dr. Ruri Pamela, SpKK, sistem kekebalan tubuh kita mampu membedakan mikroorganisme yang bisa menyebabkan kita sakit, dan mikroorganisme baik yang selalu ada dalam tubuh kita. 

Berkat kemampuan inilah, sistem imunitas tubuh tahu kapan saatnya menyerang atau tidak menyerang.

Baca Juga: Apa Kaitan Autoimun dan Microbiome?

Karena itu, para ilmuwan meyakini bahwa penyakit autoimun seperti psoriasis atau psoriasis arthritis bisa jadi dipicu oleh gangguan microbiome di tubuh kita.

Beberapa studi menunjukkan bahwa ketidakseimbangan bakteri di usus atau disbiosis gastrointestinal bisa menyebabkan psoriasis dan penyakit peradangan lainnya.

Studi di jurnal Arthritis & Rheumatology menunjukkan bahwa penderita psoriasis memiliki keragaman microbiome yang kurang dibanding orang sehat. Sementara itu, jurnal Microbiome menemukan bahwa keragaman microbiome kulit meningkat, tapi stabilitasnya berkurang pada penderita psoriasis.

Karena microbiome tiap orang berbeda, sulit untuk menunjukkan dengan tepat jenis gangguan apa yang menyebabkan psoriasis.


Apakah Probiotik dapat Membantu Mengontrol Psoriasis?

probiotik kontrol psoriasis


Peneliti belum mengklarifikasi peran probiotik dalam pengobatan psoriasis. 

Namun, direktur program studi Human Microbiome di New York University Dr. Martin Blaser mengatakan bahwa peranan microbiome dalam psoriasis cukup menjanjikan. Beberapa penelitian berikut membuktikannya.

Studi di jurnal Beneficial Microbes melihat efek probiotik terhadap kondisi kulit seperti eksim pada tikus. Peneliti menemukan bahwa beberapa probiotik mengurangi dan bahkan mencegah peradangan kulit kronis, di antaranya Lactobacillus salivarius LA307 dan Lactobacillus rhamnosus LA305. 

Penelitian lain di Journal of Food and Drug Analysis menemukan bahwa Lactobacillus pentosus GMNL-77 mencegah inflamasi kulit dan mengurangi biomarker peradangan.

Dalam blognya, dr. Ruri bercerita tentang seorang pasien psoriasis yang diberi obat oles racikan oleh dokternya, tapi hanya sembuh sebentar dan kambuh lagi.

Sepuluh tahun kemudian, lesi psoriasis mulai timbul di kulit kepalanya. Kali ini si pasien rajin mengonsumsi minuman probiotik atas saran temannya. 

Baca Juga: Bagaimana Cara Menjaga Microbiome Kulit Kepala?

Ternyata, gatal di kulit kepalanya berkurang, kelainan di kulit kepalanya mulai memudar, dan bercak merah di dekat alisnya pun menghilang. Probiotik membantu menjaga keseimbangan bakteri usus. 

Berdasarkan artikel di Medical News Today, peneliti percaya bahwa probiotik bisa berdampak positif untuk mengontrol dan bahkan mencegah inflamasi kronis yang disebabkan psoriasis.

Bagaimanapun, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat belum menyetujui probiotik manapun untuk mencegah atau mengatasi masalah kesehatan.


Pengobatan Konvensional untuk Psoriasis

pengobatan untuk psoriasis


Meski komunitas medis percaya bahwa probiotik memiliki manfaat kesehatan, bakteri baik bukanlah pengganti pengobatan yang sudah teruji ilmiah. Pengobatan untuk psoriasis bervariasi, tergantung tingkat keparahan, lokasi gejala, dan respons individu. 

Pengobatan untuk psoriasis gejala ringan hingga sedang:
  • Kortikosteroid topikal
  • Retinoid topikal, mengandung vitamin A
  • Vitamin D 
  • Asam salisilat
  • Coal tar


Pengobatan untuk psoriasis gejala parah:

  • Obat sistemik
  • Immunosuppressants
  • Biologis
  • Fototerapi dan terapi laser untuk melengkapi pengobatan


Baca Juga: Probiotik dan Air Ternyata Sama Pentingnya bagi Tubuh, Mengapa?

Penelitian menunjukkan bahwa probiotik bisa mengurangi gejala psoriasis. Namun, probiotik masih belum terlalu dipahami dan bisa membahayakan orang-orang dengan sistem imun yang lemah. Untuk mengonfirmasi manfaat dan risiko mengonsumsi probiotik, diperlukan penelitian lebih lanjut.

Wah, menarik banget ya informasi di atas! Buat kamu yang masih mau baca artikel informatif lainnya terkait kesehatan kulit, usus, atau 
microbiome, yuk mampir ke Nusantics Blog!

Referensi:

Writer: Fitria Rahmadianti

Editor: Serenata Kedang